part 37

82 4 0
                                    

Ibu Soo Hyun bertemu dengan Ketua Kim, wajah Ketua Kim sinis menyuruh mantan besannya duduk. Ketua Kim mengaku lega punya waktu sengang tapi mungkin harus mengusirnya jika berkunjung secara tiba-tiba seperti ini.

"Aku berniat pulang setelah mengantar anggur ini." ucap Ibu Soo Hyun

"Kurasa kabar mengejutkan mengenai Soo hyun sudah menggantikan hal itu." sindir Ketua Kim dan Ibu Soo Hyun langsung minta maaf.

"Aku datang jauh-jauh ke Sokcho untuk menemui pria itu dan memarahinya dengan tegas agar dia menyadarinya." akui Ibu Soo Hyun

"Apa gunanya memarahi anak orang lain? Putrimulah masalahnya" ucap Ketua Kim dan Ibu Soo Hyun kaget mendengarnya

"Aku sangat tegas memarahi Soo Hyun jadi aku harap ibu lebih memaklumi" ucap Ibu Soo Hyun

"Sampai sejauh apa aku harus memaklumi? Jika ini yang ingin dibicarakan mari kita hentikan, aku tidak tertarik lagi."  tegas Ketua Kim dan Ibu Soo Hyun tak percya mendengarnya.

"Putraku sedang menemui wanita lain untuk dipilih sebagai istrinya. Aku akan menolak menemuimu seperti ini untuk kedepannya." kata Ketua Kim

"Aku akan melakukan apapun yang di perlukan untuk membuat Soo hyun kembali ke tempatnya. Kumohon pemilihannya sebentar lagi, kumohon Bu ketua." ucap Ibu Soo Hyun memohon.

"Kau benar sesaat lagi kau akan menjadi ibu negara di Gedung Biru, kau tidak boleh bersikap seperti ini mesti untuk menjamin bahwa kau akan menempati Gedung Biru setelah melepaskan tangan Taegyeong." kata Ketua Kim menyindir

"Bu ketua, Soo hyun dimanjakan saat kecil jadi dia masih kekanak-kanakan. Ini semua salahku, aku tidak akan membuat ibu kesal lagi" kata Ibu Soo Hyun memohon

"Aku merasa kau tidak akan berdiri jadi aku akan berdiri lebih dahulu. Tenanglah dan hati-hati dalam perjalanan pulang." kata Ketua Kim berjalan pergi dan Ibu Soo Hyun hanya diam lalu segera pergi.
******
Tuan Nam sudah siap ada di parkiran, Soo Hyun mengeluh keduanya yang melakukan ini di belakangnya karena tahu kalau Tuan Nam nanti akan kelelahan. Jin Hyuk mengaku minta bantuan Tuan Nam agar merasa lega

"Aku sudah makan cumi-cumi dan eomuk di bus, itu menyenangkan." kata Tuan Nam

"Berhati-hatilah dalam perjalanan pulang." ucap Jin Hyuk

"Aku pengemudi terbaik disini, kenapa kau khawatir." ejek Tuan Nam dan Jin Hyuk menganguk mengerti.

"Ibu sebaiknya beristirahat dalam perjalanan pulang." saran Jin Hyuk lalu Soo Hyun pun pamit masuk mobil.

"Karena sering datang kemari membuatku merasa ini kampung halamanku." komentar Tuan Nam

"Aku akan mentraktir makanan enak jika kau kemari lagi." kata Jin Hyuk

Mobil Soo hyun yang dikemudikan Tuan Nam pun melaju pergi lalu Jin Hyuk melambaikan tangan kepada Soo hyun.

Tuan Nam dan Soo Hyun sedang menuju Seoul. Di dalam mobil Tuan Nam mengajak Soo Hyun mengobrol.

"Pasti rasanya sangat sulit" ucap Tuan Nam

"Aku masih bisa menahannya" jawab Soo Hyun

"Dahulu ada seorang wanita yang aku suka." akui Tuan Nam dan Soo Hyun tak percya mendengarnya.

"Kurasa dia tidak benci padaku tapi aku tidak pernah bisa menyatakan cinta padanya." cerita Tuan Nam dan Soo Hyun heran kenapa Tuan Nam tak pernah mengatakannya.

"Saat bercermin aku merasa tidak pantas. Dia sangat cantik, dia bersinar bahkan dari kejauhan." ucap Tuan Nam

"Kau cukup tampan" puji Soo Hyun

"Aku merasa wajahku besar dan juga aku pernah di penjara."  kata Tuan Nam

"Tapi kau tidak merampok atau menyakiti seseorang. Mereka memenjarakanmu karena tersinggung oleh artikelmu." ucap Soo hyun

"Tetap saja aku mantan tahanan. Aku bisa mencari nafkah hanya karena kau presdir perusahaan ini, entah apa yang akan kulakukan jika tidak seperti itu." kata Tuan Nam

"Pak Nam jangan bicara begitu, kau membuatku ingin menangis." ucap Soo Hyun

"Aku menceritakan ini bukan untuk membuatmu menangis" kata Tuan Nam

"Apa yang terjadi antara kamu dan wanita itu?" tanya Soo Hyun

"Aku tidak pernah bisa menyatakan perasaan aku, kupikir suatu hari nanti peluangku akan datang tapi dia membawa seorang pria yang akan dia nikahi. Aku memberi selamat dia dan kini aku seperti sekarang ini. Itu sangat menyedihkan, kan?" cerita Tuan Nam

"Itu membuatku sedih." kata Soo Hyun

"Kejadiannya sudah lama sekali tapi aku terus memikirkannya belakangan ini. Aku teringat kisah itu ketika melihatmu dan Jin Hyuk. Kau jangan pernah berpikir, kalau aku seperti ini bagaimana nasib perusahaanku? bagaimana dengan orang tuaku? kenapa kau harus memikirkan semua itu padahal sesungguhnya kitalah yang menentukan kehidupan kita." ucap Tuan Nam

"Aku mencemaskan dia" akui Soo hyun

"Jin Hyuk juga pasti berpikir seperti itu tapi itu jalan yang dia pilih dan dia sudah siap." jelas tuan Nam

"Aku tidak mau keluarganya menderita." ucap Soo hyun

"Itu sama saja tidak ada orang tua yang bisa menentang jalan yang di pilih anaknya. Yang terpenting adalah apa yang kalian berdua rasakan" kata Tuan Nam

Soo Hyun mengucapkan terima kasih karena sudah menceritakan sebuah kisah sedih. Tuan Nam meminta agar merahasiakan kepada siapapun dan Soo Hyun mengaku tidak akan bercerita pada Manager Sun Joo.

"Kenapa tiba-tiba membahas Manager Sun Jo?" tanya Tuan Nam

"Entahlah, aku mendadak terpikir tentang dia" jawab Soo Hyun

"Bagaimana bisa? Kenapa kau bisa memikirkan tentang dia? Kau salah faham, kau keliru." kata Tuan Nam marah

"Aku terus teringat masa lalu, aku ingat jelas wajahmu yang besar saat menatap Manager Sun joo." goda Soo Hyun

"Itu karena mataku kecil dan penglihatanku buruk" kata Tuan Nam dan Soo Hyun tak ingin membalasnya lalu memilih tidur.

Malam harinya Mobil yang di kemudikan Tuan Nam pun sampai rumah Soo hyun.
******
Jin Hyuk ditangga darurat mencoba melakukan video call dengan Soo Hyun.

Soo Hyun yang sudah mengenakan pakaian tidurpun panik langsung berlari berganti pakaian lalu segera mengangkat telp Jin Hyuk.

"Apa ibu sudah sampai?" tanya Jin Hyuk

"Sudah." jawab Soo Hyun

"Apakah Ibu tidak lelah?" tanya Jin Hyuk

"Aku tidak lelah." jawab Soo hyun

"Apa Ibu masih mengonsumsi obat tidur belakangan ini? Aku bisa membuat Ibu segera tidur jadi kalau bisa jangan minum obat lagi." ucap Jin Hyuk

"Sekarang tidak sebanyak sebelumnya, kurasa bisa berkurang berkat kau." kata Soo hyun

"Tidurlah aku bisa bernyanyi untuk Ibu dan setelah Ibu tidur aku akan menutup teleponnya" suruh Jin Hyuk

"Baiklah." kata Soo Hyun

Jin Hyuk pun bernyanyi untuk Soo Hyun sambil melihat wajah Soo hyun sampai akhirnya Soo hyun tertidur dengan pulas.

Jin Hyuk menatap Soo Hyun yang tidur dengan pulas lalu dengan senyuman bahagia mengucapkan,"Selamat malam dan bermimpilah yang indah" lalu menutup teleponnya.

#JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU DAN KLIK BINTANG YA..

[End] Encounter √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang