12. I Love You, Too.

4K 488 180
                                    

Degupan itu terasa menyenangkan di dalam dadanya.

Jimin menyukainya.

Perasaan takut itu memang menguasai dirinya, namun suara yang terdengar familiar di dadanya. Membuat Jimin tersenyum seraya menghela napasnya, mencoba menikmati suasana.

Namjoon menepuk pundaknya lembut, mengingatkan Jimin bahwa mereka akan segera naik ke atas panggung.

Ia tersenyum. Mengulurkan tangannya untuk ikut menyemangati satu sama lain. Meneriakkan yel-yel penyemangat untuk debut pertama mereka.

Jimin merasakan perutnya melilit, dan otot-ototnya terasa kaku. Seakan ia adalah robot yang bergerak sesuai kontrol.

Namun saat punggung tangan Yoongi mengusap lembut punggung tangannya yang terasa dingin, Jimin mengangkat wajahnya dan tersenyum tipis.

Yoongi mengusap puncak kepalanya singkat lalu berlari lebih dulu ke atas panggung.

Dan saat ketujuh lelaki itu berada di atas panggung. Jimin tahu, dunia mereka takkan lagi sama.
*****


"Jimin masih tidak mau makan?"
tanya Seokjin khawatir.

Taehyung menggelengkan kepalanya. "Bahkan Jimin tidak ada di kamar."

"Bagaimana ini?" sambung Hoseok,  "dia pasti merasa sangat terpukul karena penampilan hari ini." Ujarnya khawatir.

Namjoon menghela napasnya, lalu meraih mangkuk itu ke dalam tangannya. "Biar aku--"

"Biarkan Jimin sendiri," titah Yoongi seraya meletakkan sumpitnya dan meraih gelas untuk meminum airnya. Mengabaikan pandangan bingung kelima anggota grupnya. "Jimin pasti membutuhkan waktu untuk sendirian. Kita semua tahu bagaimana sifat lembut dan perfeksionisnya dia terhadap passion-nya. Biarkan dia menenangkan isi kepalanya lebih dulu. Agar dia bisa kembali membuka mulutnya untuk makan." Dinginnya lalu beranjak pergi dari meja makan.

Meninggalkan Jungkook yang meminta Namjoon agar memprotes perilaku Yoongi, namun Namjoon hanya menghela napasnya dan kembali meletakkan mangkuk nasi itu ke atas meja. "Ayo kita dengarkan Yoongi Hyung kali ini."

"Yak!" teriak Seokjin dan Taehyung bersamaan.

"Namjoon-ah, kau seharusnya tidak mendengarkan dia. Dia itu selalu bersikap dingin pada Jimin. Dia mengatakannya karena dia tidak dekat dengan Jimin. Kau sendiri tahu Jimin itu anak yang berhati lembut, kita harus membantunya untuk kembali bangkit." Seokjin memarahinya.

"Justru karena Yoongi Hyung suka berlaku dingin padanya, maka dia dapat melihatnya dari sisi lain yang lebih rasional, lebih tenang. Kita percayakan saja semuanya pada Yoongi Hyung kali ini. Dia tidak akan melakukan tindakan yang merugikan grup kita." Namjoon mengakhiri.

Dan Yoongi mendengar semuanya. Di satu sisi ia merasa bersyukur karena Namjoon mengerti posisi dan maksud ucapannya. Sedangkan di sisi lain, ia merasa menyesal karena tidak bisa menunjukkan rasa khawatirnya pada Jimin di hadapan member lain.

Ia tidak ingin orang-orang mencurigai hubungannya dan Jimin. Walaupun Yoongi bukan kekasihnya, tapi jelas Yoongi memiliki hati. Dan ia tahu, dirinya tidak pandai berbohong untuk itu.

Seperti pada Hoseok misalnya. Dia yang terlalu baik dan memanjakan Hoseok, membuat member lain seringkali menggoda dirinya. Beruntung, Hoseok selalu menegaskan padanya bahwa mereka adalah teman, sahabat dekat, sahabat baik. Maka Yoongi dapat kembali mengontrol perasaannya dengan baik.

Tapi Jimin?

Lelaki itu bahkan terbuka bahwa dirinya juga menyukai Yoongi.

Akan serba salah baginya jika ia menunjukkan semuanya mentah-mentah.

BEAUTIFUL, JIMINIE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang