Firman POV
Sudah 3 bulan sejak kejadian aku memgetahui bahwa Putri menyukai Ahmad.
Dan apa yang kulakukan?
Menunggu, tapi tidak sekedar menunggu, hubungan kami berdua bertambah dekat. Aku mulai merasakan Putri mulai membuka hatinya untukku.Namun pagi ini moodku sangat buruk, Putri tak membalas pesanku, dan HP nya mati. Dimana dia?
Aku sangat khawatir, hingga ingin rasanya aku menyusulnya ke Alba.BRAK!
Ku pukul meja kerjaku dengan keras sehingga membuat dua orang didepanku nyaris melompat.
'Ada apa denganmu?' tanya Rio
Aku hanya menatapnya tajam.
'Kau kenapa sih? Seluruh anggota rapat takut padamu, kau marah-marah berteriak, putus cinta?' lanjutnya
'Diam! Kau tak tahu apa-apa' jawabku
'Makanya bro cerita, aku tahu marah-marah dan teriak adalah pekerjaanmu, tapi setelah kau berkencan kau tak pernah begitu lagi, ada apa denganmu sekarang?'Aku hanya diam tak menjawab pertanyaan Rio.
'Tenanglah, proyek ini akan selesai tepat waktu' kata Sofia
Aku tetap diam tak sedikitpun menoleh kearahnya.Aku bisa mati merindukannya, batinku.
Tak lama kemudian sebuah telepon masuk, nomer tak dikenal berdering berkali-kali aku abaikan.
Setelah berhenti berdering, muncul pesan.Unknown
Angkat teleponku, penting, PutriAku memandang layar HP, Putri?
HP ku berdering lagi, kali ini aku angkat
'Hallo' sapaku
'Firman ini Putri, maaf aku baru menghubungimu' katanya
'Ada apa? Kenapa ganti nomor?'
'Hmm,, aku kecopetan' katanya pelan
Mataku terbelalak mendengarnya, jantungku berdegup kencang.
'Apa? Kau tak apa? Kau dimana? Apa saja yang hilang?'
'Satu-satu kalau tanya, aku baik-baik saja, hanya HP yang dicopet, tas semua aman termasuk aku dan aku ada di Stasiun Grana'
'Apa? Kau pulang? Dijemput siapa?'
'Ibu menyuruhku pulang hari ini, makanya aku ijin pulang cepat dari kantor, aku baru datang, kemungkinan aku akan minta adik-adikku menjemput'
'Bisa kau tunggu 30menit? Aku akan menjemputmu'
'Kau serius? Pekerjaanmu?
'Aku selesai meeting, aku jemput kamu sekarang'
'Okee, hati-hati'
Katanya sambil menutup telepon.Melihatku tergesa merapikan mejaku, Sofia menanyakan sesuatu
'Ada apa? Kau mau kemana?'
'Stasiun Grana, menjemput seseorang, batalkan pertemuan sorenya, atau kau, Rio, gantikan aku' kataku menunjuk Rio sambil melangkah meninggalkan ruanganku.Sesampainya di Stasiun Grana, aku berlari diruang tunggu untuk menemukan sosok yang aku rindukan.
Sampai aku melihat seorang gadis duduk sendirian dengan wajah lelah.
'Maaf lama' kataku
Dia melihat kearahku dan tersenyum
'Pas, 30menit, terima kasih sudah menjemputku' jawabnya
'Ada yang luka? Udah lapor polisi?'
'Sudah kubilang aku baik-baik saja dan sudah aku laporkan ke polisi stasiun'
'Baiklah, ayo pulang' kataku sambil membawakan tasnya
Kamipun berjalan berdampingan.
'Maaf aku tak bisa melindungimu'
'Kau kan tak ada di kereta, jadi tak perlu minta maaf'
'Lain kali aku akan menjemputmu di Alba'
'Aku bukan anak kecil Firman, baru kali ini aku alami kejadian ini, tak kan terulang lagi, aku janji'
Katanya meyakinkanku.Tiba-tiba kakinya tersandung sesuatu, hingga dia hampir terjatuh.
Dengan sigap aku menarik pinggangnya agar dia tak jauh.
'Siapa bilang tadi kau bukan anak kecil, jalan saja masih tersandung' godaku.
'Lihat kan kalau kau didekatku pasti kau bisa melakukannya' katanya sambil tersenyum
Aku tak tahu apa yang dikatakannya
'Apa maksudnya? Aku melakukan apa?'
'Melindungiku. Kau melindungiku supaya tidak jatuh, sudah kubilang jika kau ada didekatku, kau pasti melindungiku' katanya mantap dengan mata berbinar.
Aku akan Melindungimu, My Princess~Selamat Membaca~
'
KAMU SEDANG MEMBACA
ME! (COMPLETE)
General FictionCerita tentang seorang wanita berumur 26th, berat badan berlebih, tidak cantik, biasa saja, pekerja keras. Belum pernah pacaran akan tetapi selalu pura-pura punya pacar, selalu terlihat bahagia, namun sebenarnya menyimpan rahasia. Rahasia bahwa dia...