PROLOG

69.1K 781 4
                                    

Natasya dan kedua sahabatnya Rani dan Angel sedang pergi ke salah satu club yang terletak di pusat kota. Suasana disini sangat ramai dengan lampu temaram dan musik Dj mengalun di sepanjang perjuru, orang orang sudah asik dengan dunianya sendiri.

Ketiga perempuan sedang asik dengan sebotol vodka nya, Natasya sudah mabuk mulai tadi. "Hei lihat kita kedatangan pria tampan" kata Angel, keduanya langsung menoleh bersamaan.

Ketiga pria datang dengan botol di tangan masing masing. "Ladies, kita boleh gabung?" tanya salah satu pria itu.

"Sure" jawab ketiganya bareng. Tiga pria itu telah duduk di depannya. "Kenalin gue Kevin, kalo yang ini Rasta dan yang satu ini Aril" tunjuk Kevin bergantian.

Ketiga gadis itu tidak bisa melihat wajah pria di depannya dengan jelas karena lampu disini cukup gelap dan berwarna warni.

"Kalo gue Angel, kanan gue Rani dan kiri gue Natasya" tunjuk Angel bergantian. Mata Kevin tertuju ke Natasya.

"Natasya kayanya udah mabuk tuh" kata Kevin.

"Biasalah dia emang kalo ke club suka mabuk. Jadi bahaya kalo sendirian"

Menarik. Satu kata yang bisa Kevin ucap untuk Natasya.

"Emang kalian pada kelas berapa?" tanya Aril sedikit berteriak untuk mengalahkan suara DJ.

"Kelas XI. Kalian?" tanya Rani balik.

"Sama. Kalian sekolah dimana?"

"San---" suara Rani terpotong saat dering telfon milik Natasya berbunyi.

Angel langsung melihat si penelfon, ternyata Andi--papa Natasya. Angel langsung berlari keluar dan mengangkatnya.

"Halo om?"

"..."

"Iya om, soalnya Natasya udah tidur. Kita berdua nginep di rumah Natasya"

"..."

"Ya nggak la om. Kita udah ga berani main ke club lagi"

"..."

"Yaudah om. Babay"

Panggilan terputus, Angel langsung memasuki club lagi, dan duduk di tempatnya semula. Rani bisa bernafas lega. Papa Natasya memang jarang sekali berada di rumah, biasa urusan pekerjaan. Jadi papa Natasya tidak tau putrinya sedang dimana dan bersama siapa.

"Siapa?" tanya Kevin ingin tau.

"Bokap Natasya. Yaudah kita balik dulu ya udah malem. Ni anak juga udah mabuk"

"Perlu bantuan?" tawar Aril kepada Angel dan Rani.

"Ga perlu. Kita bisa ngatasi sendiri kok. See you mans" ketiga gadis itu telah keluar dari club. Natasya yang sedang di bopong oleh kedua sahabatnya menuju mobil.

Angel langsung menjalankan mobilnya dan berhenti di rumah Natasya. Seperti tadi dirinya harus membopong tubuh Natasya sampai di kamar. Setelah itu mereka pergi.

🐻🐻🐻

Natasya membuka matanya yang terasa sangat berat. Ia langsung melihat jam yang berada di atas nakas.

Oh shit dia telat. Natasya langsung mandi dan segera memakai seragamnya dengan cepat. Tanpa sarapan dan tanpa sisiran. Natasya langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Setelah sampai di depan gerbang sekolahnya, benar saja gerbang hitam itu telah di tutup sempurna. Sedangkan mobilnya sudah dititipkan di salah satu warung yang terletak tak jauh dari sekolahnya.

Seorang pria berdiri di belakangnya. Dan menepuk bahunya pelan. Natasya langsung menoleh dan mendapati salah satu most wanted sedang berdiri di belakangnya.

"Lo telat?" tanyanya.

"Menurut lo? Gue disini ngapain kalo ga telat" jawab Natasya kesal.

"Santai woman" kata Kevin dengan merebut tas di Natasya dengan cepat, dan melemparkannya. Dan yap berhasil tas itu sudah berada di dalam gerbang.

"Lo apaian tas gue ha?" tanya Natasya geram.

Kevin tidak menjawab, ia malah jongkok. "Ngapain lo?" tanya Natasya lagi.

"Naik"

"Apaan?" Kevin menepuk pundaknya. Dan Natasya tau apa maksud dari pria di depannya.

Natasya langsung naik ke pundak Kevin. Kevin lantas berdiri, Natasya langsung meraih ujung pagar, dan loncat. Sedangkan Kevin dirinya menaiki pohon dan melompat. Keduanya berhasil memasuki pagar.

Shit. Rok gue. Umpat Natasya yang melihat jika roknya sobek terkena ujung pagar.

Kevin melihat perempuan di depannya yang sedang menutupi pantat sekalnya. Ia tau jika rok perempuan ini robek terkena ujung pagar. Kevin langsung membuka jaketnya dan memberikannya ke Natasya.

Natasya hanya memandangi jaket hitam di depannya. Kevin kesal saat jaketnya tidak langsung diterima "Pake" kata Kevin.

Langsung saja Natasya memakai jaket hitam milik Kevin, dan mengikatnya di pinggang. Setelah itu tanpa mengucap terimakasih Natasya langsung melenggang pergi menuju kelas.

Sedangkan Kevin, ia masih berdiri disana dengan senyum miringnya.

Bel istirahat akan berbunyi sepuluh menit lagi. Tapi ketiga perempuan bad itu sudah duduk anteng di pojok kantin.

"Lo kenapa telat tadi?" tanya Angel sambil melahap baksonya.

"Biasalah, efek club" Natasya menyeruput es jeruknya yang tinggal setengah.

"Bokap lo nelfon Sya waktu di club"

Natasya yang ingin menyeruput es nya lagi langsung berhenti "APA!"

"Lo tenang dulu Sya. Kita udah bilang kalo lo ada di rumah. Dan bokap lo percaya gitu aja."

"Syukur deh kalo gitu"

Bel istirahat berbunyi, memenuhi seisi koridor, para siswa siswi langsung berhamburan keluar kelas, ada yang menuju kantin untuk mengganjal perut, ada yang menuju perpus untuk membaca buku, juga ada yang pergi ke taman untuk bercerita.

Ketiga most wanted berada di kantin. Tatapan kaum hawa langsung tertuju kepada ketiga pria tampan yang baru saja memasuki kantin.

"Ganteng juga mereka" celetuk Angel tiba tiba yang diangguki oleh Rani.

"Lo ga mau nyoba sama dia Sya?" tanya Rani.

Pandangan Natasnya teralih yang pertama melihat ke arah ketiga most wanted kini kepada Rani.

"Ya nggak la. Dia mah bukan tipe gue" jawab Natasya enteng, sambil melirik ke arah ketiga pria itu lagi. Tapi tatapannya terhenti saat melihat Kevin juga menatapnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

Natasnya langsung berpaling, dan menyeruput es jeruknya yang tinggal sedikit. Setelah habis ia langsung pamit kepada kedua sahabatnya untuk ke toilet.

Natasya berjalan ke arah toilet wanita yang berada di ujung koridor. Tapi seseorang telah membekap mulutnya. Natasya tidak bisa berontak, ia diteret menuju UKS, yang terlihat sangat sepi.

Seseorang itu adalah pria. Pria itu langsung menghempaskan tubuhnya di atas ranjang UKS, tak lupa mengunci pintu dan menutup semua gorden. Setelah semuanya beres pria itu menghampiri perempuan yang tengah berbaring karna ulahnya.

Shit, gue horni

Bad Boy mesum VS Bad Girl lENDlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang