🎨08

3.2K 389 96
                                    

Suara derap kaki dan sedikit riuh di tambah derai tawa khas yang tidak asing di telinga Jiyeon dan Taehyung membuat mereka berdua kembali pada kewarasan masing-masing hingga tautan bibir pun terputus saat sepasang tangan Jiyeon mendorong dada bidang Taehyung dengan tidak santai.

Taehyung sedikit terpelanting hampir terjerembab jika saja tidak dengan cepat menggapai sandaran sofa untuk mempertahankan keseimbangan nya.

Selang beberapa detik pintu terbuka dan para pria yang sudah beberapa kali Jiyeon jumpai masuk satu persatu dengan raut wajah hampir sama satu sama lain lantaran menemukan presensi Jiyeon yang masih membeku dengan rona merah di kedua pipi putihnya dan basah di permukaan bibir.

"Noona?" Adalah Jungkook yang mulai membuka suara di antara banyaknya mulut yang akan dengan senang hati melontarkan berbagai pertanyaan yang bercokol dalam benak masing-masing.

"H-hai Jung! Apa kabar?" Sapa Jiyeon kikuk. Gadis itu sedikit lemah untuk menutupi keterkejutannya. Jantung yang masih berdetak kencang pun dirasa menganggu hingga Jiyeon merasa sesak dengan gambaran kejadian beberapa menit yang lalu masih setia berputar dalam benaknya.

"Kalian benar-benar memanfaatkan situasi dan kondisi ya." Goda Hoseok yang menyeringai dengan wajah lucunya.

"Memangnya kenapa? Aku dan Jiyeon-"

"Aku hanya ingin mengembalikan baju Taehyung." Potong Jiyeon spontan sebelum Taehyung selesai dengan kalimatnya.

Malah alasan Jiyeon semakin tidak masuk akal lantaran mereka dengan jelas tidak menemukan t-shirt yang di pinjam Jiyeon kemarin.

Jungkook tersenyum tipis mengetahui Jiyeon tidak bisa berbohong dengan baik. Dan memilih mengiyakan dari pada bertanya lebih lanjut sehingga membuat Jiyeon semakin kesulitan demi mencari alasan.

Dirasa kebohongan kecilnya terbaca jelas, Jiyeon kembali berujar, "t-tadi aku .. aku tidak sengaja lewat-ah sudahlah!"

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Jiyeon pamit segera dengan alasan acaranya akan di mulai. Kaki kecilnya melangkah tergesa-gesa menjauhi para pria yang menatapnya dengan tatapan curiga. Terlebih Taehyung yang dengan kurang ajarnya membiarkan Jiyeon panik sendirian.

"Padahal kan bukan aku yang memulainya! Brengsek!" Rutuk Jiyeon kesal dan menyentak kasar pintu ruangan hingga Hongbin berjengit kaget hampir menumpahkan segelas kopi hangat di tangannya.

***

"Jieun menghubungi beberapa menit yang lalu. Dia ingin bertemu dengan mu." Tutur Seojoon begitu Jiyeon menyelesaikan program musik yang mendapuknya menjadi mc.

"Kenapa dia tidak menghubungi ku langsung?" Tanyanya acuh mengambil ponsel ke dalam sling bag nya.

"Kau mematikan ponselmu Ji." Ketus Seojoon tidak mengerti dengan cara berpikir adik sepupunya ini.

Terang saja selama membawa acara Jiyeon tidak di perbolehkan menyentuh ponselnya. Dan lagipula gadis itu sudah teramat sering mematikan ponsel hingga Seojoon selalu mengumpat jika terpaksa mendatangi apartemen gadis itu.

Jiyeon mengangguk membenarkan setelah membuka beberapa pesan masuk dari Jieun sahabatnya.

"Tidak ada schedule lagi kan?" Tanyanya pada Seojoon yang bermalas-malasan di sofa sembari memainkan ponselnya.

Pria itu menggeleng tanpa berminat menatap Jiyeon, "tidak ada, sekarang pergilah. Jangan menggangguku." Usirnya kelewat santai.

Dengusan menguar dari bibir Jiyeon, gadis itu duduk di depan meja rias, mengambil kapas dan cairan pembersih wajah. Membersihkan wajahnya dari polesan make up dan memberi bibir merah mudanya pelembab sebelum berdiri dan berjalan ke sebuah kamar ganti.

scandal ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang