Natasya berjalan di koridor kelas XII. Ia ingin mengembalikan beberapa buku yang sempat ia pinjam. Tapi di tengah perjalanan, matanya tak sengaja melihat mata elang milik Kevin.
Natasya langsung mengalihkan pandangannya dari Kevin. Pria itu juga sama, ia tak mau berlama lama untuk menatap Natasya.
Hingga suara Siska membuat Natasya menoleh ke belakang. Benar itu Siska yang langsung bergelanyut manja di lengan Kevin. Dan bodohnya Kevin tidak menolak sama sekali.
Hingga sebuah tangan menutup kedua matanya. Membuat Natasya tidak bisa melihat Kevin lagi di depannya.
"Anggep aja lo gak ngeliat" itu suara Tomi yang sudah Natasya hafal.
"Gue udah ngeliat semuanya Tom" kata Natasya sambil berbalik, membelakangi Kevin yang masih setia disana.
"Berarti disini gue yang salah, udah telat nyamperi lo" seketika senyuman tipis terukir di bibir mungil Natasya.
"Bukan salah lo juga kalik" keduanya lantas berjalan meninggalkan Kevin dan Siska.
Sejak tadi Kevin melihat semua gerak gerik Natasya dan Tomi. Membuat hatinya sedikit bergemuruh, tak suka jika melihat gadisnya dekat dengan pria lain.
"Ihh Kevin.. Ayoo anterin aku" mau tak mau Kevin melangkahkan kakinya mengikuti perintah Siska.
***
"Denger denger, si Kevin sama Natasya udah putus ya?" bisik salah satu siswi yang suaranya masih bisa didengar oleh Natasya dari tempatnya.
"Liat tuh, Kevin sama Siska mulu. Sebenernya cocokan sama Siska sih. Natasya kan gitu orangnya"
"Bar bar" lantas mereka berdua tertawa bersama sebelum mereka tau ada Natasya disana.
Natasya sekarang bukanlah Natasya yang dulu, selalu mencari masalah atau bertengkar karna diejek. Natasya tidak mau melakukan seperti itu lagi, semenjak ada Kevin di hidupnya.
"Punya mulut kok suka ngomongi orang" kata Tomi yang sudah duduk di hadapan Natasya.
Kedua sahabat Natasya ntah pergi kemana, membuat Natasya harus makan sendiri di meja kantin.
"Tumben lo gak ngejawab omongan mereka tadi"
"Males gue ngeladenin mereka, gak guna" kata Natasya sambil menyeruput es jeruknya.
"Sya!" teriak salah satu siswi memanggil namanya. Natasya menoleh.
"Kenapa?"
"Itu itu, pacar lo si Kevin berantem sama anak kelas X" dengan sigap Natasya langsung berlari dimana kerumunan orang banyak disana.
"Kevin" teriak Natasya yang membuat Kevin menoleh. Dan satu bogeman tepat mengenai pelipis Kevin.
Kevin tersungkur jatuh. Membuat Natasya langsung berlari ke arahnya.
"Vin kamu gapapa" tanya Natasya sambil mencoba memapah Kevin berdiri.
Kevin langsug menepis tangan Natasya kasar, membuat gadis itu meringis pelan. "Biar aku obatin luka kamu" sekali lagi tangan Natasya ditepis kasar.
Seorang gadis langsung membelah kerumuman, jongkok dihadapan Kevin "Vin kamu gapapa? Ayo aku bantu berdiri" perempuan itu Siska.
Dengan perlahan Kevin berdiri dengan dibantu Siska. Membuat Natasya tersenyum getir. Semuanya menatap Natasya dengan tatapan prihatin.
Hingga sebuah uluran tangan berada di depan Natasya "ayo berdiri" dengan ragu Natasya menerima uluran tangan Tomi.
"Sini" Tomi menarik Natasya mendekat, tapi gadis itu menjauh, sedikit memberi jarak. Karna ia sadar ia masih menjadi kekasih Kevin.
"Lo gausa nangis" kata Tomi sambil mengelap air mata Natasya yang mengalir di pipi saat keduanya sudah berada di taman belakang.
"Lo jangan jadi wanita lemah kaya gini dong" sekali lagi Tomi mencoba menenangkan Natasya.
"Apaan si, gue gak nangis" kata Natasya mengelak.
"Jangan jadi sok kuat, saat hati lo sedang rapuh" Natasya tidak lagi bisa membendung tangisannya.
"Lo boleh nangis, tapi inget cuma dihadepan gue"
***
Kevin masih merasa kesal dengan Natasya yang akhir akhir ini selalu dekat dengan Tomi, musuhnya. Hingga Rasta dan Aril membuat pikirannya teralihkan.
"Vin lo gamau ke club ntar malem?" ajak Aril yang membuat mood Kevin kembali.
"Ayo, mumpung gue sumpek" ucapnya.
"Jam 9 gue sama Rasta ke rumah lo"
***
Malam harinya tepat pukul 9, mereka bertiga pergi ke club yang sudah menjadi langganannya. Kevin yang sudah lama tidak menginjakkan kakinya disini, langsung disambut hangat oleh bartender.
"Hei Vin, udah lama banget lo gak kesini" Kevin hanya menjawab dengan tertawa dan memasuki ruang VIP yang sudah mereka pesan.
Hingga beberapa botol vodka sudah terletak di hadapan ketiganya. Langsung saja mereka cheers dan meneguknya.
Ntah sudah berapa botol yang Kevin teguk, hingga membuat pria itu meracau tak jelas.
"Gue gasuka kalo Natasya deket sama Tomi" Rasta mengerutkan keningnya.
"Lo cemburu Vin?"
"Lo pikir la bego, mana ada cowo yang gak cemburu kalo cewenya deket sama cwo laen" ucap Kevin sambil mengambil satu botol lagi, tapi Rasta cegah.
"Vin lo udah mabuk" Rasta sudah berhasil mengambil botol di tangan Kevin.
"Gue gak mabuk" ucap Kevin mengelak.
Aril mengeluarkan ponselnya, menelfon seorang gadis yang saat itu namanya tercetus dibenaknya.
"Buruan kesini. Kevin mabuk"
Sambungan terputus. Aril dan Rasta masih sibuk menenangkan Kevin yang masih meracau tak jelas.
Hingga seorang gadis masuk ke dalam ruangan VIP tak lama kemudian. Membuat ketiganya memapah Kevin untuk masuk ke dalam mobil.
Tapi saat sudah sampai di depan pintu club, ada barang yang tertinggal di dalam, membuat Rasta dan Aril masuk lagi untuk mengambilnya.
Gadis itu mau tak mau memapah Kevin sendiri menuju mobil. Iya gadis itu Siska.
Mereka tidak tahu ada mata dan hati yang tersakiti melihat hal ini. Benar gadis itu Natasya, yang ntah sejak kapan melihat mereka.
Bagaimana bisa mereka berdua keluar dari club bersamaan, dengan kondisi Kevin yang mabuk seperti ini.
"Kepercayaanku udah kamu salah gunain Vin"
***
Mampir ke cerita kedua aku yuk, sapa tau betah hehe https://my.w.tt/nweTnYYwl1 :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy mesum VS Bad Girl lENDl
Roman d'amourHarap bijak memilih cerita! Cerita ini ada yang mengandung unsur 18+ tapi hanya di beberapa bagian. Jika kalian masih penasaran sama alur cerita, bisa kalian skip dibagian mesumnya *** Natasya, cewe nakal yang selalu membikin masalah baru di sekolah...