Kebisingan itu kembali terdengar, selalu saja dari arah yang sama. Disusul jeritan putus asa dengan suara berat yang kini terdengar parau. Keenam pria yang tengah berkumpul di meja makan hanya memandang penuh iba pada pintu kamar Taehyung di lantai dua.
Sebulan setelah hilangnya Jiyeon yang begitu tiba-tiba, pria itu mengurung diri dan terasa asing. Menarik dirinya terlalu jauh bahkan tidak bisa dijangkau oleh sahabat dan orang terdekatnya. Semakin lama semakin dingin dan tidak bisa terbaca. Menyiksa dirinya sendiri yang tidak dikenali lagi oleh teman-teman dan para penggemarnya.
Kondisi Taehyung mengkhawatirkan, semua orang berharap Taehyung bisa melewati semua dan kembali seperti semula. Namun pria itu tetap saja betah mengurung diri. Tidak ada yang bisa membujuknya untuk memperbaiki diri. Keadaannya hancur berantakan, juga hatinya yang seakan pergi bersama hilangnya Jiyeon.
Gadis itu seolah lenyap dari dunia yang ada Taehyung di dalamnya. Tidak terdeteksi, bahkan oleh direktur mereka sekalipun. Tidak ada yang mengetahui di mana keberadaan Jiyeon, dan yang lebih buruk lagi, pemikiran jika Jiyeon nekat mengakhiri hidupnya pun sesekali menyusup benak dan mengacaukan sistem kerja otak mereka.
Semua dibuat bertanya-tanya kenapa Jiyeon sampai hilang dan meninggalkan Taehyung seperti ini. Seakan mereka lupa, jika Jiyeon melakukan ini semua agar Taehyung tidak ikut jatuh bersamanya. Agar karir Taehyung dan Sehun tidak redup seperti karirnya. Agar kedua pria itu tetap mendapat banyak cinta dari penggemarnya. Karena bersama dengan Jiyeon sama saja menarik Taehyung ke dalam jurang penuh dengan kotoran. Jatuh dalam ketidakberdayaan dan semakin besar merenggut masa depan pemuda itu.
"Sampai kapan akan seperti ini?" Jimin membuka suara kala nafsu makannya pun hilang selepas amukan Taehyung di dalam sana.
"Dia benar-benar tidak ingin diajak bicara," sela Hoseok setelah meneguk sedikit air putih untuk menelan sisa makanan yang terlanjur masuk ke dalam mulutnya.
"Apa kau tahu di mana Jiyeon?" Yoongi langsung menatap Jungkook dengan penuh selidik. Pasalnya, terakhir kali yang mengetahui keberadaan Jiyeon hanyalah Jungkook. Semua ikut memandang Jungkook yang terlihat acuh dengan mengangkat kedua bahunya pertanda tidak tahu.
"Ayolah, Jung. Kalau kau tahu di mana Jiyeon, itu bisa membantu Tae—"
"Aku benar-benar tidak tahu, Hyung," pungkas Jungkook memotong kalimat Seokjin.
Semua kembali terdiam, namun meringis saat lagi-lagi bunyi debuman keras mengisi rungu kala Taehyung melempar sesuatu dan mengenai pintu kamar dengan begitu bertubi-tubi.
Di tempat yang berbeda, Sehun hampir sama mengenaskannya dengan kondisi Taehyung. Bedanya, pria itu tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa. Namun tidak ada secercah senyuman dari bibir tipisnya. Sehun yang dulunya dingin pun semakin dingin dan tidak tersentuh. Kerap kali mengabaikan perkataan manajer dan para teman satu grup-nya.
Awalnya fans marah, memaki dan mengutuk Jiyeon habis-habisan karena membuat dua orang pria berubah drastis. Namun lambat laun fans mulai mengerti, tidak lagi menyalahi dan rasanya ingin membuat Jiyeon kembali. Mereka berpikir jika selama ini terlalu keras menekan Jiyeon hanya karena gadis itu terlibat banyak skandal namun selalu berhasil mengungkap kebenarannya meski dalam waktu yang terbilang lama. Penilaian yang buruk sudah begitu kuat tertanam dalam benak semua orang, hingga melupakan fakta jika yang mereka lakukan pada Jiyeon selama ini sebuah kesalahan besar. Namun begitu sulit untuk sekedar meminta maaf.
Dan sekarang, Taehyung terlihat hancur berantakan. Meski agency menutup rapat mengenai kabar tersebut. Bukti yang beredar terlalu kuat untuk membenarkan rumor itu. Taehyung yang tidak pernah ikut tampil satu bulan belakangan dan beberapa video dan foto yang tersebar memperlihatkan penampilan Taehyung yang kacau. Benar-benar menyedihkan dan membuat hati penggemarnya ikut terluka.