Part 2

2.9K 231 1
                                    

Malam sunyi datang menghantarkan sepi, dengan rindu-rindu yang tak pernah ada usainya. Sepi dan rindu kini bak dua sejoli yang tak bisa dipisahkan, selalu datang bersama mengukir luka dan air mata.

Lim duduk di taman belakang rumahnya, ia menatap langit yang begitu indah dihiasi bintang yang selalu berkelap kelip memancarkan cahayanya.

Aku di sini masih setia menantimu kembali, banyak waktu kita lalui bersama dan itu tak cukup mudah untuk aku merelakanmu pergi begitu saja dengan lelaki pilihan orang tua mu, setelah sekian banyak perjuangan kita untuk mempertahankan hubungan ini, akhirnya kamu menyerah dan pergi meninggalkanku sendiri dengan luka yang teramat dalam. Semudah itukah? Setelah semua kisah yang kita lalui bersama Somi, aku sangat mencintaimu.

~Flashback~

"Baby, kenapa sih ngelamun terus?" Lim bertanya pada Somi dengan terus mengeratkan pelukannya.

Mereka sedang berada di tepi Danau dekat kampus Lim dan dekat juga dengan kantor Somi, yang sudah beberapa tahun ini jadi tempat favoritenya.

"Ga apa-apa sayang." Somi menjawab dengan senyum yang dipaksakan.

Lim masih mengeratkan pelukannya pada Somi, sambil sesekali mencium pipi Somi yang menurutnya sangat lucu karena Somi memiliki pipi yang Chubby.

Tiba-tiba Somi mendekatkan bibirnya pada Lim dan kini bibir mereka bersatu dan saling melumat, Lim memeluk pinggang Somi dan Somi melingkarkan tangannya pada leher Lim. Mereka saling melumat, menghisap dengan lembut, namun tiba-tiba Somi menitikan air matanya, Lim yang sadar akan itu langsung melepas pagutan bibirnya dari bibir Somi.

"Baby kenapa kamu nangis? Cerita sama aku kamu kenapa hah?" Lim bertanya dengan rasa panik.

"Lim, hiks... Hiks... Maafkan aku Lim." Somi semakin tersedu-sedu dan susah untuk mengeluarkan kata-kata.

"Maaf untuk apa baby?" Lim bertanya.

"Maaf mungkin itu ciuman terakhir kita Lim." Suara Somi semakin bergetar menahan tangisannya.

"Hah maksud kamu apa baby? Coba jelasin ada apa jangan buat aku bingung." Lim sangat penasaran dan sedih dengan apa yang Somi ucapkan.

"Bulan depan aku akan menikah Lim dengan lelaki pilihan ibuku. Hiks... Hiks..." Air mata Somi semakin deras dan tak tertahankan lagi, tubuhnya bergetar saat ini.

"Ja...jaaaddiii kamu terima itu? Kenapa kamu ga perjuangin hubungan kita? Apa empat tahun hubungan kita tak ada artinya untuk kamu?" Lim sedikit tak terkontrol, emosinya seakan meningkat saat ini.

"Lim aku sangat mencintai kamu, kamu tau itu Lim, tapi aku ga bisa terus-terusan ngelawan ibu aku, karena kamu juga tau keluarga kamu pun tidak setuju dengan hubungan kita." Somi menundukan kepalanya lemah sakit yang Lim rasakan sama seperti sakit yang Somi rasakan.

"Baby aku mohon ayo kita berjuang sama-sama sampai kita dapetin restu kedua orang tua kita." Lim memohon dan meyakinkan Somi agar dia berubah pikiran.

Somi hanya terdiam dan seketika dia memutuskan untuk pergi meninggalkan Lim sendirian. Lim masih dengan ketidak percayaannya, bagaikan di sambar petir di siang hari yang panas. Lim tidak tau lagi harus berbuat apa saat ini, Lim menyadari kalau kedua orang tua mereka memang tidak menyetujui hubungannya dengan Somi.

Flashback End

*****

"Lim, kamu kapan mau masuk kuliah lagi? Udah 2 bulan lho sedangkan kamu itu sekarang udah semester akhir." Tanya Seulgi pada Lim.

"Lim ga tau ka, Lim masih takut dan malu kalau ketemu sama temen-temen." Lim menjawab dengan tatapan kosongnya.

"Cuek aja Lim kan masih ada sahabat-sahabat kamu ya meskipun mereka ga sekelas dan sejurusan sama kamu." Seulgi masih terus berusaha membujuk dan menenangkan Lim.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang