"Ada schedule hari ini?" Tanya Sehun yang sudah duduk di balik kemudi.
Jiyeon menggeleng, untuk dua hari kedepan ia akan menikmati waktu senggangnya sebelum memulai lagi kesibukan di depan kamera.
"Kau?"
Sehun turut menggeleng. Untuk hari ini ia bebas dan Suho sang leader pun sudah memberi izin untuk Sehun keluar sejenak.
"Apa kau punya rencana hari ini?"
Jiyeon berpikir sejenak, lalu menggeleng dengan kedua bahu yang di angkat malas. Ia tidak memiliki rencana apapun meski sudah mendapat libur selama dua hari.
"Tidur seharian?" Ucapnya lebih kepada diri sendiri. Karena gadis itu pun tidak yakin jika berada di apartemen dan tidur seharian.
"Ke pantai?"
Tawaran Sehun mengalun masuk teramat ringan ke dalam indera pendengaran Jiyeon. Dan tentu saja gadis itu tergoda, karena pada dasarnya Jiyeon tidak bisa menolak dengan tawaran untuk mendatangi tempat dengan sensasi pasir lembut yang menggelitik telapak kakinya dan hamparan biru samudera yang berkilauan di terpa cahaya matahari. Begitu menakjubkan dan rasa tenang yang di tawarkan mampu membuat gadis itu lupa sejenak akan kesibukannya yang melelahkan.
"Setelah kau ganti baju, kita makan dan baru pergi ke lantai."
Usai mengatakan itu, Sehun melesatkan mobil menuju apartemen Jiyeon yang tidak terlalu jauh. Mengemudi dengan tenang dan suasana hati yang senang setelah tadi sempat kacau mendapati Jiyeon yang bermalam di dorm yang berisi pria-pria yang di idolakan oleh gadis remaja.
••
Satu jam setidaknya cukup bagi Jiyeon untuk membersihkan diri dan bersiap-siap untuk pergi sementara Sehun tengah menanti sembari menonton televisi.
Gadis itu keluar dari kamarnya dengan pakaian kasual yang membalut tubuh rampingnya, menyampirkan jaket di lengan kiri, membawa serta topi dan masker hitam untuk menutupi jati diri.
Sehun berdiri setelah mematikan kembali televisi, mereka tidak berniat membuang waktu karena pantai yang mereka tuju cukup memakan waktu.
"Kita ajak Sejeong?" Tawar Jiyeon.
Sehun tersenyum dan mengangguk, mempersilahkan gadis itu menghubungi sahabatnya.
"Ck, dia kenapa sih?" Kesal Jiyeon memasukan kembali ponsel ke saku celananya.
"Ada apa?" Tanya Sehun.
Jiyeon menghela nafas sembari kakinya terus melangkah mengiringi langkah Sehun yang kini sudah memasuki lift.
"Dia tidak menjawab panggilan ku. Juga tidak membalas pesan yang ku kirim semalam."
"Mungkin dia sedang sibuk."
"Coba kau yang menghubungi Sejeong? Kurasa dia akan menjawab panggilan mu."
"Sama saja," balas Sehun.
Jiyeon memasang topi dan maskernya, sementara sedari tadi Sehun hanya mengenakan topi tanpa masker yang seharusnya menjadi pelengkap kala mereka akan berpergian keluar.
Setelah keluar dari lift dan kini mereka berdua berada dalam mobil, Jiyeon kembali mengambil ponselnya. Sebuah pesan masuk dan Sejeong lah pengirimnya.
Sejeong
Ada apa?Alis Jiyeon bertaut bingung mendapat pesan ketus Sejeong yang tidak seperti biasa.
Kenapa tidak membalas pesan dan menjawab panggilan ku?