[18.1] Mantan^

149 16 5
                                    

Gw update lagi nih demi sapa coba? Demi--kian dan terimakasih😂😂😂😂

Selamat membaca;)

*

Rizza dan Alana berada di taman belakang, setelah mengatakan jika dirinya telah putus dengan Karen ia berniat cerita dengan Alana agar cewek itu tidak terlarut dalam ucapan Saras.

"Jadi gue harus mulai dari mana?"

Alana mengendikkan bahunya acuh. "Ya terserah lo lah, gue juga gak kepo kok."

Rizza menghembuskan napasnya sebelum bercerita. "Karen mau nikah"

Alana langsung menoleh, menatap Rizza kaget. "Maksudnya?"

"Karen di jodohin orang tuanya, setelah lulus SMA dia bakal cepat nikah" jelas Rizza lesuh.

Hubungannya dengan Karen sudah terjalin lama, masalah demi masalah mereka hadapi bersama sampe beberapa kali muncul orang ketiga, namun orang ketiga yang ini Rizza tak bisa melawannya.

Rizza sudah menyukai Karen sejak smp karna mereka memang satu sekolah. Waktu smp mereka tidak berpacaran, hanya saling komitmen sampai Sma kelas satu Rizza baru menembak Karen.

"Kenapa Karen gak nolak? Atau usaha apa gitu buat mertahanin hubungan kalian" ucap Alana menyampaikan pendapatnya. "Kalian udah jalin hubungan dari kapan si?"

"Lumayan lama"

Alana mengangguk-angguk. "Emang orang tua Karen gak kenal sama lo?"

Rizza menggeleng. "Orang tua Karen agamanya kental, kita sembunyi-sembunyi pacarannya." terangnya.

Alana tercengang, menatap Rizza dengan mulut sedikit terbuka.

"B aja Al, gak usah heboh" Rizza terkekeh. "Dan jangan natap kasian ke gue"

Alana berdehem lalu mengalihkan tatspannya dari Rizza. "PD gila lo" Rizza tersenyum.

"Terus lo kok bisa jalin hubungan selama itu?"

"Cuma setahun Al gak lama banget"

Alana mengeryitkan dahinya. "Hah cuma setahun? Gue kira ada 5 tahun gitu"

Rizza tersenyum menggeleng. "Pacaran gue emang cuma setahun, tapi pdktnya 3 tahun" jelasnya.

"Hah?" lagi-lagi Alana di buat kaget oleh cowok itu. Pdkt sampe 3 tahun? Itu ngapain aja si?

"Pasti kalian sempet kejebak friendzone?" tebak Alana.

"Itu lo tahu"

"Ya Tuhan" desah Alana. "Ya Allah, Ya Rohman, Ya Rohim Ya Malik, Ya kudus, Ya salam" tambah Alana mengucapkannya dengan nada asmaul husna seperti ibu-ibu pengajian di rumahnya.

"Lo kayaknya cocok deh jadi Ibu-Ibu rebana"

"Lebih cocok jadi pacar--" Alana menghentikan ucapannya. Sebenarnya Alana ingin bercanda 'lebih cocok jadi pacarmu' tapi di situasi kek gini kayaknya gak cocok deh.

"Lebih cocok jadi pacar?" tanya Rizza menaikkan satu alisnya.

"Lebih cocok jadi pacar Froy Gutierrez"

"Eh Dennis kan mirip sama Froy"

"Jangan mulai deh" Alana menatap Rizza tajam.

"Haha iya iya" Rizza tertawa.

"Terus lo kok bisa kejebak friendzone sampe selama itu?"

"Ya nyatanya bisa Al" Rizza menatap keatas. "Ya gimana ya Al, kita tahu kita saling sayang tapi ya gitu"

Delana (Fast Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang