Part 14

1.6K 161 5
                                    

Sebelumnya pengen minta tolong buat bantu vote dan komen, ga akan maksa cuma ya sekedar vote kan ga susah,hehe

Aku bukan author hebat, author yang banyak karya atau author yang karyanya bagus, tapi setidaknya bantu ak buat terus berkembang dengan bantu vote dan komen ya.

Makasih....

***

Sudah tiga hari ini Lim dan Jennie tak bertemu semua itu karna kesibukan Lim di sekolah, karna akan diadakannya penilaian di sekolah atau bisa di sebut Akreditasi, Lim adalah salah satu guru yang diperbantukan untuk menyiapkan semuanya, ia berangkat pagi dan kadang pulang malam jadi tak ada waktu untuk bertemu Jennie.

Satu kata yang Lim rasakan yaitu Kangen, tapi apa boleh buat sepulang kerja ia akan sangat lelah dan sampai di rumah akan langsung tertidur.

Jennie pun sama ia benar² kangen namun ia coba mengerti kesibukan kekasihnya itu, pesan dan telpon yang Jennie kirim selalu telat untuk dibalas, kalau boleh egois ingin rasanya marah tapi Jennie adalah wanita dewasa yang selalu mencoba mengerti tentang pasangannya.

Namun, karna Lim sudah tak kuat menahan Rindu jadi ia putuskan untuk ke rumah Jennie, walaupun sekarang sudah menunjukan jam 22.00 WITA, ia juga baru akan pulang dari sekolah.

Lim pun mengirim oesan pada Jennie takut ia sudah tidur.

Limario....
Baby udah tidur belum? Aku mau ke rumah sekarang, mau dibawain makanan ga?

Jennie....
Belum sayang, aku baru beres mandi baru pulang kerja, ga usah kamu makan di sini aja aku udah bawa makanan dari resto.

Limario....
Oke, tunggu ya 😘😘

Setelah mengirim pesan pada Jennie ia pun bergegas ke parkiran dan menuju rumah Jennie, Lim bener² kangen sama Jennie, udah ga sabar pengen melukin dan ciumin pacarnya itu.

Akhirnya setelah 10 menit Lim sampai di rumah Jennie.

Tok...tok....tok....

Pintu rumah terbuka dan terlihatlah anak kecil manis yaitu Ella.

"Eh om Lim, masuk om." Ucap Ella mengajak Lim masuk

Lim hanya mengekori Ella dan duduk di kursi depan Tv, sedangkan Ella langsung masuk lagi ke kamarnya.

"Lim udah dateng?" Sapa Jennie yang baru datang dari dapur.

Lim tak menjawab ia hanya berdiri dan menghampiri Jennie, memeluk kekasihnya dengan erat.

"Miss you baby." Bisik Lim pada Jennie dan dengan memberikan kecupan manis di kening Jennie.

"Miss you too Brondongnya aku." Jawab Jennie dengan senyuman manisnya.

"Laper baby." Rengek Lim seperti anak kecil yang meminta makan pada ibunya.

"Yu makan, aku abis angetin makanannya tadi." Tarik Jennie mengajak Lim ke tempat makan

Akhirnya mereka pun makan berdua sambil dibarengi obrolan²an kecil pelepas rindu.

Setelah selesai makan mereka berdua menonton tv dengan tak melepaskan pelukannya pada Jennie, rasa lelah di diri mereka seakan² hilang karna kebersamaan ini.

"Lim mau nginep apa pulang?" Tanya Jennie sambil menatap wajah Lim

Lim hanya tersenyum dan mengecup bibir Jennie sekilas.

"Nginep ah, bobo yu aku udah ngantuk banget." Ajak Lim pada Jennie.

Mereka tertidur di kasur lantai yang sudah Lim beli untuk ia tiduri saat menginap di rumah Jennie, karna ini adalah rumah kontrakan yang hanya memiliki satu kamar dan itu untuk Ella tidur.

Mereka tertidur dengan terus berpelukan tanpa aktivitas malam yang sebenarnya ingin mereka lakukan, namun karna lelah menguasai diri Lim dan Jennie akhirnya malam ini libur dulu.





Skip....

Sekarang Lim sudah berada di sekolah lagi, kerja lagi bagai kuda. Setidaknya ia sudah memiliki tambahan energi karna sudah bertemu dengan sang pujaan hati semalam.

"Lim." Sapa Rose pada Lim yang sedang sibuk dengan laptopnya.

"Iya Rose apa?" Jawab Lim tanpa memalingkan wajahnya dari laptopnya.

"Jisoo kemarin curhat ke gue." Ucap Rose lagi dan kali ini berhasil membuat Lim memalingkan wajahnya dari laptop.

"Curhat apa?" Tanya Lim yang sebenarnya dia sendiri aga canggung dengan pembahasan ini.

"Dia bilang mau lanjutin S2 ke Sydney." Rose memberitahu kenyataan kalau Jisoo akan pergi jauh dan itu sejujurnya untuk pergi menjauh dari Lim.

Sedangkan Lim dibuat kaget dengan ucapan Rose, sejujurnya ia tak rela harus berjauhan dengan Jisoo, tapi ia sadar tak punya hak untuk melarang Jisoo pergi.

Lim hanya mengelus wajahnya, menandakan kegundahan hatinya saat ini.

"Gue tau lu berat, tapi lepasin dia Lim karna elu ga bisa milikin Jennie dan Jisoo dalam waktu bersamaan." Sambung Rose lagi, ia sebenarnya kasian dengan Lim tapi ia lebih kasian melihat nasib Jisoo yang harus terus tersakiti karna Lim selalu mempermainkan hatinya.

Rose pergi meninggalkan Lim yang masih terdiam menundukan kepalanya.

Lim bingung dengan hatinya, ia tak mungkin meninggalkan Jennie karna hubungan mereka sudah terlalu jauh, tapi di sisi lain Lim tak mau kehilangan Jisoo seseorang yang sudah bertahun² selalu ada untuknya dan tanpa ia sadari mungkin kini ia telah jatuh cinta pada Jisoo.

"Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan." Batin Lim, yang kini mulai tak fokus pada pekerjaanya itu.













****

Hallo gaes makasih udah sempetin baca cerita ga jelas ini.

Maaf kalau cuma sedikit, soalnya lagi banyak kerjaan dan lagi disempat²in buat update demi kalian pembaca setiaku yang hanya beberapa biji aja. 🤭🤭😄😄

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang