[ COMPLETE] Romance Between Us

💚Ten💚

🌸Romance Between Us🌸

Mark Tuan💚Park Jinyoung

Boyslove

...

...

...

Seperti rencana sebelumnya hari kedua MT di isi dengan kegiatan bakti sosial. Semua peserta MT wajib mengumpulkan sisa uang saku mereka untuk di belanjakan beberapa kebutuhan pokok sehari-hari lalu di bagikan pada warga yang tinggal di sekitar villa.

Para warga merasa sangat senang atas apa yang di lakukan para peserta MT dan sebagai balasan mereka menyediakan makanan ala kadarnya untuk para peserta MT saat mereka beristarahat di aula kantor desa setempat.

"Kenapa senyum-senyum?"

Mark bertanya pada Jinyoung yang sedari tadi terus tersenyum. Mereka tengah berjalan kembali ke villa usai kegiatan bakti sosial tadi.

Semuanya berpencar dan seperti kemarin, kali ini Mark juga mengajak Jinyoung menempuh jalan lain menuju villa.

Niatnya sih agar bisa bebas berduaan, maklumlah mereka kan baru jadian jadi maunya nempel terus.

"Tidak apa-apa, hanya sedang senang saja."

Jinyoung membalas seraya melirik Mark yang berjalan di sampingnya. Keduanya berjalan bersisian dengan menautkan salah satu tangan mereka.

"Boleh aku tahu apa yang membuatmu senang saat ini?"

"Karena kita bisa berduaan seperti ini, rasanya seperti sedang kencan."

"Ah, jadi kau ingin pergi kencan?"

"Aku tidak bilang begitu."

"Bilang saja iya, kenapa harus mengelak segala."

"Ih hyung, aku kan tidak bilang seperti itu!"

Jinyoung protes dengan mempoutkan bibirnya imut.

"Jangan memajukan bibirmu seperi itu."

"Waeyeo?"

"Aku jadi ingin menciummu."

Jinyoung tak membalas, pemuda manis itu malah memalingkan wajahnya yang entah kenapa tiba-tiba terasa panas.

Sementara kekehan samar terdengar dari bibir Mark saat melihat sang kekasih yang tersipu malu karena ucapanya itu.

Sesampainya di villa, Jinyoung dan Mark bergabung dengan teman-teman yang lain untuk merapikan villa lalu bersiap untuk pulang karena acara MT dua hari satu malam itu sudah selesai.

Saat perjalanan pulang, Mark dan Jinyoung tak duduk bersama karena Bambam sudah menarik Jinyoung untuk duduk bersama lebih dulu. Kali ini Mark mengalah karena tak ingin berdebat lagi dengan pemuda manis asal Thailand itu.

Hari sudah malam ketika Mark dan Jinyoung tiba di rumah. Keduanya memang pulang bersama setelah tadi Jinyoung menunggu Mark di halte dekat kampus seperti biasanya.

"Kenapa rumah sepi sekali?"

Jinyoung berucap ketika tak mendapati Mommy Tuan yang biasanya akan menyambut saat ia dan Mark pulang.

"Mommy, Daddy dan Yugyeom sedang tak ada di rumah."

Mark membalas ucapan Jinyoung tak lama kemudian.

"Memangnya mereka kemana?"

"Menghadiri pernikahan sepupuku di Beijing."

"Yugyeom juga ikut?"