STORM

2.8K 202 2
                                    

Maafkan lama ga update🙈

Ahmad POV
Hari ini aku sengaja untuk menunggu Putri dirumahnya di Alba.
'Sedang apa kau disini?' Suara Putri membuyarkan lamunanku.
Aku langsung berlari memeluknya erat.
'Put, maafkan aku, aku terlambat menyadarinya Put, aku menyukaimu Put, bodohnya aku yang berpikir kalau aku jatuh cinta pada Nuri, bukan denganmu. Put, aku mohon terimalah aku kembali, batalkan pertunanganmu'.

Putri terdiam tak bergerak sedikitpun dari pelukanku.

Brak
Aku menoleh kearah suara itu kulihat Firman menjatuhkan tas, aku pikir itu tas Putri.
Aku tak tahu kalau Putri diantar oleh Firman kembali ke Alba.

Putri POV
Aku terpaku, aku tak tahu harus bereaksi seperti apa. Aku terkejut, bisa bisanya Ahmad mengatakan ini sekarang. Dan anehnya aku tak gembira, aku tak merasakan apapun pada pernyataan cinta Ahmad, bahkan aku tak memeluk balik ketika dia memelukku.

Brak
Akupun menoleh ke arah suara itu, kulihat muka Firman terlihat sedih.
Oh tidak

Kemudian aku melihat Firman berbalik kearah mobilnya dan akupun segera berlari mengejarnya.

Aku menarik lengan Firman agar berbalik menatapku.
'Hei, tunggu dulu, Mas, lihat aku' kataku sambil menangkupkan kedua tanganku dipipinya
Sejak kami bertunanngan aku memanggilnya mas.
'Kamu masih menyukainya sehingga kamu tak bisa melepaskan pelukannya dan tak bisa menjawab pengakuan cintanya?' Tanya Firman dengan suara sendu
'Aku hanya terkejut karena dia memelukku tiba-tiba. Kenapa kamu tanya seperti itu mas? Bukankah jelas aku memilihmu?'
'Dia cinta pertamamu, bertahun-tahun kamu mencintainya dan sekarang cintamu terbalas, selamat'
'I.. Love.. You.. Firman Ardiansyah, bukan dia. Menurutmu apa yang membuatku berlari kearahmu sekarang? Ikatan kita sekarang lebih kuat, aku mohon padamu, percaya padaku'
Aku bisa melihat raut wajah Firman masih sedih.
Firman menghembuskan napas panjang.
Lalu tangannya meraih tanganku dan melepaskan dari pipinya.
'Aku tak tahu harus bagaimana, mungkin aku hanya lelah perjalanan, aku akan ke hotelku untuk istirahat, kita bicarakan ini nanti, kau selesaikan pembicaraanmu dengan Ahmad, oke?'

Akupun mengangguk pelan
'Baiklah, hati-hati'
Firman pun mendekat dan mengecup keningku
'I love you too, Putri Erlina' katanya sambil tersenyum

Setelah mobil Firman hilang dari pandangan, aku kembali kearah Ahmad.

'Kau menyakiti pria yang sudah mencintaiku, kau tahu itu?'
'Sejak kapan kau membalas cintanya? Bagaimana bisa secepat ini kau jatuh cinta?' Kata Ahmad
'Aku tak peduli cepat atau lambat hubungan antara aku dan mas Firman, yang jelas aku mencintainya, aku ga akan meninggalkannya hanya karena cintaku yang dulu untukmu kau balas. I'm so done with you, sama seperti katamu kita akan tetap berteman, dan ini jawaban final dariku, jika kau tetap seperti ini akan kuputuskan hubunganku denganmu, aku serius'.

Aku bisa melihat wajahnya yang terkejut.
'Baiklah jika itu maumu Put, jika Firman menyakitimu, datanglah padaku' kata Ahmad sambil tersenyum

Ahmad sudah pergi dari rumahku sejak satu jam lalu, tetapi entah kenapa hatiku sangat berat, lalu kuputuskan untuk ke Hotel dimana mas Firman menginap.

Firman POV
Hari ini aku mengantarkan Putri kembali ke Alba karena aku juga akan rapat dengan kepala cabang Audrey di Alba.

Tetapi sejak kejadian di rumah Putri tadi hatiku merasa sangat marah dan kecewa. Aku begitu takut kehilangan Putri tetapi cintaku tak sebanding dengan rasa cintanya kepada Ahmad selama bertahun-tahun.

Tok tok
Tiba-tiba ada suara ketokan pintu.
Dengan malas aku membuka pintu dan aku melihat Sofia berdiri didepanku.
'Ada perlu apa?' Tanyaku
'Aku mencintaimu Firman, sudah lama aku mencintaimu, tetapi kenapa kau tidak bisa melihatku dan memilih gadis raksasa itu daripada aku' jawab Sofia
'Jangan menjelekkan tunanganku!' Teriakku
'Lihatlah aku Firman, aku lebih cantik daeipadanya, I Love You'
Tanpa kusadari Sofia mendekat padaku dan mencium bibirku.
Aku terkejut dan akan mendorongnya tetapi ada tangan yang memisahkan kami berdua.
Aku sangat lega tetapi khawatir setelah melihat pemilik dari tangan yang memisahkan aku dan Sofia.

Oh my God
Putri

'Kau siapa beraninya memisahkan kami?' Kata Sofia
'Kau yang siapa berani-beraninya mencium tunanganku?' Balas Putri
Mata Sofia terbelalak melihat Putri yang sekarang berdiri ditengah-tengah.

Kemudian Putri berbalik ke arahku, dengan tangan merengkuh tengkukku dan kakinya sedikit berjinjit, kurasakan bibir Putri mendarat diatas bibirku, melumatnya pelan.
Manis
Bibir Putri sungguh manis dan lembut.
Tak butuh waktu lama aku membalas ciuman Putri, kulingkarkan tanganku di pinggang Putri mendekatkan jarak kami berdua. Kami berhenti setelah masing-masing dari kami kehabisan napas.

'Aku mengingkari janjiku untuk tidak menciummu sebelum kita menikah' kataku
Kulihat Putri terkekeh
'Congratulation, you got my first kiss. Lagipula aku yang menciummu, aku hanya ingin menghapus jejak bibir wanita ini' kata Putri sembari menunjuk ke arah Sofia. Akan tetapi Sofia sudah tidak ada.

'Kurasa dia pergi saat kita berciuman, so... what's next?'
'Hem? Apa?'
'Bisakah kita ciuman lagi Put?'
Kataku sambil mendekat ke bibir Putri.

Cekrik
Kami berdua melihat ke arah suara tadi.
'Kalian ingin sekalian foto prewed disini? Aku siap jadi fotografer' Kata Rio
'Apa yang kau lakukan disini, kau merusak moment' kataku
'Wo boss, santai, btw aku belum dikenalin ke pujaan hatimu' goda Rio
'Put, ini Rio, rekan keejaku dan juga temanku sejak SMA' kataku mengenalkan Rio dan Putri.
'Putri Erlina, senang bertemu denganmu'
'Rio Dewangga senang bertemu denganmu juga, terima kasih sudah menjinakkan dinginnya bosku' Jawab Rio sambil terkekeh

'Sudahlah, pergi sana!' Usirku
'Aih baik boss. Aku pergi dulu, bye Put' kata Rio sambil berlalu.

'Akhirnya kita melewati masa ini' kataku
'Masa apa?' Kata Putri
'Masa cemburu'
'Mas duluan yang cemburu'
'Iyaa aku duluan yang cemburu, love'
'Akhirnya panggilan itu kembali' kata Putri sambil memelukku
'Maafkan aku. Setidaknya kita berhasil melewati badai'
'Badai cemburu?' Goda Putri
Aku mengangguk dan mengeratkan pelukannku kepada Putri.

~Selamat Membaca~

ME! (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang