Taehyung membiarkan, lebih dari satu jam ia habiskan dengan memeluk Jiyeon yang enggan bersuara. Menangis layaknya balita dan baru saja reda setelah gadis itu merasa lelah. Meski sempat bertanya-tanya apa penyebab tangisnya, namun Taehyung berusaha agar tidak bersuara. Ada sedikit rasa takut jika ia akan mendengar jawaban yang sama sekali tidak ia inginkan. Pria itu tidak menyangka jika Jiyeon bisa membuatmu seberani ini melewati batas tegas yang seharusnya tidak mereka lampaui.
Matanya melirik awas ke sekitar, beberapa orang dengan tingkat ke ingin tahuan yang besar masih betah berdiri dengan ponsel mereka. Karena saat Jiyeon menelusup masuk ke dalam pelukan Taehyung tadi, mereka tanpa sengaja menarik perhatian pengunjung pantai. Membuat Taehyung lekas menarik gadis itu dari keramaian yang mengerubungi dan berakhir di dalam mobil Taehyung kini.
Lantaran keadaan gadis itu yang tengah menangis, Taehyung belum bisa menjalankan mobilnya untuk menjauhi kawasan yang kini mendadak ramai. Jiyeon masih enggan lepas dan Taehyung berani bertaruh jika gadis itu sudah tenggelam dalam bunga tidur dari beberapa menit yang lalu, karena deru nafas Jiyeon kembali tenang di selingi sesegukan dan tubuh yang membebankan berat sepenuhnya di dada Taehyung.
Wajahnya menunduk, mencoba melihat raut wajah Jiyeon yang kini terlihat tenang meski matanya yang terpejam sedikit sembab dan memerah. Taehyung perlahan memposisikan tubuh Jiyeon bersandar pada jok mobil yang sudah ia turunkan agar Jiyeon bisa tidur dengan nyaman di sana. Membuka jaket yang ia kenakan dan menyelimuti Jiyeon.
Matanya melirik keluar, beberapa orang masih sibuk dengan ponsel mereka, mengabadikan momen langka karena idol yang tengah hangat-hangatnya menjadi perbincangan kini berada di depan mata.
Lekas, pria itu menghidupkan mesin mobilnya dan membelah kerumunan orang yang langsung memberi jalan saat Taehyung melajukan mobilnya.
••
Di perjalanan menuju apartemen Jiyeon, pikiran Taehyung di kerubungi oleh masalah yang terjadi antara Jiyeon dan Sehun sebelum ia datang. Terlihat ada pertikaian serius di antara mereka hingga Jiyeon yang biasanya terlihat kasar mendadak menangis sesenggukan dalam pelukan Taehyung beberapa menit yang lalu.
Hampir satu jam perjalanan, akhirnya Taehyung memarkirkan mobilnya di basement apartemen Jiyeon. Sementara gadis itu masih saja tertidur dengan posisi nyamannya.
Pria itu keluar dari mobil terlebih dahulu, mengitari depan mobil dan membuka pintu untuk Jiyeon. Dengan hati-hati, tangannya bergerak membuka seatbelt Jiyeon, menyingkirkan jaket yang tadi menyelimuti gadis itu dan menyelipkan masing-masing lengannya pada punggung dah bawah paha Jiyeon. Mengangkat tubuh gadis itu dengan perlahan keluar dari mobil.
Setelah menutup pintu kembali dengan kakinya, Taehyung mulai berjalan masuk ke dalam lift. Menekan angka 12 sedikit kesusahan karena Jiyeon masih dalam gendongan. Dalam diam, Taehyung memperhatikan Jiyeon yang kini masih tertidur dengan tenang. Wajah cantik gadis itu dan bibir yang tampak manis dan lembut begitu menonjolkan warna merah alaminya di antara kulit pucatnya yang bersih.
Taehyung menelan ludahnya kasar, karena begitu cepat teringat aksi nekat yang ia lakukan semalam pada Jiyeon yang tidur seranjang dengannya dan Jungkook. Karena, tanpa di ketahui Jiyeon yang saat itu tengah tertidur teramat pulas, Taehyung bertindak di luar nalar dengan mengecup singkat belah manis yang lembut itu. Hanya sebuah kecupan dalam beberapa detik, namun menimbulkan amukan pada pompaan jantung Taehyung. Berdetak abnormal hingga ia tersadar jika Jungkook ikut memperhatikan.
