Saat sedang melamun tiba- tiba pintu ruangan heejin kebuka dan menampakan seorang namja.
"Oh oppa"ucap heejin kaget.
Namja tersebut bukanya menjawab dia malah tidur di sofa yang ada diruangan tpi karena risih tempatnya kotor akhirnya ia bersihin bekas bungkus cemilan anak anak skz. Emang dasar cuman numpang makan doang brisik lagi tapi setelah selesai malah ditinggal pergi dan gk dibersihin sama sekali astaga. Pengen ngumpat heejin tpi inget temen lagi and inget dosa.
"Lo tidur aja " ujarnya singkat.
"Maaf" ujar heejin dan langsung merebahkan diri ke ranjangnya sambil mendengarkan musik dengan earphonenya.
Mana mungkin heejin bisa tidur cepat jika bisa itu adalah keajaiban. Dan berakhir heejin hanya melihat oppanya membersihkan ruangan tersebut.
"Oppa senyum dikit, kan keliatan lebih ganteng" ujar heejin.
"Brisik "ujar namja tersebut.
"Biar lo tu gk serem lagi tauk." ucap heejin menggoda oppanya dengan wajah datar.
Jujur sekeselnya heejin dan sedinginnya dia ke heejin,tapi heejin tetep menyayangi nya dengan sepenuh hati. Walaupun entah ia menyayangi nya atau tidak. Bahkan mengakuinya saja heejin tidak tau ia mau atau tidak.
"Lo tidur" ujarnya kesel liat kelakuan adiknya yang mengodanya walau wajah masih datar.
Itulah heejin terkadang ia masih menggoda atau bercanda orang lain tapi tetap wajahnya dingin dan datar karena ia merasa hatinya sudah mati. Bahkan terkadang ia seperti mayat hidup. Hanya berjalan tanpa memiliki semangat hidup sama sekali.
"Kapan gue pulang?" ujar heejin.
"Tanya dokter" ujarnya lagi.
Heejin hanya menghela napas panjang. Kelakuan kakaknya kadang membuatnya lelah atau tertekan. Tapi kakaknya tak pernah mengetahuinya toh ia tak perduli padanya.
"Percaya lo ngerasa paling kehilangan tapi gua yang lebih menderita dari lo. Percaya pada takdir. Jangan kekanak anakan" ujar heejin pedes dan tepat saat itu namja itu pun diam sejenak.
"Brisik bgt" ujar dia melanjutkan pekerjaan nya. Tanpa memperdulikan keberadaan heejin disitu.
"Jangan egois . Bahkan oppa gak tau rasanya , aku menderita ,sakit oppa" ujar heejin sedikit sedih.
"Brisik. Gua males debat" ujarnya
"Gua gak ngajak debat. Gua cmn ngasih tau." ujar heejin agak males dan heejin berusaha untuk tidur.
"Gue percaya dia akan kembali, tapi..." ujar heejin dengan muka berubah sendu.
Tapi namja itu tak perduli apa yang dikatakan adiknya itu dan berlanjut membersihkan ruangan tersebut. Terkadang heejin iri kepada teman temanya mereka curhat, dilindungi, bahkan diperhatikan oleh kakak mereka tapi ia bahkan bicara saja jarang.
~~|~~
Pagi pun tiba heejin terbangun karena sinar matahari pagi menyinari wajahnya. Heejin merentangkan tangan untuk peregangan.Ia menyukai suasana ini ,suasana pagi hari walau dia setiap pagi harus pergi sekolah.
Heejin menyukai malam yang sunyi dan udara pagi yang masuk ketubuhnya. Tapi ia terkadang lebih menyukai malam karena ia bisa tidur menenengkan pikiran nya walau hanya sebentar saja karena insomnia menyebalkan itu.
Ia merasa bahwa ia sendirian di ruangannya itu.Ah oppanya pasti sudah pergi dari pagi. Kasian dia harus menjaga heejin semalaman. Sekarang yang heejin lakukan hanya hal sama memandang sinar yang datang padanya. Ia merasa sangat bosan sekarang.
Tanpa disadari heejin lagi lagi mengingat masa lalunya,ia sangat merindukan semua Semuanya.Semua yang ada padanya dulu. Bahkan Heejin lelah harus kembali lagi ke rumah sakit karena merasakan sesak di dadanya bahkan sakit di kepalanya karena masa lalu.
"Aku lelah seperti ini ,aku ingin keluar. Bahkan dari dulu aku tak pernah bisa hidup dengan tenang." ujar heejin sambil mengeluarkan air mata.
"Aku merindukan kalian. Aku butuh kalian. kenapa kalian pergi aku lelah" ujar heejin lagi.
Tapi dari kejauhan ada seseorang menatapnya. Merasa bersalah , sangat bersalah pada orang yang ada didalam ruangan tersebut.
"Maaf jin. Gue akan jaga lo walau lo gak tau sama sekali"~~|~~
Nah lo siapa coba?
Apa masa lalu heejin?
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET *Hyunjin&heejin*✔
FanfictionKisah seorang gadis bernama Heejin yang memiliki rahasia masa lalu membuat seorang hyunjin penasaran dibuatnya 352019-12102019