Untuk sekian kalinya Natasya menghilang dari kehidupan Kevin, membuat pria itu bingung kemana gadisnya itu.
"Ras lo gak ngeliat Natasya?" tanya Kevin yang langsung mendapat cibiran dari Rasta.
"Baru gini lo nyariin dia, kemana aja lo selama ini?"
Kevin diam, benar juga apa kata Rasta barusan. Pacar macam apa dirinya.
"Lo mending lepas dia aja Vin, daripada lo nyakitin dia lebih lama" kata Aril.
"Gue gamau"
"Egois lo" ucap Rasta sambil menyeruput es jeruknya.
Hingga matanya tak sengaja melihat Natasya baru saja berbalik membelakanginya. Dengan cepat Kevin berdiri dan mengejar perempuannya itu.
Kevin menarik tangan Natasya, membuat gadis itu berbalik menghadap Kevin.
"Kamu kemana aja Sya" gadis itu diam, tatapannya kosong.
"Sya jawab aku"
"Seharusnya aku yang tanya sama kamu, kemana aja kamu sampe baru nyari aku"
"Jangan kaya anak kecil gini Sya, kita itu udah dewasa" Natasya menarik nafasnya dalam.
"Disini yang kaya anak kecil siapa Vin. Aku atau kamu"
"Sya..." belum sempat Kevin melanjutkan kalimatnya, Siska memanggil Kevin dari kejauhan.
"Udah sana, toh dia lebih penting dari aku kan" ucap Natasya.
Kevin melirik Natasya kemudian Siska. Hingga kakinya berbalik, meninggalkan Natasya dan berjalan menghampiri Siska.
"Seharusnya aku sadar, bukan aku yang kamu mau" gumam Natasya dengan tersenyum getir.
Tapi Kevin yang masih tak terlalu jauh dari sana, masih bisa mendengar kalimat Natasya, membuat hatinya teriris.
***
"Syaa" panggil Angel dari luar kelas. Natasya mendongakkan kepalanya.
"Buruan ke kantin" Natasya yang ogah ogahan menggelengkan kepalanya pelan.
"Lo aja sana, gue males"
"Yaudah deh gue sama Rani aja" Angel melangkahkan kakinya keluar kelas.
Sedangkan Natasya, ia kembali ke posisi awalnya. Hingga tepukan pelan di bahunya membuat Natasya berbalik.
"Lo mau sakit?" tanya Tomi yang sudah duduk tepat di sebelah Natasya.
Senyum Natasya mengembang "Kok lo malah ada disini"
"Mau nyamperin tuan putri" jawab Tomi dengan cengirannya.
Natasya terhibur akan kehadiran Tomi disini, membuat senyumannya terbit ntah mulai kapan.
"Mau pangeran suapin apa makan sendiri" tawar Tomi sambil membuka plastik makanan yang baru saja ia beli di kantin.
"Gue bisa makan sendiri kalik" Natasya langsung merebut plastik yang ada di tangan Tomi.
"Tuan putri agresif" Natasya langsung memukul kepala Tomi pelan.
"Sakit atuh, ntar kalau pangeran bego yang jagain tuan putri siapa" Natasya hanya geleng geleng saja.
"Kalau tuan putri disakitin, pangeran gabakal bisa nolong"
***
Kevin menghampiri Natasya yang masih setia di pinggir jalan untuk naik angkutan umum.
"Sya ayo" Natasya hanya melirik sekilas, membuat Kevin turun dari motornya.
"Syaa" Kevin menarik tangan Natasya lembut, yang langsung mendapat tepisan dari gadisnya.
"Aku bisa naik angkot"
"Ini mau hujan Sya" benar cuaca kali ini memang sangat mendung, mungkin rintikan hujan akan membasahi bumi kali ini.
"Plis Sya" mohon Kevin yang membuat Natasya langsung berjalan menaiki motor Kevin.
"Pegangan yang kenceng, aku gamau kamu terbang kebawa angin kaya kertas" senyum Natasya terbit, hatinya mudah goyah hanya mendengar kata kata dari mulut Kevin.
Tangannya perlahan terulur ke pinggang Kevin, pria itu langsung menarik tangan Natasya lebih erat.
Hingga sebuah rintik hujan mulai membasahi bumi, membuat Kevin langsung menepikan motornya di sebuah tenda kecil.
"Kok malah berhenti, biasanya juga main ujan ujanan" Kevin menggeleng.
"Gabaik buat kesehatan kamu" semburat merah mulai terlihat di kedua pipi Natasya, yang langsung mendapat cubitan dari Kevin.
"Idih blushing" Natasya makin malu.
"Apasih"
Hingga sebuah dering telfon milik Kevin membuat pria itu langsung melihat siapa si penelfon. Wajahnya tiba tiba berubah saat mendapati nama Siska di layar ponselnya.
Kevin langsung mematikan ponselnya dan memasukkannya ke dalam tas. Natasya penasaran "siapa?"
"Bukan siapa siapa"
Namun tiba tiba Kevin memeluk tubuh Natasya erat "Jangan pernah ninggalin aku ya"
***
Sesampainya di rumah, Kevin menghidupkan kembali ponselnya, ada banyak sekali notif pesan yang Siska kirimkan kepadanya.
Salah satu pesannya mampu membuat Kevin berlari lagi menuju motornya.
Siska
Aku tunggu kamu di taman sekarang
Tapi itu sudah setengah jam yang lalu, terus bagaimana nasib Siska kali ini.
Dengan nafas memburu Kevin berlari menjelajahi taman, mencari keberadaan Siska yang mampu membuat dirinya bingung sekaligus cemas.
"Sis lo dimana"
Suara isakan perempuan mampu Kevin dengar dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Dengan langkah pasti Kevin mencari ke arah sumber suara, dan benar Siska ada disana dengan kepala yang ia telungkupkan di kedua kakinya.
Dengan cepat Kevin berlari memeluk tubuh Siska. "Gue disini Sis"
Siska menangis dipelukan Kevin "Aku nungguin dari tadi, kenapa kamu baru sampe. Kemana aja" sebenarnya Kevin harus menceritakan semuanya, tapi ntah mengapa dirinya tidak tega melihat kondisi Siska yang seperti ini.
"Gue anter ya"
***
Seorang gadis tengah memeluk boneka beruang di gelapnya sebuah ruangan, yang membuat dirinya aman dan nyaman. Mengapa? Karna ia bisa menyembunyikan semua tangisnya disini, menumpahkan semua amarahnya, hingga tak ada seorang pun yang tau.
Gadis itu tengah menangis, menyesali mengapa dirinya selemah ini hanya karna mengenal cinta.
Cinta membuat dirinya bahagia, cinta membuat dirinya terluka, dan cinta membuat dirinya akan jatuh ke dalam sakit yang luar biasa.
Baru saja ia mendapat kiriman foto dari nomor yang tak dikenal, membuat hatinya teriris sakit. Iya dia Kevin dan Siska.
Padahal belum beberapa jam dirinya baru saja terbang ke angkasa dengan taburan bintang yang menghiasi malam. Tapi sayang dirinya harus jatuh ke dalam jurang dengan beralas duri.
"Untuk kesekian kalinya aku terluka dengan luka yang sama"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy mesum VS Bad Girl lENDl
RomanceHarap bijak memilih cerita! Cerita ini ada yang mengandung unsur 18+ tapi hanya di beberapa bagian. Jika kalian masih penasaran sama alur cerita, bisa kalian skip dibagian mesumnya *** Natasya, cewe nakal yang selalu membikin masalah baru di sekolah...