Perpisahan

3.5K 257 24
                                    

Yeji pulang ke rumahnya hari ini, setelah satu malam dirawat di rumah sakit karena kelelahan dan stress. Yeji buru-buru pulang karena ia masih mau mencari tahu apa yang masih dirahasiakan appanya itu. Saat ia melewati ruang tengah ia tidak sengaja mendengar percakapan orangtuanya.

"Kamu harus memberitahu yang sebenarnya" ucap appanya.

"Apa?"

"Yeji bukan anakku"

Apa?

Aku bukan anak appa

"Kenapa harus Yeobeo?"

"Yeji sudah seharusnya tau"

"Aku malu"

"Karena dia hanya seorang bawahan?"

"... "

Yeji langsung masuk ke ruangan tempat orangtuanya berada.

"Apa maksud appa, aku bukan anak appa?"

"Sebelum menikah dengan appa, ternyata eommamu sudah mengandung kamu"

"Eomma?" Yeji menatap eommanya yang menangis.

"Jadi siapa appaku?"

"Appamu hanya seorang bawahan, karena itu nenek dan kakekmu tidak menyetujui eomma dengan appamu"

Yeji hanya bisa menangis, dan eommanya memeluknya. Mengapa takdir mempermainkannya seperti ini? Tetapi ia bersyukur karena ternyata Hyunjin bukan saudara kandungnya.

"Maafin eomma sayang"

Artinya Jeongin saudara tiriku dan ternyata Hyunjin saudara kandungnya

"Siapa appa aku?"

"Min Hyungsik"

"Jangan bilang Pak Min"

"Darimana kamu tahu?"

"Pak Min adalah asisten Hyunjin." Eommanya mengingat sesuatu.

"Iya, dia appamu"

"Astaga!" "Aku pusing sekali" Yeji memegang kepalanya yang pusing dan berjalan ke kamarnya.


❣❣❣


Appa Lino masuk ke dalam ruang rawat Hyunjin dan memukul Hyunjin keras hingga jatuh ke lantai.

Hyunjin belum bisa mencerna apa yang terjadi, mengapa ia tiba-tiba dipukul orang tidak dikenal.

Kemana Pak Min hingga orang bisa masuk ke dalam?

Kerah baju pasien Hyunjin ditarik hingga ia tercekik.

"Kau pantas mati, anakku mengalami mati otak dan mendonorkan mata dan ginjalnya untukmu" Satu pukulan kembali dilayangkan.

"Kau tidak pantas mendapat donor dari anakku, aku ga rela"

"Anakku ga pantas mati seperti itu, anakku tertekan dengan apa yang telah menimpa dirinya, anakku..." setelah Appa Lino menangis meraung-raung.

"Kau pantas mati seperti anakku!"

Hyunjin merasa dunia berputar dan tidak merasakan tubuhnya lagi. Appa Lino menghajarnya tanpa ampun sampai hidung dan telinganya mengeluarkan darah, juga ia memuntahkan darah segar. Wajahnya lebam dan lengannya robek karena jarum infus.

My Hyunjin [Hyunjin ❣ Yeji] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang