Bandar Udara Roissy menyambutnya dengan cukup ramah, Hinata bersin keras ketika menginjakkan kakinya untuk pertama kali setelah turun dari pesawat.
Hawa musim semi yang sedikit berbeda dari Konoha, dimana hal itu membuat tubuhnya menyeimbangkan dengan otomatis.Hinata mengambil ponselnya, hampir menghubungi seseorang, ketika netranya menangkap sosok itu berjalan kearahnya.
Wajah sumringah Hinata menyunggingkan senyum lebar, melihat Itachi berjalan mantap kearahnya dengan pakaian kasual dan kacamata pilot yang membuatnya terlihat sangat sangat sangat tampan.
Oh, demi Tuhan, Itachi terlihat berkali lipat lebih tampan dengan style kali ini.Uchiha Itachi menghampiri Hinata yang berdiri dengan sebuah koper besar disampingnya, memeluk adiknya dengan erat ketika tepat didepannya.
Mata Hinata terpejam, menikmati rengkuhan yang diberikan Itachi padanya.
Haahh, Hani memang menjadi istri yang sangat beruntung.
Bahkan Hinata yakin, banyak perempuan yang iri dengan kakak iparnya itu."Apa kau lelah ?" Itachi melepas pelukannya, kedua tangannya merangkum dagu dan pipi Hinata, bertanya dengan suara penuh perhatian layaknya seorang kakak yang begitu menyayangi adiknya.
Hinata mengangguk ringan, bibirnya nampak menipis saat berusaha membuat wajah imut.
Dengan cekatan, Itachi membawa koper Hinata ditangan kanan, sementara tangam kirinya menggenggam erat tangan Hinata.
Berjalan menjauh dari keramaian khas Bandara yang sedikit bising.*
Hinata berdecak kagum ketika melihat dekorasi apartemennya yang didominasi warna putih.
Sangat ellegant dan mewah.
Wajahnya masih memancarkan kekaguman kerika membuka gorden putih yang menutupi jendela lebar tanpa sekat itu, dimana matanya langsung disuguhi pemandangan kota yang menakjubkan.Menara eifell dan pemandangan indah dari Seine River, perpaduan sempurna yang membuat Hinata langsung jatuh cinta.
Gadis itu benar-benar terpesona dengan apa yang ada didepan matanya, hingga mengabaikan Itachi yang barusaja meletakkan koper dikamarnya.Lelaki itu tersenyum tipis, melihat kelakuan Hinata yang sedikit kekanakan.
Meski bukan pertama kalinya Hinata pergi ke Paris, gadis manis itu selalu saja terpesona dengan apapun yang ada didepan matanya.
Seolah tersihir pada keindahan kota cinta itu."Apa kau menyukai tempat ini ?" Itachi memeluk Hinata dari samping, menyusupkan tangan untuk meraih pinggang adiknya.
Hinata menoleh dengan wajah cerah yang terlihat sangat sumringah, bibirnya masih bertahan dengan lengkungan tipis yang indah, anggukan antusias muncul dari kepalanya menjadi respon atas pertanyaan Itachi.
"Sangat sempurna. Terimakasih, Itachi-nii." Menyandarkan kepala dibahu kakaknya, orang lain bisa salah paham dan mengira bahwa mereka adalah pengantin baru yang sedang berbulan madu.
Itachi terlihat senang, mengusap sisi samping kepala Hinata yang menyender dibahunya.
Lelaki itu melihat jam tangannya, sedikit gelisah."Maaf sayang, nii-san harus pergi. Kau istirahat saja untuk hari ini."
Itachi mengecup kening Hinata, sebelum berjalan tergesa keluar dari apartemen baru milik adiknya.
Lelaki itu hampir melupakan pertemuan penting dengan kliennya.
Yahh, Itachi memang sedang mengurusi pekerjaannya, selain mendampingi Hinata.
Pepatah mengatakan, sambil menyelam minum air, jadi dirinya bisa mengurusi dua tugas penting sekaligus.Hinata menghela napas, mendadak dirinya kembali lelah.
Tubuhnya terasa berat dan kepalanya juga sedikit pusing.
Berendam air hangat lalu tidur, menjadi pilihan paling bijak yang bisa diambilnya.
Menutup gorden tebal itu, Hinata berjalan cepat kekamarnya.
Membuka lemari besar yang ada disisi lain kamarnya, dan ternganga saat melihat banyak pakaian baru disana.
Tertawa konyol, Hinata benar-benar menjadi anak emas keluarga Uchiha.
Siapa lagi yang bisa menyiapkan semua ini selain ibunya ?