"Taehyung-ah, ireona" Namjoon daritadi berusaha membangunkan Taehyung.
"Taetae, ireona"
"Eung, Hyungie"
Taehyung bangun dari tidurnya dan menatap Namjoon yang daritadi berusaha menahan hasrat untuk tidak mencubit pipi Taehyung.
"Hyungie, apa sudah selesai?"
Namjoon menganggukkan kepalanya."Ne, sekarang tinggal menyerahkannya kepada Yoongi Hyung"
Namjoon duduk disamping Taehyung yang sedang mengumpulkan nyawanya.
"Tae mau pulang sekarang?" tanya Namjoon
"Sekarang sudah pukul berapa, Hyung?"
"Pukul 1 pagi, wae?"
"Kita pulang menggunakan apa, Hyung?"
Sepertinya Namjoon baru sadar bahwa sudah pukul 1 pagi.
"Mungkin kita disini saja dulu, oh iya Hyung ada beli japchae untuk Tae, ya walaupun dingin tapi gak papa kan?"
"Ne Hyung, dan kebetulan Tae lapar"
Namjoon mengeluarkan japchae yang sudah dipesannya.
"Hyungie gak makan?" tanya Taehyung.
"Hyung sudah makan tadi"
Namjoon memang sudah makan, tapi hanya sedikit. Ingat! Hanya sedikit.
Taehyung segera menyantap makanannya, sedangkan Namjoon yang duduk disampingnya hanya terkekeh melihat Taehyung yang sedang makan.
Namjoon kembali merasakan pusing mendera kepalanya.
'Ah sial, kenapa harus sekarang?' batin Namjoon.Namjoon ingin berdiri untuk mengambil obatnya, tapi kakinya tiba-tiba mati rasa. Jadi ya, mau tidak mau harus minta tolong Taehyung.
"Taetae, bisa Hyung minta tolong?"
"Tentu saja"
"Bisa ambilkan Vitamin Hyung disana?"
"Kebetulan Taetae juga ingin kesana, ingin mengambil air minum, boleh kan Hyung?"
"Tentu saja"
Taehyung berdiri dan mengambil paper bag Namjoon dan mengambil dua botol air mineral.
Taehyung menyerahkan paper bag dan satu botol air mineral kepada Namjoon.
"Gomawo Tae"Namjoon meminum obatnya, sedangkan Taehyung hanya menatapnya dengan wajah blanknya.
"Kenapa Tae? Apa makannya sudah selesai?"
"Ah, tentu saja sudah habis"
"Baguslah"
Taehyung berdiri dari duduknya
"Hyung, Taetae ke toilet sebentar ya""Oke"
Taehyung keluar dari studio Namjoon.
"Hah, hampir ketahuan Taehyung tadi, sudah cukup Soobin yang lihat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, Leader ✔
Fanfiction"Dia Leader terbaik kami, walaupun kami membencinya namun dia tidak pernah membenci kami bahkan sampai akhir pun dia tetap menyayangi kami" . . . Guys, ini fiksi yaaa