Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa sudah 3 bulan sejak perkenalan Lim dengan Jennie saat itu.
Kedua hati saling memberi harapan agar bisa cepat bersama menjadi sepasang kekasih, namun banyak keraguan dalam diri Lim yang akhirnya selalu menunda-nunda untuknya mengatakan kalau dia jatuh cinta pada wanita itu.
Sejujurnya Lim dan Jennie sudah saling mencintai dan mereka semakin dekat selayaknya sepasang kekasih, hanya saja Lim belum mengatakan apapun pada Jennie.
Lim ragu, iya ragu tapi bukan ragu pada perasaan Jennie tapi dia ragu bisa membahagiakan Jennie karena keluarga Lim alasannya.
Lim sudah di jodohkan oleh ayahnya tapi berulang kali Lim menolak, setiap kali akan diadakan pertemuan dengan keluarga teman ayah nya dia selalu menolak dan berakhir salah satu pipi Lim bengkak atau memar karena sebuah tamparan yang ayahnya berikan.
Untung saja bundanya Lim selalu ada saat Lim sedang membutuhkannya, contohnya saja saat Lim di kurung tidak boleh keluar kamar karena ayahnya akan mempertemukan dia dengan wanita yang dijodohkannya itu, bunda Lim datang dan membebaskan Lim dari perjodohan bodoh yang suaminya atur itu.
Namun, Lim hanya lelaki biasa yang memiliki keinginan untuk bisa memeluk dan mencium wanita yang dia cintai, tapi status mereka yang tak jelas membuat Lim tidak berani untuk melakukannya. Walaupun saat Lim memegang tangan Jennie, bersandar di pundak Jennie sama sekali Jennie tidak pernah menolak kelakuan manja Lim itu.
Lim memutuskan untuk mengambil sikap, dia mencoba memberanikan diri untuk mengutarakan semua isi hatinya pada Jennie, persetan dengan apa yang akan ayahnya lakukan padanya nanti, yang jelas Lim tidak mau kehilangan Jennie dan tidak suka melihat Jennie dekat dengan lelaki lain.
Ini adalah malam minggu, Lim berencana untuk menjemput Jennie ke Cafe dan ingin mengutarakan isi hatinya itu.
Limario...
Jen, aku tunggu kamu di mobil ya, aku males masuk ke dalem soalnya.Jennie...
Ok Lim, 15 menit lagu aku selesaiSelesai mengirimkan pesan pada Jennie dan menunggu Jennie di mobil kini Lim merasakan kegugupan yang luar biasa, ini bukan pertama kalinya Lim menjemput Jennie tapi entahlah kali ini Lim sangat gugup, mungkin karena Lim akan mengutarakan isi hatinya pada Jennie.
Setelah menunggu beberapa menit tiba-tiba Jennie sudah membuka pintu mobil Lim dan langsung duduk di samping Lim.
"Lama ya Lim? Maaf ya tadi ribet tu si botak." Ketus Jennie karena sebel dengan bos nya itu.
"Ga apa-apa, yu pulang langsung ya." Lim lalu mengajak Jennie pulang, dia bingung harus di mana dan bagaimana cara mengutarakan isi hatinya itu.
Dalam perjalanan Lim diam saja tidak seperti biasanya yang banyak bicara dan selalu mengganggu Jennie.
"Lim tumben diem aja kenapa sih?" Tanya Jennie tiba-tiba yang mwlembuat Lim kaget.
"Ya ga apa- apa kan aku fokus lagi nyetir Jen." Jawab Lim tanpa memalingkan pandangannya.
"Iya juga sih, cuma takut kamu bete karna nunggu lama tadi." Jennie merasa tidak enak karena Lim menunggu lebih lama dari apa yang Jennie janjikan padanya.
"Santai aja kali Jen, btw Ella ada di rumah apa nginep di rumah papa nya?" Tanya Lim.
"Nginep, tadi pulang sekolah dijemput papa nya." Jawab jennie.

KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
RomanceBagaimana dengan masa depanku? Hidupku kini berubah sangat berubah. Aku tidak seperti dulu lagi yang bisa melakukan apapun sesuka hatiku. Hidupku hancur, kini aku harus hidup dengan keterbatasan, dan aku muak dengan semua ini.