GUE KENAPA? l5l

26K 270 3
                                    

Di rooftoop Natasya melihat awan yang sangat cerah, ia mengeluarkan vapenya dan segera menghirupnya. Ntah apa yang dipikiran Natasya sekarang, intinya ia sedang memikirkan sosok Kevin.

Padahal dulu Natasya berpacaran dengan kapten basket yang kelakuannya juga nakal, namanya Rafa. Ia pernah mengajak Natasya making out tapi Natasya langsung lari dan ilfeel dengan Rafa. Tapi jika Kevin yang mengajaknya, mengapa terasa lain? Dirinya sama sekali tak merasa ilfeel.

Natasya menghembuskan asap vape ke udara. Dan duduk di salah satu kursi yang memang berada disana. Lalu pintu rooftoop terbuka. Natasya sudah tau siapa orang itu, siapa lagi kalau bukan kedua sahabatnya.

"Sudah gue duga lo ada disini" kata Angel menghampiri Natasya.

"Lo kenapa si Sya, cerita lah ke kita pada" Rani duduk di sebelah Natasya.

Natasya diam, lalu menggeleng. "Gue gapapa, cuma males ikut pelajaran"

"Eh tunggu tunggu, kenapa gue mencium aroma beda ya dari tubuh lo?" tanya Angel sambil mengendus endus seragam Natasya.

"Lo habis di grepe grepe sama cowo ya Sya? Ngaku lo" kata Angel.

Natasya langsung menoleh kearah Angel dan mengeplak kepalanya pelan "Sembarangan kalo ngomong. Gue ga berani lah ngelakuin begituan"

"Iya Ngel gimana si lo, lo tau kan senakal nakalnya kita, kita gabakal berani ngelakuin begituan" jawab Rani.

Angel akhirnya mengangguk. "Eh gimana kalo kita ke kantin, udah istirahat juga"

"Kuyy" ketiganya berjalan menuju kantin, seperti biasa tatapan kaum adam selalu tertuju kepadanya. You know la seragam ketiga cewe ini kaya gimana.

Setelah sampai kantin, Rani mengedarkan pandangan untuk mencari kursi kosong, tapi nyatanya tidak ada. Angel langsung menghampiri kakak kelas cewenya.

"Lo bisa pergi gak?" Kakak kelas yang bername tag Siska, Raya Ajeng langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Bisa pergi nggak" bukan pertanyaan yang Angel lontarkan, tapi sebuah pernyataan.

"Heh emang kalian siapa, seenaknya nyuruh kita pergi. Siapa cepat dia dapat"

"Woo nantangin dia" kata Natasya, Natasya maju disamping Angel.

"Kalo lo gabisa pergi, biar gue aja yang bikin lo pergi. Dengan cara halus" Natasya langsung melemparkan cicak ke rambut Siska.

Siska langsung berteriak histeris sambil berdiri sambil mengibas ngibaskan rambutnya tapi tak ada sesuatu yang jatuh. Kedua temannya langsung berdiri untuk membantu Siska menghilangkan cicak sialan itu.

Pandangan siswa siswi tertuju kepada kejadian yang menghebohkan seisi kantin. Tapi tak masalah bagi ketiga bad girl itu.
Ketiga bad girl itu langsung saja duduk disana sambil melambaikan tangannya, setelah itu ketiganya memesan.

Siska and thegeng sudah meninggalkan kantin, mungkin menuju toilet, Natasya tidak peduli. Banyak bisik bisik tentang Natasya, Angel dan Rani.

"APA KALIAN LIAT LIAT" kata Natasya menggelegar. Semuanya langsung nunduk dan melanjutkan makannya.

Pesanan mereka datang, ketiganya langsung melahap habis mie ayam dan es jeruknya.

🐻🐻🐻

Sedangkan di kursi pojok kantin, ketiga most wanted boy sedang menikmati makanannya, sesaat sebelum ada kejadian di tengah kantin. Kevin langsung melihat ke tengah kantin, dan disana sedang beeada teman seangkatannya Siska dan Natasya.

"Eh eh tu tiga cewek berani bener ya sama kaka kelas" kata Rasta yang diangguki oleh Aril.

"Gue seneng nih sama cewe begituan, berani dan agresif" kata Aril yang langsung ditatap oleh Rasta.

"Lo mah Ril, pikirannya ngeres mulu" kata Rasta lalu melirik Kevin yang masih melihat kearah Natasya "lo demen sama tu cewek Vin?" Kevin langsung menoleh kearah Rasta.

"Gue ga sukak, cuma tertarik aja sama tu cewe"

"Wedeww bos kita tertarik sama yang begituan. Terus si Clara mau dikemanain?" goda Aril.

"Bacod kalian"

Setelah itu ketiganya melanjutkan aktivitas makannya, sesekali Kevin melirik ke arah Natasya, tapi cewek itu tak meliriknya.

🐻🐻🐻

Bel pulang sekolah berbunyi, para siswa siswi langsung berhamburan keluar kelas, menjadikan sepanjang koridor seperti lautan manusia. Natasya dan kedua temannya tidak pernah langsung keluar kelas, karena mereka males berdesak desakan.

Setelah lima menit setelah bel berbunyi Natasya langsung keluar kelas diikuti oleh kedua temannya, Natasya mengeluarkan ponselnya dari saku rok. Ia sangat fokus dengan layar ponselnya saat sebelum ponselnya sudah mencium lantai koridor.

Prak..

Natasya limbung, untungnya ditangkap oleh seorang pria, saat Natasya mendongak ternyata Kevin. Langsung saja Natasya melepaskan rengkuhan Kevin di badannya.

Kevin mengambil ponsel Natasya dan memegangnya sebentar, setelah itu mengembalikannya kepada Natasya. Natasya langsung menyambar hp nya dan mengecek apakah hp nya baik baik saja atau tidak. Untungnya hp nya masih hidup.

Kevin dan kedua sahabatnya pergi meninggalkan Natasya dan kedua sahabatnya.

"Ciee yang tabrakan sama Kevin" goda Rani. Memang mereka tidak pernah menambah embel embel kak untuk menyebut kakak kelasnya. Begitupun untuk menyebut adek kelasnya, mereka tidak pernah menambah embel embel adek untuk memanggil.

"Apasi kalian, cuma tabrakan lo cie ciein. Trus apa kabar kalo lumat lumatan" kata Natasya setengah menyindir.

"Eh? Bodo amad la Sya. Gue mau pulang."

Setelah itu ketiganya meninggalkan area sekolah menuju rumah masing masing. Natasya yang sudah memarkirkan mobil putihnya di garasi, langsung memasuki rumah.

Natasya melihat mobil hitam papanya sudah terparkir rapi di depan rumah. "Lho papa dateng" gumam Natasya yang langsung membuka pintu rumahnya, dan langsung melepas sepatu putihnya.

"Lho papa tumben ga ngabari Natasya kalo mau pulang" kata Natasya langsung memeluk tubuh ayahnya.

"Kan buat surprise" kata ayahnya sambil mencium dahi putri semata wayangnya. "Udah sana mandi terus tidur" suruh Bram--papa Natasya.

"Siap pa" Natasya langsung berlari kecil menaiki tangga dan membuka kamarnya yang berukuran besar dan didominasi warna ungu muda dan biru muda. Ya Natasya memang sangat suka sekali dengan warna ungu muda dan biru muda.

Walau banyak orang yang bilang ungu itu seperti janda, tapi Natasya tidak peduli. Natasya langsung memasuki kamar mandi setelah itu dirinya langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur king size nya berseprai bunga lavender.

Natasya meletakkan ponselnya di atas nakas, dan mata bulat itu akhirnya terpejam sepenuhnya. Menuju ke alam mimpi.

Bad Boy mesum VS Bad Girl lENDlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang