Pagi menjelang dengan udara yang begitu sejuk, kicau burung yang indah membuat sepasang kekasih yang masih tertidur lelap di bawah selimut tanpa sehelai benangpun masih bermimpi dengan lelapnya.
Mereka masih menikmati udara dingin dengan berpelukan di bawah selimut tebal itu, sampai akhirnya salah satu dari mereka terusik dan mulai membuka matanya.
Hooaaammm ....
Jennie terbangun dan lalu tersenyum melihat si brondong pujaan hatinya masih terlelap di hadapannya, Jennie masih terus memandangi kekasihnya itu, entahlah rasanya sangat bahagia sekali pagi ini apalagi mengingat pergulatan mereka semalaman.Jennie beranjak bangun untuk segera mandi dan akan membuatkan kekasihnya sarapan, Jennie tersenyum saat menyadari dirinya dan Lim masih naked, lalu ia memunguti pakean yang berserakan bekas semalam.
Kini Jennie telah selesai memasak dan segera membangunkan kekasihnya yang masih asik meringkuk di kamar.
"Lim bangun udah siang, kamu kan harus ngajar." Jennie mengelus pelan pipi Lim dengan sayang, namun Lim tak kunjung bangun.
"Hey bangun ih, kebo banget sih." Akhirnya Jennie mulai kesal dan mencubit hidung mancung Lim agar cepat bangun.
"Eeeuuhhhh.... Ada apa baby?" Lenguh Lim dan dia mencoba membuka matanya.
"Bangun udah siang Lim, kamu kan mau ngajar." Jelas Jennie agar Lim segera bangun.
"Ah jam berapa ini? Aku ada kelas setelah istirahat jadi bisa bersantai dulu." Tanya Lim sambil mengucek matanya yang masih berat untuk dibuka.
"Jam 7 Lim, tapi tetep ah harus bangun terus mandi dan sarapan." Jennie menarik-narik tangan Lim.
"Iya iya ih pemaksaan deh." Dengan berat hati Lim bangun dan terduduk di sebelah Jennie.
Bukannya bangun dan pergi untuk mandi Lim justru memeluk Jennie dan mengelus paha mulus Jennie yang memang sedang memakai celana pendek sepaha itu.
"Love you baby, main lagi yu sebelum aku kerja." Bisik Lim pada Jennie.
"Apa?! Enak aja ga mau ah aku cape Lim kan udah semaleman masa masih ga puas sih." Jawab Jennie dengan sedikit bentakan.
Lim tak mendengarkan ocehan Jennie, ia justru malah berpindah untuk mengelus perut Jennie.
Jennie yang sadar akan itu justru menarik nafas dalam, sebenernya ia kesal namun pasti kekasihnya ini tak akan menyerah untuk terus menggerayangi badannya.
"Lim, bisa diem ga?" Jennie sedikit menaikan suaranya.
"Ok sorry." Lim melepaskan tangannya dan pergi ke kamar mandi tanpa menggunakan apapun.
"Ah anak itu pasti ngambek lagi. Resiko punya pacar brondong ya gini ngambekan." Gumam Jennie yang melihat raut wajah kekasihnya yang penuh kekesalan itu.
15 menit berlalu kini Lim selesai mandi dan memakai bajunya, lalu bergegas keluar untuk pamit pulang.
Jennie yang sedang duduk di depan Tv menyadari kekasihnya yang sedang bersiap-siap untuk pulang.
"Sarapan dulu yu." Ajak Jennie kepada Lim dengan sikap manjanya.
"Aku ga laper mau pulang aja." Jawab Lim dengan ketus.
"Yakin mau pulang ga mau sarapan dulu?" Tanya Jennie dengan sedikit godaan kepada Lim yang langsung melingkarkan tangannya ke leher Lim.
"Hmm." Jawab Lim singkat.
"Sayang jangan marah dong, maaf deh buat yang tadi pagi ya." Bujuk Jennie karna kekasihnya ini masih saja bete.
"Aku ga marah kalau tiap hari dikasih jatah ya." Jawab Lim sambil tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
RomanceBagaimana dengan masa depanku? Hidupku kini berubah sangat berubah. Aku tidak seperti dulu lagi yang bisa melakukan apapun sesuka hatiku. Hidupku hancur, kini aku harus hidup dengan keterbatasan, dan aku muak dengan semua ini.