[25] Temenan^

39 6 0
                                    

Btw gw ngakak banget baca part ini, mungkin karna humor gw anjlok ya wkwk

*

Hari senin, hari yang sangat menyebalkan bagi pelajar manapun. Setelah merasakan indahnya weekend  mereka harus upacara seninya. Mana gurunya killer killer pula, ah Alana malas sekali rasanya.

"Bun Alana berangkat dulu ya, assalamualaikum"

Alana memakai sepatunya, namun baru sebelah ia memakainya ia sudah dikagetkan dengan suara seseorang.

"Atas nama mbak Alana ya?"

Alana mendongak lalu sontak nyebut melihat orang didepannya. "Heh bambang ngapain lo disini, dan sejak kapan gue nikah sama abang lo!"

"Sesuai aplikasi mbak"

"Ih Dennis" Alana menghentak-hentakkan kakinya. "Jangan ngeselin ih"

"Motor gue lagi baik hati Al, gak tahu tiba tiba belok kesini" Dennis memasukkan ponselnya ke saku hoodienya. "Gimana Al, gue udah mirip ojol belum?" Dennis mengangkat tangannya, menunjukan kalau dia memakai hoodie hijau layaknya ojol.

"Mana ada ojol ganteng kek lo" guman Alana pelan.

"Hah lo ngomong apa Al?"

Cewek itu menggeleng-gelengkan kepalanya cepat. "Enggak ngomong, lo kali salah denger."

"Iya kali, buru gih mumpung motor gue baik hati" ucap Dennis berjalan duluan meninggalkan Alana.

"Dih pake nyalahin motor, ngomong aja kalo lo yang emang pingin jemput gue." Gerutu Alana.

"Untung motor gue gak bisa ngomong ya Al"

"Nah iya untung motor lo gak bisa ngomong."

"Tapi gue keren kan, motor ijo helm ijo hoodie ijo."

"Serah lo deh Den, lo mo kayak buto ijo gue juga gak masalah." Balas Alana memutar matanya.

*
Elda berjalan pelan-pelan menuju kelas dengan menutup sebagian wajahnya, baru saja ia akan menhembuskan napasnya lega ia sudah mendengar suara Fesya.

"DEMI APA EL? Lo pake hijab?"

Elda menghembusksn napasnya kasar lalu membalikkan badannya menatap Fesya malas. Seperti yang di duga sebelumnya, ia juga menjadi tontonan anak sekelas.

"Sialan lo Fe"

"Heh pake hijab, gabole ngomong kasar" ledek Fesya.

Dan belanjut ia di introgasi oleh beberapa teman sekelasnya, aneh saja tidak ada angin tidak ada hujan tiba tiba cewek itu memutuskan menggunakan hijab dan ingin merubah dirinya sedikit-sedikit.

"Ya doain aja istiqomah" jawabnya ketika ditanya beberapa temannya.

Elda pun tidak tahu kenapa dirinya tiba-tiba memutuskan menggunakan hijab. Tapi yang pasti dia ingin menjadi manusia yang baik agar kelak ia juga bertemu jodoh yang baik. "Gue masi SMA njir" batinnya.

"Lo lagi suka sama orang ya El?" Tebak Fesya ketika teman temannya sudah meninggalkan bangku mereka.

Elda sontak membalikan tubuhnya cepat ke arah Fesya. "Hah? Mana ada" jawabnya memalingkan wajahnya.

Fesya tersenyum geli. "Ngaku aja elah El, gue ini secret keeper yang baik kok, mentok ya beritanya sampe kelas sebelah."

"Sialan lo Fe"

"Dibilang cewek berhijab gak boleh ngomong kasar" Fesya membenarkan jilbab Elda  yang agak miring.

"Heh gue pake hijab karna kewajiban ya, bukan karena akhlak gue yang udah sempurna" balas Elda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Delana (Fast Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang