Part 10

2.4K 185 8
                                    

Lim kini sudah sampai di rumahnya, ia bergegas masuk ke rumah, namun Lim dikagetkan dengan suara yang sangat Lim hindari, suara yang sangat tidak mau Lim dengar.

"Dari mana saja kamu anak nakal?" Sapa seseorang yang tak lain adalah tuan Siwon ayah dari Lim.

Lim tak menjawab, ia tetap melanjutkan berjalan menuju kamarnya.

Memang hubungan Lim dengan sang ayah tidak terlalu baik, karena tuan Siwon yang selalu memaksakan kehendaknya terhadap Lim, sedangkan Lim selalu melawan kalau permintaan ayahnya itu terkesan konyol ataupun Lim tak setuju.

"Stop! Kemari Lim ayah ingin bicara denganmu." Tuan Siwon kini membentak anaknya.

"Aku cape yah, aku mau istirahat." Tolak Lim kepada ayahnya, karena ia tau pasti akan berakhir dengan sebuah perdebatan lagi.

"Tidak ada penolakan Lim, ayah jauh-jauh ke sini hanya untuk bertemu denganmu." Tuan Siwon masih memaksakan kehendaknya.

Akhirnya Lim mengalah dan menghampiri ayahnya, duduk di kursi yang berada di depan tuan Siwon.

"Lim, ayah akan menjodohkan kamu dengan anak dari rekan bisnis ayah, ayah sudah mengatur pertemuan kalian besok malam, ayah tidak mau kau menolak untuk kali ini." Tuan Siwon tanpa basa basi langsung berbicara kepada intinya saja.

"Ya Tuhan, apa lagi ini? Apa ayah tidak bosan menjodoh-jodohkan aku dengan anak teman-teman ayah itu? Lim masih dengan keputusan Lim, Lim menolak." Jawab Lim dengan sedikit emosi yang ia tahan.

"Terserah Lim, apapun jawabanmu ayah akan tetap menjodohkanmu dengannya." Tuan Siwon terus memaksa dan tak mau kalah dengan Lim.

"Maaf ayah, Lim saat ini sudah memiliki kekasih dan Lim sangat mencintainya." Jawab Lim dengan sedikit merendahkan nada bicaranya.

"Kekasihmu yang pelayan restoran itu? Janda miskin dengan 1 orang anak maksudmu, ayolah Lim dia tak pantas untukmu dan tak pantas menjadi menantuku." Jawab tuan Siwon dengan penghinaan terhadap Jennie.

"Cukup! Ayah tak perlu menghina kekasihku, bagaimanapun dia aku sangat mencintainya dan tolong jangan pernah ayah cari tau tentang dia lagi dan jangan pernah mengganggu kehidupannya." Kini emosi Lim sudah tak bisa ditahan lagi karena penghinaan terhadap Jennie dari sang ayah.

"Haha kau bodoh Lim, janda miskin itu hanya akan mencintai uangmu tapi tak akan mencintaimu." Ledek sang ayah kepada Lim.

Lim sudah tak tahan lagi menghadapi kesombongan ayahnya itu, ia memutuskan untuk pergi dan tak akan tidur di rumahnya.

Lim melajukan mobilnya tak tentu arah, ia ingin pergi ke rumah Jungkok namun hatinya lebih memilih untuk datang ke rumah Jennie kekasih yang sangat Lim cintai itu.

Setelah beberapa menit dalam perjalanan kini Lim sampai di depan rumah Jennie, ia ragu apakah akan masuk atau pergi lagi, mengingat ini sudah malam dan di dalampun ada Ella.
Setelah menunggu 10 menit akhirnya Lim memutuskan untuk mengetuk pintu rumah Lim.

Tok...tok...tok

Akhirnya Jennie membuka pintu rumahnya, dan dia kaget dengan apa yang ia lihat, Lim kekasihnya yang sangat terlihat berantakan raut wajahnya.

"Lho Lim ko balik lagi? Ada yang ketinggalan?" Tanya Jennie pada Lim.

Tak ada jawaban dari Lim, namun Lim langsung memeluk Jennie dengan sangat erat.

Jennie yang coba menenangkan Lim hanya bisa memeluknya dengan terus mengekus-ngelus punggung Lim.

"Masuk yu ga enak keliatan tetangga udah malem." Akhirnya Jennie menghentikan sesi berpelukan mereka dan mengajak Lim kedalam.

Setelah di dalam rumah Lim masih diam dan itu membuat Jennie sangat bingung sebenarnya apa yang terjadi dengan kekasihnya ini.

"Lim, ada apa sebenarnya? Jangan diem aja coba cerita kalau punya masalah." Lagi Jennie memecahkan keheningan.

Lim hanya menatap Jennie lalu dia tersenyum dengan manis kepada Jennie.

"Baby aku boleh nginep di sini ga?" Tanya Lim kepada Jennie.

"Hah nginep? Ko tumben nginep segala sih, sebenarnya ada apa?" Jawab Jennie kaget karena tidak biasanya Lim minta menginap.

"Ah baiklah kalau ga boleh, aku pulang saja ya." Lim berdiri dan beranjak meninggalkan Jennie, namun Jennie segera menghentikan Lim.

"Hey ga gitu, aku kan kaget kamu tiba-tiba mau nginep di sini." Jawab Jennie dan dia segera menarik Lim untuk duduk lagi.

"Ya ga apa-apa sih aku cuma kangen aja sama kamu, pengen tidur sama kamu siapa tau kan khilaf. Hehe" jawab Lim dengan cengiran bodohnya berharap sesuatu yang lebih pada Jennie.

Plak....
Jennie memukul bahu Lim.

"Dasar brondong mesum." Jawab Jennie dengan sedikit cemberut.

"Tapi cinta kan sama brondong mesum ini? Iya kan? Iya dong pastinya." Jawab Lim dengan terus menggoda kekasihnya itu.

Lim kini membaringkan tubuhnya di kursi dan menidurkan kepalanya di paha Jennie.

Jennie terus mengelus-ngelus kepala Lim dengan sayang, walaupun sebenarnya Jennie masih penasaran dengan apa yang terjadi pada Lim saat ini.

Tapi bukan Lim kalau saat dekat dengan Jennie dia diam saja, tangan Lim mulai mengelus-ngelus perut Jennie, memasukan tangannya pada piama yang Jennie pakai.

Jennie masih diam menikmati setiap sentuhan yang Lim berikan, namun ia sedikit kaget saat tangan Lim kini semakin naik ke atas dan mulai mengelus bagian gunung kembar milik Jennie.

Jennie segera menghentikan pergerakan tangan Lim, ia tak mau terjadi sesuatu malam ini karena ada Ella yang sedang tidur di dalam kamar.

"Lim bisa ga sih tangannya diem?" Tanya Jennie pada Lim.

Lim tak mempedulikan omongan Jennie, ia masih tetap mengelus payudara milik Jennnie dan justru Lim mulai mengangkat bra milik Jennie.

Jennie sedikit panik dengan apa yang Lim lakukan, ia langsung menghentikan Lim dan meminta Lim untuk bangun.

Lim hanya diam, ia melihat Jennie dengan tatapan yang sulit di artikan saat ini. Akhirnya Lim memejamkan matanya dan bersandar di kursi yang ia duduki bersama Jennie.

Deru nafas Lim tak beraturan, Jennie merasa aneh dengan apa yang terjadi dengan Lim saat ini. Jennie mengelus penuh cinta wajah tampan Lim dan ia mencium lembut pipi kiri Lim.

"Ada apa? Coba cerita dulu jangan langsung grepe-grepe aja keenakan banget deh kamu." Tanya Jennie dengan penuh rasa penasaran.

"Jen aku." Omongan Lim langsung terjeda.

"Iya kenapa? Malah diem deh." Jawab Jennie.

"Aa-ku maa-u kamu malam ini Jen." Jawab Lim dengan gugup.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Update lagi, semoga jalan ceritanya ga bikin bosen ya, dan semoga ga keluar dari alur.hehe

Maaf kalau ada typo.

Selamat membaca bagi yang mau membaca.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang