Di sekolah Natasya tidak melihat Kevin sama sekali, padahal biasanya Kevin dan kedua sahabatnya jika jam istirahat begini ada di kantin atau UKS, tapi ini tidak.
Natasya juga sudah bertanya kepada Rasta dan Aril tapi mereka berdua juga tidak tau dimana keberadaan Kevin.
Flashback on
"Rasta!" Teriak Natasya di lorong kelas XI. Rasta berbalik.
"Kenapa Sya?"
"Kevin mana? Kok gue gak ngeliat seharian ini"
"Nah gue juga bingung tu anak kemana. Ga biasanya dia begini, ga ngasi kabar ke gue sama Aril"
"Jadi lo juga gatau Kevin dimana?" Rasta menggelengkan kepalanya.
"Dia juga tanpa keterangan di kelas" pikiran Natasya langsung berpusat ke Kevin sepenuhnya.
"Sya? Lo gapapa kan? gue yakin Kevin gabakal kenapa napa" Natasya bangun dari lamunannya.
"Makasi" setelah itu Natasya berbalik dan berlari untuk menuju rooftoop.
Flashback of
Usaha Natasya sia sia saja. Puluhan kali dirinya sudah mencoba menelfon nomor Kevin tapi hasilnya sama saja. Nada sambungan ada tapi tidak diangkat.
"Lo kemana Vin, kenapa lo ngilang gini" batin Natasya yang masih sibuk mencoba menelfon Kevin.
Kedua sahabat Natasya datang dan menghampiri Natasya yang terduduk di atas kursi. "Kevin palingan masih sibuk Sya" kata Rani sambil jongkok di depan Natasya.
"Sibuk?" Natasya tertawa hambar "semenit pun gaada waktu buat ngubungin?" Kedua sahabat Natasya memandang prihatin kepada satu sahabatnya ini.
Ini pertama kalinya mereka melihat Natasya yang rapuh. Apalagi karna cinta. "Lo tunggu hari besok aja Sya" saran Angel.
"Kalo dia besok gaada?" tanya Natasya lirih. Tapi tidak ada air mata yang keluar dari pelupuk matanya.
"Tunggu aja, semuanya bakal baik baik aja"
🐻🐻🐻
Sedangkan di RS. Kevin sudah sadar dan mendapati Siska berada di sampingnya. Siska yang tertidur di samping Kevin langsung bangun sambil mengucek kedua matanya, saat menyadari pergerakan.
"Lo sadar?"
"Kenapa gue disini?" tanya Kevin yang mencoba untuk duduk, tapi tidak bisa.
"Lo jangan banyak gerak dulu Vin, keadaan lo masi belum pulih" kata Siska sambil menidurkan Kevin kembali.
"Kenapa gue disini?" tanya Kevin lagi sambil memandang sekeliling.
"Gue nemuin lo di pinggir jalan, waktu itu lo udah ga sadarkan diri. Tanpa pikir panjang gue langsung bawa lo ke RS"
"Jadi lo yang nolong gue?" Siska mengangguk dan memperlihatkan senyuman paling indahnya, yang dapat memikat banyak pria.
"Lo istirahat Vin, gue bakal ngejaga lo disini sampe lo sembuh total"
🐻🐻🐻
Natasya yang sudah pulang dari sekolahnya, langsung menuju kamar dan melempar tasnya ke sembarang arah. Pikirannya hanya terisi Kevin. Dirinya langsung mendudukkan bokongnya di sofa yang berada di dalam kamarnya.
Yang sekarang ada difikiran Natasya adalah apa yang akan ia tanyakan dan ucapkan besok, saat dirinya bertemu Kevin. Ia harus mempersiapkan semuanya.
Hingga tak terasa jam telah menunjukkan pukul delapan malam. Tapi kata katanya masih tidak tersusun di dalam otak Natasya.
"Ayo berfikir Sya" Natasya meninju ninju kepalanya berharap otaknya akan berjalan untuk menyiapkan kata kata.
Jam bergulir sangat cepat, Natasya tak terasa sudah tidur di atas meja belajarnya dengan posisi menggunakan kedua tangannya sebagai bantal. Dan semua kata kata untuk Kevin telah tertata apik di fikirannya.
Pagi pagi sekali Natasya sudah bangun untuk berangkat sekolah, padahal tidak ada yang membangunkannya, tak terkecuali alarm. Tapi dirinya bisa bangun sepagi ini karna fikirannya hanya berpusat kepada Kevin.
Natasya sudah siap dengan seragamnya, lingkar mata sangat terlihat jelas diwajah cantik Natasya. Tapi Natasya tidak mau memakai make up hanya untuk menutupi lingkar matanya. Semuanya tidak penting bagi Natasya.
Dirinya tidak mengurus jika penampilannya hari ini sungguh berantakan, hanya karna sesosok pria yang sudah bersemayam dihatinya ntah mulai kapan.
Di sekolah Natasya langsung menunggu Kevin di pinggir gerbang, ia tidak mau melewatkan satupun orang yang melewatinya. Siapa tau ada Kevin. Tapi hingga pukul tujuh kurang 5 menit tidak ada Kevin sama sekali.
Malah kedua sahabatnya menghampiri Natasya yang masih setia disana, hanya untuk menunggu sesosok pria yang tanpa kabar hilang seperti ditelan bumi.
"Sya lo gacapek berdiri disini terus?" tanya Angel
"Iya Sya. Palingan Kevin juga telat" kata Rani ikut menimpali "mending kita ke kelas, bentar lagi bel" lanjut Rani sambil menarik lengan Natasya.
Tapi Natasya tidak bergerak, pandangannya kosong "gue masih mau nunggu Kevin disini"
"Tapi Sya.." kata Rani yang sudah dipotong Angel "udah Ran, biarin Natasya" lalu Rani melepas tangan Natasya dan mengikuti Angel dari belakang.
Tak terasa cairan bening itu mengalir di pipi Natasya, hingga sebuah tangan mengusap cairan itu. Natasya mendongak mendapati Tomi di depannya.
"Hei" sapa Tomi sambil memperlihatkan senyuman khasnya.
Natasya hanya memandang Tomi dengan tatapan yang tak bisa diartikan "lo kenapa?" tanya Tomi yang mulai tadi ditatap oleh gadis di depannya.
"Ikut gue" Tomi menarik tangan Natasya lembut menuntunnya menuju motor merah yang berada di hadapannya.
"Kemana" tanya Natasya yang sudah duduk di atas sepeda motor Tomi.
"Ntar lo tau sendiri" Tomi menjalankan sepedanya menuju taman.
Mereka berdua duduk disalah satu bangku yang berada disana. "Lo bisa cerita ke gue Sya" Natasya melirik Tomi.
"Gue gapapa" jawab Natasya sambil mengalihkan pandangannya dari Tomi.
"Cewe emang suka gitu ya" kata Tomi sambil tertawa, "bilang gapapa tapi nyatanya ada apa apa" Natasya diam.
"Bentar ya" Tomi berdiri meninggalkan Natasya yang sedang melamun.
Tiga menitan Tomi kembali dengan membawa permen kapas di tangan kanannya. "Sya liat gue bawa apa" kata Tomi sambil memperlihatkan permen kapas berwarna ungu.
Seketika itu mata Natasya berbinar bahagia saat melihat warna ungu, kesukannya. Tanpa pikir panjang Natasya langsung merebur permen itu dari tangan Tomi.
"Eits, hapus air mata lo dulu" kata Tomi yang langsung dilaksanakan oleh Natasya. Tomi pun memberikan permen itu kepada Natasya. Natasya pun langsung memakannya tanpa ingin bagi bagi.
🐻🐻🐻
Sedangkan Kevin, ia sekarang sedang berada di taman RS bersama Siska. "Sis lo belum kasi tau sahabat gue?"
"Eh?" Siska kaget dan memberhentikan dorongan kursi roda "belum"
"Yaudah hubungin sekarang"
Siska langsung mengeluarkan hp nya dan menekan beberapa nomor digit, untuk menghubungi Rasta dan Aril. Karna hp Kevin sudah hilang ntah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy mesum VS Bad Girl lENDl
RomantizmHarap bijak memilih cerita! Cerita ini ada yang mengandung unsur 18+ tapi hanya di beberapa bagian. Jika kalian masih penasaran sama alur cerita, bisa kalian skip dibagian mesumnya *** Natasya, cewe nakal yang selalu membikin masalah baru di sekolah...