CEMBURU? l10l

19.3K 359 6
                                    

"Siapa dia?" Natasya berbalik dan mendapati Kevin berdiri di belakangnya.

"Temen"

"Temen? Tapi kok deket banget?" tanya Kevin curiga.

"Emang temen salah kalau deket?"

"Lo jauhin dia, gue gasuka" karna Kevin tau siapa cowo itu.

"Ngapain lo larang gue buat ngejauhin dia"

"Karna dia musuh gue!" suara Kevin naik satu oktaf. Dan baru kali ini Natasya dibentak.

Setelah itu Kevin meninggalkan Natasya sendiri di depan gerbang. Ntah kenapa hati Natasya sangat sakit saat dibentak oleh Kevin.

Sedangkan Kevin ia memilih menuju UKS, tempat yang cukup sepi untuk menenangkan pikirannya.

"Kenapa gue ngebentak Natasya tadi" sesal Kevin sambil mengacak acak rambutnya.

"Dan kenapa gue gasuka ngeliat Natasya deket sama cowo lain" Kevin berpikir cemburu lalu ia langsung menghilangkan pikiran itu.

"Nggak nggak, gue gacemburu" Kevin menggeleng gelengkan kepalanya berharap pikiran itu hilang. Tapi nyatanya pikiran itu malah seperti momok yang selalu terngiang di otaknya.

Akghh..

Kevin meninju tembok UKS, hingga tangannya memerah. Untungnya tidak sampai mengeluarkan darah.

🐻🐻🐻

Sekarang pelajaran Natasya adalah olahraga, dan kali ini ia harus melakukan teknik basket. Dan Natasya sangat tidak suka itu.

Semua teman Natasya tak terkecuali kedua sahabat Natasya masih asik mencoba memainkan bola basket. Tapi tidak dengan Natasya, ia masih sibuk duduk dipinggiran lapangan sambil melihat bola basket yang dipantul pantulkan dan dimasukkan ke dalam ring.

Pikiran Natasya kembali ke saat tadi, saat dimana ia dibentak oleh Kevin. Apakah perasaan Natasya kali ini sudah berubah untuk Kevin? Tidak tidak Natasya tidak menyukai Kevin, dan tidak akan pernah.

Natasya mencoba menghapus pikirannya sambil menggeleng gelengkan kepalanya. Saat sebuah bola basket langsung mengenai wajahnya, sampai mengeluarkan cairan kental lewat hidungnya. Natasya pingsan.

Padahal tadi teman temannya sudah berteriak sangat keras. Tapi karna Natasya melamun, ia sampai tidak sadar jika orang orang meneriakinya dan bola terbang kearahnya.

Tepat pada saat itu Kevin dan kedua sahabatnya melewati lapangan, hanya untuk melihat kekasihnya. Tapi mengapa lapangan sangat ramai? Dan firasat Kevin saat ini tidak enak. Kevin langsung berlari ke tengah lapangan untuk memastikan bahwa kekasihnya baik baik saja.

"Awas awas" kata Kevin membelah kerumunan. Dan benar kekasihnya tergeletak di atas lapangan dengan hidung mengeluarkan darah.

"Vin buruan bawa Syasya ke UKS" kata Rani yang langsung dijalankan oleh Kevin. Kevin menggendong tubuh Natasya ala brydal style menuju UKS.

Dibelakangnya ada Rani Angel Aril dan Rasta mengikuti Kevin dari belakang. Rani langsung memanggil petugas pmr untuk membantu sahabatnya.

Petugas PMR langsung membersihkan cairan merah dari hidung Natasya dan memberikan minyak kayu putih agar cepat sadar.

Tapi Kevin langsung melangkah keluar dengan rahang mengeras menuju lapangan. "Siapa yang bikin Natasya pingsan?" teriak Kevin emosi.

Hening. Tidak ada yang berani bersuara. "Pada budeg?!"

"Gu..gue kak" kata salah satu pria yang mengacungkan tangannya pendek.

Kevin langsung menghampiri adik kelasnya itu yang tak lain temen sekelas Natasya. Tanpa banyak omong Kevin langsung memberikan beberapa bogeman di wajah adik kelasnya itu.

Pria itu juga tidak tinggal diam, ia juga memberikan pukulan di pelipis Kevin, Kevin yang tiap siap pelipisnya langsung berdenyut sakit. Tapi tetap saja kekuatan Kevin--yang tak lain sebagai ketua geng tak sebanding dengan kekuatan adik kelasnya.

Walau adik kelasnya itu sudah minta ampun tapi Kevin tidak mau melepaskannya begitu saja. Sungguh dirinya sangat kawatir.

"BERHENTI!" teriak Natasya dari arah belakang Kevin.

Kevin yang ingin memberikan beberapa bogeman lagi langsung berhenti. Tangannya mengepal diudara. Natasya langsung menarik tangan Kevin dan membawanya ke taman belakang sekolah yang cukup sepi.

"Kenapa kamu ngelakuin ini Vin?" tanya Natasya yang ingin mengeluarkan air mata. Tapi Kevin diam.

"Kenapa Vin?"

"Karena gue kawatir sama lo"

"Kalo lo kawatir sama gue, bukan gitu caranya. Lo tunggu disamping gue saat gue gasadar. Jadi saat gue buka mata orang pertama yang gue liat itu lo bukan orang lain"

"Maafin gue Sya" kata Kevin sambil memeluk tubuh Natasya. Hingga lima menit setelahnya Natasya lepas.

Ia memegang pelipis Kevin yang membiru. Shh..

"Bentar gue ambilin es batu dulu" Kevin diam. Menunggu Natasya kembali untuk mengobati lukanya. Natasya masih berjalan ke arah kantin untuk meminta beberapa es batu dan kain untuk mengompres luka lebam Kevin.

Natasya kembali dengan es batu di tangan kanannya dan kain di tangan kirinya. Ia menaruh es batu di kain dan membuntalnya. Setelah itu mengompreskan di luka lebam Kevin.

"Shh sakit Sya" ringin Kevin saat Natasya sedikit menekan dibagian memarnya.

"Tahan bentar. Masa ketua geng gabisa nahan? Luka kecil doang" Natasya melanjutkan kerjaannya, sedangkan Kevin ia sibuk melihat wajah Natasya dari dekat, tanpa kedip.

"Selesai" kata Natasya yang langsung membuyarkan lamunan Kevin.

"Makasih Sya" Natasya hanya mengangguk dan tersenyum.

"Jangan berantem lagi ya Vin" Kevin menimang perkataan Natasya "buat gue" lanjut Natasya. Ntah mengapa Kevin malah mengiyakan.

Ntah keberanian darimana Natasya mencium pelipis Kevin yang memar. Kevin yang mendapat ciuman singkat dari Natasya langsung mematung dan melihat ke arah Natasya.

"Makasih Vin" kata Natasya pelan.

🐻🐻🐻

Malam harinya Natasya, Rani dan Angel pergi ke club untuk bersenang senang. Tapi kali ini bukan club yang penerangannya hanya minim melainkan cukup.

"Liat liat tu cowo ganteng ya" tunjuk Angel kepada salah satu pria yang asik bercanda dengan ketiga temannya.

Natasya dan Rani langsung mengikuti arah telunjuk Angel. Natasya kaget saat pria yang ditunjuk oleh Angel adalah dia. Orang yang pernah menggores tangannya.

Natasya diam. "Sya? Lo kenapa?" tanya Rani kawatir.

"Nggak gapapa" tatapannya masih tak teralih dari pria yang duduk di pojok itu.

Dan tepat saat itu pula, pria yang menggores tangannya juga melihat kearahnya. Shit umpat Natasya dalam hati. Sebelum Natasya mengalihkan arah pandangnya, pria itu malah tersenyum simpul sambil mengedipkan sebelah matanya.

Natasya takut, sungguh. Biasanya Natasya mendatangi club untuk bersenang senang, bercerita dan bercanda. Tapi kali ini beda, perasaan Natasya mulai tadi seperti ada yang mengawasi, siapa lagi kalau bukan pria itu.

Saat Angel dan Rani asik bercerita dan bercanda. Bartender berjalan kearahnya untuk memberi secarik kertas. Natasya tidak tau dari siapa, tapi ia mengambilnya, dan membuka lipatan kertas putih itu.

Kedua sahabat Natasya bertanya yang dijawab gelengan oleh Natasya.

"Gue pengen tau siapa nama lo. Temuin gue besok ditaman deket rumah lo jam 8 malam. Kalau lo sampe gadateng, pacar lo abis ditangan gue"

Setelah membaca isi kertas itu Natasya melirik kearah pria itu lagi, dan tepat pria itu juga melihat kearahnya sambil memperlihatkan jam tangannya. "Jam 8" itu maksudnya.

Bad Boy mesum VS Bad Girl lENDlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang