Namjoon akhirnya pulang ke Dorm setelah memaksa "Hyung"nya untuk membiarkannya pulang.
"Haah, aku merindukan suasana Dorm" ucap Namjoon
"Kau baru pergi 2 hari, Joon" ucap Yoongi
"Benar juga, tapi tetap saja aku merindukan Dorm"
Namjoon berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, saat berjalan dia mendengar suara menggelegar Jin
"JIMIN, KENAPA PIRING KOTOR MASIH MENUMPUK?!"
"Nanti ku bersihkan, Hyung. Aku lelah"
"Lelah apanya? Seharian kau hanya berbaring"
"Aku baru selesai latihan"
Dan terjadilah perdebatan antara Jin dan Jimin.
Member lain hanya dapat menghela nafas sedangkan Namjoon tersenyum melihat kelakuan member yang dijaganya selama ini.
"Ternyata mereka sudah tumbuh dewasa apalagi para Maknae" gumam Namjoon.
"Tentu saja mereka tumbuh dewasa" jawab Yoongi.
Namjoon terkejut, karena seingatnya tidak ada Yoongi tadi.
"Aish Hyung, kau mengagetkanku" ucap Namjoon
Yoongi hanya tersenyum menanggapi protesan Namjoon.
"Sebaiknya kau istirahat, karena besok sepertinya kita harus latihan"
Namjoon menganggukkan kepalanya, lalu dia kembali melanjutkan perjalanannya ke kamar mandi.
.
.
.
.
.
.Sekitar 10 menit kemudian, suasana kembali sunyi, Namjoon bingung entah kenapa tiba-tiba sunyi lalu dia melihat Jimin yang sedang berlari.
"Jimin-ah, hati-hati nanti ja-"
BRUK
Jimin terjatuh ke lantai, Namjoon berjalan ke arah Jimin.
"Gwaenchana?" tanya Namjoon
"Eung" Jimin menganggukkan kepalanya
"Mau Hyung bantu berdiri?"
Namjoon mengulurkan tangannya dan disambut dengan baik oleh Jimin.
"Sakit? Kita duduk di sofa dulu"
Namjoon melihat lutut Jimin yang memerah karena terjatuh tadi.
"Jim baring sebentar ya, Hyung mau mengambil P3K"
Jimin berbaring di sofa dan menunggu Namjoon kembali.
Namjoon datang membawa P3K dan membantu Jimin untuk menghilangkan memar di kaki Jimin.
"Jimin-ah, lain kali hati-hati. Ini sudah yang kesekian kalinya kau terjatuh, apa kakimu tidak sakit terjatuh terus?"
Tidak ada sahutan dari Jimin, saat Namjoon mengecek kenapa, ternyata Jimin tertidur karena memang ini jam tidur mereka.
"Jalja Jiminie"
.
.
.
.Jimin side
Jimin bangun dari tidurnya dan yang pertama dia lihat adalah kamar tidurnya dan Hoseok.
'Seingatku tadi malam aku berbaring di sofa'
Jimin bangun dari tidurnya dan dia melihat Hoseok yang masih tidur. Dia berjalan ke kamar mandi untuk cuci muka dan memasang contact lens miliknya.
'Sekarang jam berapa?'
Jimin melihat jam yang ada diponselnya '03:00'
Jimin keluar dari kamarnya dan Hoseok dan berjalan ke arah Ruang Keluarga. Disana dia melihat Namjoon yang duduk sendirian. Jimin duduk di sofa dengan pelan agar Namjoon tidak terganggu. Dia melihat Namjoon yang konsentrasi sedang menulis lirik sambil kadang memperbaiki kacamatanya.
'Joon Hyung pasti lelah, dia baru saja pulang dan sekarang harus bekerja'
Jimin sudah hampir menangis, tapi ada yang menepuk kepalanya pelan dan itu adalah Namjoon.
"Jim sudah bangun? Kenapa? Sekarang kan masih terlalu pagi untuk bangun" ucap Namjoon
Jimin menggeser tubuhnya mendekat pada Namjoon dan membaringkan kepalanya di bahu Namjoon.
"Hyung tidak lelah? Hyung baru pulang dari Rumah Sakit dan langsung bekerja"
Namjoon tersenyum hingga menampilkan dimplenya.
"Tidak, demi Bangtan dan ARMY tidak ada kata lelah untuk Hyung"
Jimin diam, dia mengalihkan perhatiannya kearah dimple Namjoon.
"Dimple ini tidak pernah berubah dari dulu" gumam Jimin.
"Tentu saja, karena yang memilikinya adalah orang yang sama"
Jimin tersenyum, setidaknya dia berusaha agar tidak menangis.
"Hyung, berat badanku naik. Apa aku harus diet lagi?" tanya Jimin.
"Tidak usah, aku yakin ARMY akan menerimamu apa adanya, jadilah dirimu sendiri Jim"
Namjoon mendengar dengkuran halus di sampingnya dan dia yakin jika suara itu dari Jimin.
"Jim, setidaknya lepas contact lens mu itu dulu"
"Hmm"
Jimin berdiri dari duduknya dan mengambil tempat contact lens nya.
"Aku ingin tidur bersama Hyung pagi ini"
Jimin berbaring di samping Namjoon dan kembali tidur.
"Jaljayo"
.
.
.
.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, Leader ✔
Fanfiction"Dia Leader terbaik kami, walaupun kami membencinya namun dia tidak pernah membenci kami bahkan sampai akhir pun dia tetap menyayangi kami" . . . Guys, ini fiksi yaaa