Part 9

2K 182 10
                                    


Ini adalah hari Senin, dimana setiap hari Senin Lim libur untuk mengajar, dan dia memutuskan untuk bersantai di rumah dan berniat untuk bangun siang, sampai Lim lupa untuk memberikan kabar kepada Jennie.

Sementara di lain tempat, Jennie dan Ella sedang bersiap untuk pergi ke sekolah, Jennie masih belum bisa menghubungi Lim karena Hp Lim masih tidak aktif.
Jennie berpikir akan menemui Lim di sekolah nanti dan menanyakan ada apa dengannya sampai tidak memberikan kabar sampai sekarang.

**
Jennie dan Ella kini sudah sampai di sekolah, mata Jennie melihat ke sekeliling untuk mencari keberadaan kekasihnya, namun nihil, orang yang dia cari tak terlihat batang hidungnya.

"Mama, Ella masuk dulu ya, takut telat soalnya." Pamit Ella kepada Jennie.

"Ah iya sayang hati-hati ya kamu jangan nakal dan jangan makan sembarangan." Jawab Jennie dan dia memberikan nasihat kepada Ella.

Jennie masih diam berdiri di depan gerbang sekolah, masih berharap bisa bertemu dengan Lim. Sampai akhirnya Jennie dikagetkan dengan sebuah suara.

"Permisi mba abis nganter anaknya ya?" Tanya Pak satpam kepada Jennie.

Ya ternyata yang mengagetkan Jennie adalah pak satpam sekolah.

"Ah iya pak, sekalian saya nungguin temen." Jawab Jennie sambil tersenyum ramah.

"Kalau boleh tau temennya siapa mba? Guru di sini atau sama-sama orang tua murid?" Pak satpam kembali bertanya pada Jennie.

"Guru SMP di sini pak, nama nya Pak Limario." Jawab Jennie lagi.

"Oh pak Lim, mba ga tau ini kan jadwal libur pak Lim mba, jadi dia ga akan datang ke sekolah." Akhirnya pak satpam memberi tahukan Jennie perihal jadwal libur Lim.

"Oh libur ya pak, baiklah makasih ya pak, saya pamit dulu kalau begitu." Jawab Jennie lalu ia pun pamit kepada pak satpam dan pergi meninggalkan sekolahan.

*Skip

Kini Jennie sudah berada di restoran tempat dia bekerja, sudah jam 10 tapi Lim masih belum ada kabar, Jennie semakin merasa bersalah dan ia menyesal membuat Lim kecewa kemarin.

Jennie tidak fokus untuk bekerja, pikirannya terus melayang kepada Lim, rasanya Jennie ingin pergi ke rumah Lim namun Jennie tak berani untuk datang sendiri walaupun Jennie tau di mana alamat rumah Lim.

Sementara di lain tempat, masih tergeletak di atas tempat tidur dengan nyenyaknya, seseorang yang sedang membuat kekasihnya sangat khawatir.

"De bangun udah siang makan terus minum obat." Seulgi membangunkan adiknya yang masih terlelap di bawah selimut tebalnya itu.

"De bangun udah siang, ya ampun kebiasaan kalau libur bangun siang terus." Masih dengan kesabaran Seulgi membangunkan adiknya yang emang kalau tidur susah dibangunin.

"Eeuunghh..." Lenguh Lim lalu perlahan membuka matanya.

"Ada apa sih ka masih ngantuk nih." Jawab Lim malas.

"Banggun ga! Udah siang waktunya minum obat." Kesabaran Seulgi sudah habis, ia menaikan nada bicaranya saat ini.

"Baiklah kakakku yang cantik, adikmu akan bangun." Jawab Lim yang akhirnya bangun dengan males-malesan.

Chuuuppp....
Lim mencium pipi Seulgi lalu ia pergi berlari menuju kamar mandi.

"Hadeuh anak itu, belum mandi udah berani cium-cium." Ia pergi dengan kekesalan dan terus mengomel.

15 menit kemudian Lim keluar dari kamar mandi, dia lalu memakai pakaian dan bervegas turun untuk menemui kakak kesayangannya itu.

Namun saat akan keluar dari kamar Lim teringat sesuatu.

"Ya ampun gue lupa ngabarin Jennie, dia nyariin gue ga ya?" Gumam Lim sambil mencari Hp nya.

"Ah ternyata Hp ku mati, Listrik mana Listrik nih minta ditojos HP gue." Oceh Lim dengan segala ketidak jelasan yang dua ucapkan, maklum emang aslinya dia gaje banget.

Lim mengaktifkan Hp nya, dan ternyata banyak chat dan sms dari Jennie, lalu Lim tersenyum melihat semua itu. Namun bukan Lim namanya kalau tidak jail.

"Udah ah biarin aja ga akan dibales, ntar aja gue jemput dia langsung, sekarang mending sarapan aja dulu takut tuh mak lampir ngomel-ngomel lagi." Lim masih dengan ocehan nya sendiri, ngomong sendiri jawab sendiri, kaya apaan aja si Lim ini ya.

**
Jam menunjukan pukul 16.30 Lim sudah berada di depan restoran tempat Jennie bekerja, hari ini Jennie pulang jam 17.00.
Ada rasa gugup dan bingung yang menghampiri Lim saat ini, ia takut kejadian kemarin terulang lagi dan membuat Jennie ketakutan lagi.

Lim akhirnya memutuskan untuk sedikit menjaga jarak dan tidak terlalu berlama-lama berduaan dengan Jennie, mungkin itu jalan terbaik untuk saat ini.

"Nah itu dia udah keluar." Batin Lim, lalu dia pergi menghampiri Jennie.

"Jen." Panggil Lim dengan muka datarnya itu.

"Lim, kamu jemput ko ga ngabarin aku?" Jawab Jennie yang berniat untuk memeluk Lim seperti biasa, namun Lim justru menghindar dan langsung membuka pintu mobil.

"Ayo masuk, aku anter pulang ya. Aku ga bisa lama-lama soalnya." Jawab Lim tanpa menatap Jennie.

"Ada apa denganmu Lim, apa kamu masih marah?" Tanya Jennie pada Lim.

"Marah? Marah kenapa jen? Aku ga marah ko, soal Hp ku tidak aktif aku tidak tau karena aku tidur cukup lama hari ini." Jelas Lim dengan panjang lebar.

Di dalam perjalanan hanya keheningan diantara mereka, Jennie bingung akan membuka pembicaraan dan Lim memang sebenarnya masih kesal dengan kejadian kemarin.

Sesampainya di depan gang rumah Jennie, Jennie mengajak Lim untuk mampir namun Lim menolak dengan alasan dia buru-buru ada urusan lain.

"Lim, aku tau kamu marah. Maaf karna aku belum bisa ngasih apa yang kamu mau." Jennie menundukan kepalanya seraya dia berbicara pada Lim.

"Ah lupakan Jen, justru aku yang minta maaf karna udah lancang melakukan hal sejauh itu padamu. Aku janji tak akan mengulangi lagi hal itu." Jawab Lim sambil memegang dagu Jennie dan mengangkat wajahnya.

"Maafkan aku Lim, jangan diemin aku lagi aku ga kuat." Akhirnya Jennie menitikan air matanya.

Melihat itu Lim langsung memeluk Jennie dan mengelus pundak Jennie.

"Udah ya jangan nangis, maaf aku bener-bener tidur lama banget jadi lupa ngabarin kamu." Lim mengecup pucuk kepala Jennie dan menghapus air mata Jennie.

"Ya udah yu mampir dulu aku kangen." Ajak Jennie kepada Lim dengan manja.

"Aku mau sih, cuma takut Khilaf sayang." Jawab Lim dengan senyuman malunya.

Plak...
Jennie memukul tangan Lim

"Dasar mesum nih anak kecil." Jennie menjawab sambil mengejek Lim, sementara Lim hanya tersenyum sambil menggaruk lehernya yang tak gatal itu.

Akhirnya Lim ikut turun dan mampir ke kontrakan Jennie. Kangen juga emang pengen berduaan dengan Jennie.

"Mamah udah pulang?" Tanya Ella yang sedang bermain di rumah tetangga.

"Udah sayang, udah makan belum kamu ko main terus?" Tanya Jennie pada Elle.

"Ella udah makan ma, nanti Ella pulang sekarang masih mau main dulu." Jawab Ella lalu pergi ke dalam rumah tetangga.

Dalam hati Lim berkata, sial kan berduaan lagi gawat kalau Khilaf lagi gue.

Setelah 30 menit Lim menunggu Jennie mandi, akhirnya Jennie selesai dan menghampiri Lim yang sedang membantu Ella mengerjakan PR.

Jennie tersenyum, karena Lim sangat peduli dan sayang pada Ella. Di usia Lim yang masih sangat muda dia bisa menjadi sosok ayah yang penyayang untuk Ella.

Tak lama Lim berpamitan kepada Jennie dan Ella karena waktu sudah menunjukan pukul 20.30 dan itu tandanya Lim harus segera pulang sebelum hal yang tidak diinginkan kembali terjadi.



.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



Sampe sini dulu ya, semoga kalian suka.
Maaf kalau ada Typo.
Makasih udah baca.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang