.
.
."Hyung, kuharap kau bisa menjaga rahasia ini jangan sampai para member mendengarnya sebelum aku yang menceritakan semuanya"
Yoongi menganggukkan kepalanya, dia berusaha menjadi pendengar yang baik untuk Namjoon."brain cancer" lirih Namjoon.
Yoongi terdiam mendengar lirihan Namjoon.
'Berarti yang kubaca tadi benar' batin Yoongi."Sudah berapa lama?" tanya Yoongi
"Sekitar 6 bulan lalu aku mengetahuinya"
"Siapa saja yang tau?" tanya Yoongi lagi
"Para Manajer, dan PD-Nim tentunya"
Yoongi hanya diam, dia bingung harus apa karena adiknya sudah menderita sejak 6 bulan lalu dan dia baru mengetahuinya hari ini.
Yoongi tersentak saat Namjoon menyentuh pipinya.
"Yoongi Hyung, uljima. Nan gwaenchanayo"
Dia menyentuh pipinya sendiri dan dia tidak sadar bahwa dia menangis."Aniya, aku tidak menangis hanya kelilipan saja"
Namjoon terkekeh mendengar jawaban Yoongi.Yoongi berdiri dari duduknya dan mengusap rambut Namjoon.
"Lebih baik kau istirahat saja, nanti jika sudah waktunya makan malam aku akan membangunkanmu"Namjoon menganggukkan kepalanya dan berjalan kearah sofa yang ada diruang keluarga dan membaringkan tubuhnya disana.
'Maaf belum bisa menjadi Hyung yang baik untukmu, Namjoonie' batin Yoongi.
Yoongi melihat jam yang ada di dinding18:05 pm.
Yoongi menyiapkan makan malamnya dan Namjoon.
Makanan yang dibawa Sejin adalah makanan yang dilarang oleh beberapa Manajer untuk memakannya karena mereka sedang diet.
'Astaga Hyung, apakah tidak masalah? Yasudahlah' batin Yoongi.Setelah menyiapkan makan malamnya dengan Namjoon, Yoongi berjalan kearah Namjoon yang sepertinya masih sibuk dengan mimpinya.
"Namjoon-ah, ireona"
Namjoon membuka matanya namun dia tetap berbaring ditempat.
"Sebentar lagi makan malam, kau mau lebih dulu mandi?"
Namjoon menggelengkan kepalanya.
"Hyung saja, aku masih ingin berbaring" bisik Namjoon. Karena dia mager untuk mengeluarkan suaranya.
Untungnya Yoongi mendengar apa yang diucapkan oleh Namjoon."Geurae"
Yoongi masuk kekamar mandi sedangkan Namjoon kembali melanjutkan tidurnya.
Sekitar 40 menit Yoongi melakukan ritual mandinya, dia berjalan kearah Namjoon yang masih tidur.
"Joon, ireona"
Namjoon bangun dari tidurnya dan masih berusaha mengumpulkan kesadarannya sambil mendegar ceramah milik Yoongi yang sayang sekali hanya beberapa orang yang mengerti.
"Namjoon, cepat bangun lalu segera mandi. Setelah mandi kita makan malam dan jangan lupa setelah makan malam obatnya diminum dan sebelum tidur jangan lupa kau harus membantuku merapikan meja makan lalu kau boleh tidur"
Namjoon menganggukkan kepalanya, dia merasa kantuknya hilang karena harus mendengar ceramah Yoongi yang cepat secepat Rap miliknya.
Namjoon langsung berjalan ke arah kamar mandi, sedangkan Yoongi menunggu Namjoon sambil menonton televisi.
Sekitar 30 menit, akhirnya Namjoon keluar dari kamar mandi dan berjalan ke ruang makan. Dia tidak melihat Yoongi diruangan itu dan kembali berjalan ke ruang keluarga, dia melihat Yoongi yang memainkan Ponselnya namun televisinya tetap menyala.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, Leader ✔
Fanfiction"Dia Leader terbaik kami, walaupun kami membencinya namun dia tidak pernah membenci kami bahkan sampai akhir pun dia tetap menyayangi kami" . . . Guys, ini fiksi yaaa