Namjoon bangun dari tidur nya dan melihat Jimin yang tidur di sampingnya. Dia melihat jam yang menunjukkan pukul 7 pagi.
"Jimin-ah, ireona"
Jimin bangun dari tidurnya dan dia melihat Namjoon yang memainkan rambutnya.
"Pagi Hyungie"
"Pagi, bagaimana tidurmu, Jimin-ah?"
Jimin diam sebentar, lalu dia menceritakan mimpinya pada Namjoon.
"Hyung, aku bermimpi jika Hyung pergi jauh dari kami, aku takut Hyung"
"Gwaenchana, Hyung tidak akan pergi"
"Yaksokhae?"
"Yaksok"
Jimin memeluk Namjoon sambil tersenyum, entah kenapa rasanya ucapan Namjoon hanya sekedar penghibur belaka, Jimin berusaha mengenyahkan pikiran negatifnya.
"Semoga dia memang bertahan" lirih seseorang.
.
.
.
.
.
.
.
.Namjoon dan Jimin berjalan ke arah ruang makan, disana sudah ada member lain.
"Morning all" sapa Jimin
"elah Jim, pake bahasa inggris segala"
"Good Night" balas Taehyung
Mereka langsung tertawa, Taehyung menampilkan senyum kotak andalannya, sedangkan Namjoon hanya tersenyum.
'Seandainya aku bisa terus melihat senyum mereka' batin Namjoon
Yoongi menoleh ke arah Namjoon dan dia berhenti tersenyum. Dia masih mengingat ucapan Sejin beberapa hari yang lalu.
Flashback on
Yoongi menemui Sejin yang berada di agensi.
"Hyung" panggil Yoongi.
Sejin berjalan ke arah Yoongi, dia bingung kenapa Yoongi tiba-tiba memanggilnya.
"Wae Yoongi-ah?"
"Kudengar dari Jimin kalau Namjoon kembali dirawat di RS beberapa hari yang lalu, apa terjadi sesuatu padanya?"
Sejin menghela nafasnya, dan dia ragu apakah harus mengatakannya pada Yoongi atau tidak.
"Kumohon rahasiakan dari para member, dan untuk Namjoon, aku yang akan mengatakannya"
Yoongi berpikir sebentar, lalu mengiyakan ucapan Sejin.
"Stadium akhir" ucap Sejin
Yoongi terkejut, lalu dia menyadari bahwa…
"Namjoon?" ucap Yoongi
Sejin berbalik dan dia melihat Namjoon berdiri disana, dengan wajah yang terkejut.
"Maksudnya, kankerku sudah stadium akhir?"
Sejin menganggukkan kepalanya pelan, Namjoon berjalan ke arah Yoongi dan langsung memeluknya. Yoongi tidak membalas pelukan Namjoon.
Flashback off
Yoongi melihat Namjoon duduk di sampingnya, Namjoon sama sekali tidak menatap wajah para member, entah karena apa.
.
.
.Mereka sudah selesai makan malam, dan Namjoon masih duduk di kursi, sama sekali tidak beranjak dari sana.
"Waeyo, Hyung?" tanya Jimin
"A…aniya, hanya ingin duduk saja"
"Kakimu mati rasa kan?" tanya Yoongi
Namjoon dan Jimin terkejut mendengar suara Yoongi.
"Eung, Ne" jawab Namjoon
Jimin membantu Namjoon berdiri, sedangkan Yoongi hanya duduk, tidak beranjak untuk membantu Namjoon.
"Namjoon-ah" lirih Yoongi.
Jimin side
Jimin mengantar Namjoon ke kamarnya, dan dia duduk di kursi Namjoon, sedangkan Namjoon duduk di kasurnya.
"Hyung, apakah kakimu sudah baik-baik saja?"
"Ne, gomawo Jiminie"
Lalu ada yang mengetuk pintu kamar Namjoon.
"Masuk" ucap Namjoon
Lalu pintu terbuka dan menampilkan Jungkook yang tertunduk sambil membawa sesuatu.
"Eoh, Jungkookie, waeyo?"
"Mianhae" lirih Jungkook
"Kenapa Kookie minta maaf? Kookie kan tidak bersalah" ucap Namjoon
Jungkook berjalan dan duduk disamping Namjoon, dia memberikan sesuatu pada Namjoon.
"Aku minta maaf karena pernah marah denganmu, Hyung"
"Gwaenchana, dan untuk apa ini? Kau memberiku cemilan?"
Jungkook menganggukkan kepalanya
"Ne, aku tidak tau ingin memberi apa, jadi aku beri saja beberapa cemilan untuk Hyung"
"Gomawo Kookie"
"Untuk Hyung, tidak ada?" tanya Jimin
"Tidak ada"
"Kajja, kita makan bersama saja cemilannya"
Mereka bertiga memakan cemilan bersama di kamar Namjoon.
'Apa aku keterlaluan padanya?'
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, Leader ✔
Fanfiction"Dia Leader terbaik kami, walaupun kami membencinya namun dia tidak pernah membenci kami bahkan sampai akhir pun dia tetap menyayangi kami" . . . Guys, ini fiksi yaaa