Play list : Louis Tomlinson - back to you ft Bebe Rexa
Berhubung lagi gabut, aku update dong😉
*
Elda menunggu jemputannya di depan gerbang. Fesya sibuk dengan Osisnya akhir-akhir ini sedangkan Alana, cewek itu memang lebih pantas di nobatkan sebagai dedemit. Ya gimana tidak kadang ada kadang tiada.
Brak!
Elda langsung menoleh ke belakang, seorang cowok yang ia tahu temannya Dennis sedang mendorong motor tapi helm cowok itu terjatuh. Elda mendekat, ia mengambil helm itu dan memberikannya ke Ali.
"Ini"
Ali tetsenyum mengangguk. "Makas--astagfirllah" cowok itu langsung melepas pegangannya dari helm, membuat helmnya kembali jatuh.
Elda mengeryit bingung, tapi ia kembali memungut helm itu. "Ini"
"Taroh di jok motor gue aja"
Elda mengangguk dan melakukannya. Tapi ketika melihat Ali yang mengelus tangannya terus yang tadi sedikit bersentuhan dengannya itu, membuatnya gemas ingin bertanya.
"Lo kenapa si?"
Ali menggeleng.
Elda semakin penasaran. "Coba liat tangan lo"
Ali sedikit memundurkan tubuhnya ketika Elda akan menyentuh tangannya. "Jangan bukan mahrom"
Elda terdiam, ia merasa tersinggung.
"Maaf bukan maksud gue--"
Elda menatap nametag yang ada di seragam cowok itu. 'M Ali masmudi'
"Denger Ali, gue emang bukan orang yang ahli agama tapi kalo lo terlalu berlebihan dalam bertindak hal itu bisa bikin sakit hati orang" tegas Elda menatap cowok itu.
"Lo pasti tahu kalo bikin sakit hati orang itu juga gak baik." lanjutnya. "Yang lo lakuin itu baik, malah baik banget. Lo hebat banget jadi cowok agamis di tengah kehidupan orang-orang yang banyak lupa sama dosanya."
Elda terdiam, cewek itu menghela napasnya pelan. Ia tak menyangka pada dirinya sendiri bisa mengatakan banyak kata,seperti itu.
Tanpa sadar cowok di depannya itu merasa berdebar hebat. Dadanya seperti penuh membuncah, ketika Elda mengatakan dirinya hebat.
"Tapi satu Ali, lo harus bisa mengolah gimana caranya lo tetap ngelakuin sesuatu sesuai agama tapi tanpa bikin sakit hati orang lain, karna banyak banget orang yang merasa sangat taat malah mengolok-olok orang yang belum taat." jelas Elda panjang lebar. Ia menatap Ali yang hanya terdiam.
"Sorry gue bukan maksud menghakimi atau gimana" ucap Elda pelan. "Gue duluan" Elda meninggalkan yang terdiam.
Ali terdiam, ia tak menyalahkan Elda karna ucapannya karna cewek itu pun tak sepenuhnya salah ataupun benar menurutnya. Untuk menyiarkan sebuah kebaikan memang akan ada yang mendukung dan menentangnya karena perbedaan opini, bahkan kadang harus benar-benar bisa sedikit menyentil hati orang agar ia sadar akan kesalahannya.
Hanya saja kita yang kadang merasa benar sering menghakimi yang kita anggap salah dan berdosa. Padahal jelas hal itu sama sekali tidak disukai Allah.
*
Hari ini Dennis dan teman-temannya berkumpul di apartemen Fatar seperti biasanya. Namun kegiatan mereka yang tidak seperti biasanya, semuanya terdiam melamunkan sesuatu.Bahkan Rizza dan Ali yang biasanya heboh kini teridiam dan sesekali melihat ponselnya.
Rizza yang masih memikirkan masalah peliknya dengan Keran dan Ali yang masih memikirkan perkataan Elda. Tak di pungkiri, ucapan gadis itu mampu membuatnya berpikir semalaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delana (Fast Update)
Teen FictionDennis dan Alana, dimana si cewek tidak tahu malu bertemu dengan cowok ketus. Ketidak sengajaan yang menjadi pertemanan, dan selanjutnya apa? Ini kisah Alana si cewek petakilan yang selalu berubah nurut ketika diiming-imingi gratisan. *** Alana te...