"JIYEON!"
Kerumunan manusia langsung menoleh ke sumber suara yang begitu menggema memanggil nama wanita yang kini terdiam dengan pandangan tidak percaya.
Taehyung mempercepat langkahnya melelaui beberapa orang hingga sampai di depan gadisnya. Membawa tubuh itu ke pelukannya tanpa niat untuk melepaskan lagi. Mengabaikan fakta jika mereka berada di tempat terbuka.
Sewaktu diperjalanan menuju apartemen Jihyun, ia mendapat telfon dari Seojoon jika Jiyeon berada di bandara untuk penerbangan ke luar negeri.
"Tae, ini—"
"Aku tidak akan melepaskanmu!" ucapnya kesal memotong kalimat Jiyeon. Sementara pelukannya kian diperkuat agar tidak ada celah bagi Jiyeon untuk melarikan diri.
"Tae, banyak yang melihat."
"Aku tidak peduli," Taehyung membalas pasti. Tidak ada yang ia pikirkan selain membawa Jiyeon kembali.
Jiyeon mendesah pasrah dalam pelukan Taehyung, tidak membalas juga tidak berusaha melepaskan. "Aku takut kau dibenci penggemarmu, Tae."
"Kau prioritasku sekarang," pungkas Taehyung. Mungkin akan lebih berat untuk besok hari, tapi ia ingin melewati itu berdua dengan Jiyeon. Saling menguatkan satu sama lain.
"Aku harus pergi, Tae."
"Ji—"
"Aku harus menghadiri pernikahan Jihyun eonni dan Minho oppa."
••
Mereka berdua berakhir di balkon sebuah hotel di Berlin. Ya, Jihyun dan Minho sepakat akan mengadakan pernikahan di Jerman. Dan Taehyung tentu saja dengan segala yang ia miliki bisa langsung melakukan penerbangan tanpa persiapan. Berangkat bersama Jiyeon ke Jerman dengan Jihyun dan Minho, juga beberapa orang yang akan mengurus keperluan calon suami istri tersebut.
Dan mereka sepakat menempati satu kamar di hotel yang sekaligus tempat akan diselenggarakan resepsi pernikahan kakak perempuan Jiyeon tersebut. Jadi Taehyung akan berada selama tiga hari di sini.
"Apa kata direkturmu nanti, Tae?"
"Kau tidak perlu khawatir, mereka bisa menangani ini," Taehyung menikmati sapuan angin dingin pada wajahnya.
Melakukan penerbangan selama 12 jam membuat keduanya langsung memilih beristirahat penuh di kamar hotel saling memeluk, hingga bangun dipagi hari Taehyung menemukan gadisnya berdiri dengan balutan gaun tidur tipis sembari memandangi indahnya kota Berlin.
"Jangan pernah berpikir untuk meninggalkanku lagi," lirih Taehyung membenamkan wajahnya pada perpotongan leher Jiyeon.
Jiyeon diam tanpa niat menjawab, tangannya membungkus kedua lengan Taehyung yang melingkar di perutnya.
"Kau bersiaplah, Tae. Dua jam lagi kita harus sampai di gereja."
Taehyung mengangguk. "Kau juga, Sayang."
Mereka bersiap-siap untuk menghadiri pemberkatan pernikahan Jihyun dan Minho yang akan diadakan di gereja kurang lebih dua jam lagi. Hari yang begitu penting bagi Jiyeon karena akan melepas kakak tirinya pada pria yang akan menjadi suami kakaknya itu. Tidak adalagi hubungan direktur dan artisnya antara Jiyeon dan Minho. Sekarang mereka memiliki hubungan layaknya keluarga.