Yeji memasuki rumahnya dengan lemas. Di sana ia melihat eommanya sedang bersantai di sofa.
"Eomma"
"Kamu kemana aja? Selalu saja ketika eomma pulang kamu ga ada di rumah"
Yeji pun duduk di samping eommanya.
"Eomma, boleh aku tanya sesuatu?"
"Apa?"
"Tentang masa lalu eomma"
"Kamu ga perlu tahu masa lalu eomma"
"Kata appa aku harus tanya eomma,"
"Apa yang dikatakan appamu?"
Yeji pun berpikir untuk mencari tahu sendiri, tanpa bertanya kepada eommanya. Tidak mungkin dia membongkar rahasia appanya selama ini.
"Tidak ada" "Tidak jadi eomma" Yeji pun naik tangga dan meninggalkan eommanya.
"Anak ini selalu saja tidak sopan, tidak seperti Jeongin"
Setelah mengambil beberapa baju dari lemarinya dan memasukkannya ke dalam tas, Yeji turun lagi ke bawah dan pamit pada eommanya.
"Yeji kamu mau kemana?"
"Jenguk teman"
"Teman kamu yang mana? Si Lino itu"
"Eomma aku pergi ya!" Yeji langsung masuk ke dalam mobil.
"Ck anak ini, selalu membuat darahku naik seperti appanya"
❣❣❣Dua hari setelah kecelakaan Lino baru sadar dari komanya. Yeji memasuki ruang rawat Lino perlahan. Di sana ia melihat sahabatnya terbaring lemah dengan pandangan kosong. Tanpa sadar airmatanya menetes. Kepala dan kaki Lino diperban, wajahnya pucat tanpa semangat. Lino sudah tahu tentang kelumpuhannya. Orangtuanya yang memberitahunya. Dan Yeji saat itu tidak mau menyaksikan kehancuran Lino, ia ga sanggup.
"Lino" sapa Yeji lembut.
Lino menatapnya datar, tetapi airmatanya menetes. Yeji langsung memeluk Lino.
"Aku minta maaf, aku terlambat datang, aku minta maaf"
"Hyunjin ja...hat Ji, di..a han..cu..rin hid..up aku"
"... " Yeji terisak.
Bahkan untuk berbicara Lino kesulitan.
Kalau bukan Hyunjin, siapa yang tega melakukan ini pada Lino?
"Maaf no,"
"A.. ku ga ber.. gu.. na la..gi Ji"
Yeji ingat mimpi-mimpi Lino, selama ini ia belajar keras dan menjadi murid teladan demi masuk perguruan tinggi favorit. Ia ingin merubah ekonomi keluarganya. Ia ingin bahagiakan orangtuanya.
"Kamu bisa sembuh No, aku yakin"
"Bo.. hong, a.. ku lum.. puh, dan ca.. cat"
Yeji benar-benar menyesal karena terlambat datang hari itu. Karenanya Lino seperti ini. Karena cintanya pada saudara kandungnya sendiri.
Yeji stress dan tertekan menghadapi ini semua, ia bahkan beberapa kali melupakan jadwal makannya. Pusing hebat menyerangnya seketika, tubuhnya melemas, dan Yeji terjatuh ke lantai.
❣❣❣
Yeji membuka matanya, dan yang pertama dilihatnya wajah pucat Hyunjin. Kali ini rasanya berbeda saat menatap Hyunjin. Hyunjin saudaranya bukan kekasihnya."Ji, kamu udah sadar"
"Hyunjin, kamu kenapa bisa di sini?"
"Aku khawatir banget dengar kamu pingsan"
Yeji berusaha duduk.
"Kenapa duduk?"
"Aku udah gpp kok"
Hyunjin memegang pipi Yeji. Yeji merasa nyaman dengan sentuhan Hyunjin.
"Aku ga nyangka ternyata kita saudara"
Yeji terdiam.
"Aku.. Aku sebenarnya ga ingin kita saudara" Yeji menangis.
"Aku mau kamu tetap jadi Hyunjinku, kekasihku"
"Aku juga"
Hyunjin perlahan menunduk dan mendekatkan wajahnya ke Yeji, lalu mencium bibir Yeji. Yeji pun membalas ciuman Hyunjin. Yeji sampai mengalungkan tangannya ke leher Hyunjin.
"Aku sebenarnya ga ikhlas mengatakan ini, tapi ini yang terakhir karena kita saudara"
Hyunjin tersenyum lalu mengelus rambut panjang Yeji.
"Sini Jin naik" Yeji menggeser tubuhnya sedikit untuk memberi tempat buat Hyunjin.
Hyunjin pun perlahan naik ke tempat tidur Yeji.
Hyunjin langsung memeluk Yeji, dan Yeji merangkulkan tangannya ke pinggang Hyunjin."Aku kangen banget"
"Aku juga"
Wajah mereka sangat berdekatan, sampai hidung mereka bersentuhan.
Yeji mengelus setiap inchi wajah Hyunjin lalu mencium hidungnya. Hyunjin membalas mencium kepala Yeji.
"Aku gemas banget liat kamu Jin" "Walaupun kamu sakit begini, wajah kamu tetap gemesin"
Hyunjin tertawa lalu menarik hidung Yeji.
"Kamu lebih gemesin"
"Oh ya panggil aku nuna, aku kakak kamu"
"Nuna? Bukannya aku lebih tua"
"Iya, tapi lebih gemesin kamu"
"Iya nuna" Hyunjin semakin erat memeluk Yeji.
"Kalau eomma kamu lihat kita sekarang, pasti dia marah"
"Eomma baru pulang tadi"
"Oh.. "
"Kita lebih seperti pasangan suami-istri daripada saudara"
"Haha iya"
"Gimana sih kita ini?"
"Ga tau," "Udah jangan dipikirin, ntar kamu sakit"
"Oh ya Jin, aku mau lho donori ginjal aku untuk kamu, kita kan saudara, pasti bisa"
"Ga perlu Ji, aku udah nerima kondisi aku. Lagipula semua manusia udah ada batas waktunya"
"Jangan ngomong gitu Jin"
"Iya, tapi kamu memang harus siapin diri kamu. Saat aku ga ada kamu harus jalani hidup kamu seperti biasa"
"Hyunjin.. Udah dong"
"Kamu punya Jeongin dan Lino"
"Lino.. ?" "Jadi siapa yang buat Lino seperti itu"
"Maafkan appa aku Ji, dia memang nyuruh Pak Min untuk membalas dendam, tetapi tidak separah itu. Mungkin orang suruhan Pak Min yang salah"
"Dia harus segera dipenjarakan" "Dia udah ngancurin masa depan Lino"
"Iya"
❣❣❣
![](https://img.wattpad.com/cover/183035396-288-k902331.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hyunjin [Hyunjin ❣ Yeji]
FanficBeberapa part pada setiap cerita saya di-private, silahkan follow sebelum membaca😊 #1st in 2hwang 190706 #1st in triangle 190708 #1st in cancer 190708 [COMPLETED] Sepenggal kisah cinta Hwang Yeji yang mencintai kekasihnya Hwang Hyunjin Hyunj...