My Type

3.8K 267 3
                                    

Firman POV
(Ps. Sejauh ini aku bikin cuma Putri POV, mari kita lihat apa yang dipikirkan Firman tentang Putri)

Padahal baru kemarin aku bertemu denganmu, tapi aku sudah rindu.
"Putri Erlina" ucapku pelan.
Apa yang kau lakukan padaku? Aku yang terbiasa dingin dengan wanita, bisa kau buat tersenyum tanpa henti. Aku selalu dikelilingi oleh wanita cantik, karena pekerjaanku sebagai desainer mobil perusahaan Audrey mengharuskanku bertemu dengan orang-orang kalangan atas disetiap acara pesta.
Wanita cantik, kurus, kaki jenjang, kulit mulus putih, muka penuh make up, itu semua bukan tipeku. Aku tidak suka semua itu, seakan cantiknya dibuat-buat. Aku suka wanita berisi, tanpa make up, natural. Dan kemarin aku menemukannya, wanita dengan rambut ikal, pipi chubby, tubuh berisi, ramah, dan senyumnya sungguh cantik.

Saat mama mengajakku untuk bertemu temannya aku tak berpikir kalau akan bertemu dengannya, wanita idamanku. Dan sepertinya mama tahu aku tertarik padanya dan berniat menjodohkanku dengannya. Tentu saja kujawab mantap  "Aku Setuju, Ma" dan kulihat wajahnya terkejut dan menurutku itu lucu.

Hari ini aku ingin bertemu dengannya lagi, jadi kutanyakan nomer HP nya pada mamaku, tanpa ragu akupun mengirim pesan untuknya. Seakan tak percaya dia menanyakan berkali-kali, apakah aku Firman yang sama yang bertemu dengannya tempo hari, dan akupun memberanikan diri untuk mengajakknya keluar.

My Princess 👑
Itu adalah namanya dikontak HPku.

My Princess 👑
Aku ada waktu
Mau kemana?

Me
Nonton habis itu makan, gimana?

My Princess 👑
Oke, dimana?

OMG dia bilang OKE, aku sangat bahagia dengan jawabannya.

Me
Di Grana Town Square, aku jemput kamu jam 6, sehabis pulang kerja. Kamu mau nonton apa? Action? Romance? Comedy?

My Princess 👑
Kalau ketemu disana aja gimana? Karena letaknya ditengah-tengah. Aku mau film Action saja.

Dia tidak mau kujemput, aku sedikit kecewa.

Ah ga papa, yang penting dia mau, batinku.

Me
Ok, sampai ketemu disana.

Dia tak membalas lagi pesanku. Baru kali ini aku punya rasa tertarik kepada wanita sampai aku duluan yang mengajakknya keluar. Rasanya aku tak sabar untuk segara bertemu dengannya sore ini, membayangkannya saja membuatku tersenyum.

"Woah, Prince of Ice tau caranya senyum" ucap Rio, temanku sedari SMA yang sekarang bekerja denganku diperusahaan yang sama.
"Sial, siapa yang senyum?" sanggahku.
"Jadi ada kabar apa? Bonus cair? Desain di acc? Atau apa?" tanyanya.
"Aku ada kencan" kujawab singkat.
"Apa? Kencan? Dengan siapa? Kapan?Dia cantik?"Kata Rio antusias.
"Sore ini, dan dia cantik" jawabku penuh senyum.
"Jadi siapa ini yang meluluhkan hatimu yang beku? Jangan bilang Sofia?"
Sofia adalah sekertarisku sejak aku berkerja di Belta, tetapi sekarang dia pun ikut aku pindah ke Grana.
"Bukan, wanita ini yang dijodohkan Mamaku kemarin" jawabku lugas.

Setelah diskusi kecil dengan Rio diruanganku, saatnya pulang pun tiba. Tak sabar rasanya aku segera bertemu dengannya.
Kemudian kudengar ketukan pintu dan langkah kaki memasuki ruanganku.
"Sudah waktunya pulang Firman, apa kau ingin makan malam bersamaku?" tanya Sofia.
"Maaf Sofia, aku sudah ada janji" aku menolaknya.
"Dia mau kencan Sofia, kamu sama aku aja" jawab Rio.
"Kencan?"kata Sofia seakan tak percaya.
"Iya, aku ada kencan" kataku sambil tersenyum dan berlalu keluar dari ruanganku.
"Apa baru saja dia tersenyum? Dia juga mengucap maaf padaku?" tanya Sofia kepada Rio.
"Iya, aku rasa dia benar-benar jatuh cinta" jawab Rio.

Setelah mendengar jawaban Rio, Sofia merasa marah, "Aku selama ini disisinya, bersamanya, tak sekalipun dia menunjukkan senyumnya padaku, tak bisa kubiarkan ini, aku harus bertindak"batin Sofia.

~Selamat Membaca~
Part terpanjang 😂

ME! (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang