🎨07

3K 418 120
                                    

Masih belum bisa di katakan pagi jika matahari pun masih enggan menampakan eksistensinya. Sama hal nya dengan gadis yang kini terbaring nyaman dalam balutan selimut tebal yang menenggelamkan tubuhnya dan hanya menyisakan kepalanya saja.

Bel apartemen yang mengusik nya pun di hiraukan karena rasa kantuk dan enggan membuka mata yang begitu mendominasi. Lantas suara pintu di buka pun bergantian dengan langkah kaki teramat pelan hingga pintu kamarnya juga terbuka dan tertutup kembali.

Indra pendengarannya menangkap bunyi sekecil itu, tapi tetap saja rasa malas membuka mata menguasai tubuhnya.

"Jiyeon-ah! Bangun! Taehyung ada di sini." Suara lengking yang sangat familiar menyentak Jiyeon dan gadis itu spontan bangkit dari tidurnya hingga terduduk di atas ranjang. Bukan karena suara Sejeong, tapi saat nama Kim Taehyung tertangkap telinganya, rasa kesal bercampur kaget langsung menyadarkannya dari tidur lelapnya barusan.

"Hahahaha." Semburan tawa menyebalkan milik Sejeong pun langsung mengisi rungu nya. "Mendengar nama Kim Taehyung saja kau langsung bersemangat."

Bugh!

Lemparan bantal telak mengenai wajah Sejeong yang tampak puas menggoda sahabatnya.

"Mulutmu!"

"Kenapa? Sudah ku bilang kan, Taehyung itu tampan. Dan sekarang pria tampan itu adalah kekasihmu." Wajahnya membuat Jiyeon gemas ingin melayangkan kakinya di sana. Nama Taehyung sangat tidak bagus untuk emosinya sekarang.

"Diamlah! Mendengar kau menyebut namanya semakin membuat ku sakit kepala."

"Tunggu. Tunggu. Tunggu! Kalau sekarang kalian berkencan. Berarti kalian juga sudah ciuman kan!" Peliknya semakin membuat hati Jiyeon memaki.

Sejeong terlalu banyak mengonsumsi drama yang di tonton nya untuk bahan latihan aktingnya. Dan Jiyeon pun sukses di buat kesal oleh gadis itu.

"Astaga! Bagaimana mungkin aku membiarkan bibirku yang suci ini bersentuhan dengan dengan mulut tajam nya itu! Aku-" kalimat Jiyeon terhenti begitu saja kala sekelebat ingatan yang terputar otomatis dalam benaknya. Taehyung-panas-baju yang robek-ciuman-air dingin-dan sebuah pelukan.

Rangkaian peristiwa yang mulai terbentuk semakin jelas dan degup jantungnya semakin kencang dan tarikan nafas pun mulai pendek-pendek.

"Jiyeon?"

Matanya langsung tertuju pada Sejeong yang juga menatapnya dengan kening berkerut.

"Tidak mungkin lah." Kekehnya dengan pandangan kosong.

Sejeong yang melihat pun tidak bisa menahan tawanya. Jelas sekali ingatan Jiyeon sudah kembali.

"Sudah mengingatnya?" Tanya Sejeong setelah meredakan tawanya.

"Maksudmu? Kau-KAU TAU?"

Mata Sejeong memicing lantaran pekikan nyaring sahabatnya nyaris memecahkan gendang telinganya.

"Aku tau. Seojoon oppa yang memberi tau kemarin." Jawabnya acuh.

"Astaga, aku mau gantung diri saja." Kentara sekali jika Jiyeon kini menyesali perbuatannya. Gara-gara meminum obat yang salah, ia sampai melakukan hal bodoh seperti itu. Lantas bagaimana cara ia menghadapi pria gila itu sekarang?

"Mandi sana! Kau bau." Ejek nya.

Jiyeon tidak menanggapi, masih terdiam meredam rasa malunya.

"Cepatlah Ji. Sisa dua jam lagi!" Desak Sejeong yang mendapat decakan kesal dari Jiyeon.

Gadis itu turun dari ranjang dan berjalan. Ke kamar mandi. "Kau yang menjadi bintang tamu sekarang?" Tanyanya menghentikan langkah di depan pintu.

Sejeong menganggu sembari memainkan ponselnya. Jiyeon kembali melangkah dan saat pintu hampir tertutup, kalimat Sejeong bagaikan petir di siang hari.

scandal ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang