Just a Friend to You

2.9K 215 1
                                    

'Aku minta maaf, ndut'
Itu adalah kata-kata yang dikatakan Ahmad kepadaku setelah aku mengungkapkan perasaanku. Aku tak tahu apa dia mengerti rasa cinta dan sakit yang sama-sama aku pendam selama ini.

'Sudahlah, sekarang kita akan tetap terus berteman, oke?' kataku berusaha memperbaiki suasana yang terlanjur suram.
'Aku tak tahu aku harus berbuat apa ndut, maaf aku tak bisa membalas perasaanmu, aku akan tetap jadi teman terbaikmu'
'Aku tahu itu, kau sudah makan? Mau kubuatkan sesuatu?'
'Aku sudah makan tadi, sepertinya ini sudah larut, aku pamit pulang ya'
Katanya sambil berdiri.
Kulirik jam di dinding, dan benar saja ini sudah jam 23.00.
'Ah, kau benar ini sudah larut, kabari aku kalau kau sudah sampai hotel'
Kataku sambil mengantar Ahmad ke depan.
'Oke, kalau besuk kau tak ada janji, kita bisa bertemu dulu sebelum aku kembali ke Belta' katanya
'Aku besuk ada janji dengan Firman setelah pulang kerja. Mungkin kita bisa bertemu saat makan siang?'
' Oke, besuk makan siang denganku, aku jemput. Bye ndut, Good Night'
'Bye, Good Night'

Keesokan harinya

Aku sedang duduk dimeja makan, mengunyah pelan roti sarapanku sambil membuka HP ku, kulihat ada beberapa pesan masuk dan salah satunya dari Firman.

Firman
Sedang apa?

Kalian pergi keluar?

Jangan pergi berduaan dengan Ahmad, aku cemburu.

Sudah tidur?

My Princess

My Love ❤

Aku menatap kosong layar HP ku. 'Dia benar-benar gila' batinku setelah melihat pesan dari Firman. Tak lama kemudian ada pesan masuk lagi.

Firman
Kau sudah baca pesanku tapi tidak membalasnya 😞

Me
Selamat Pagi

Firman
Pagi, setidaknya jawab pertanyaanku diatas, kasihanilah hati yang khawatir ini

Me
Untuk apa kau khawatir, aku bersama Ahmad semalam, dia teman terbaikku, aku sudah kenal dia lebih lama daripada aku mengenalmu

Firman
Aku khawatir dia merebutmu dariku

Aku tidak percaya dengan balasan pesannya. Apa yang dipikirkan makhluk ini benar-benar buatku tak mengerti.

Me
Dia sudah suka orang lain

Firman
Begitukah? Aku bisa lega sekarang. Jangan lupa nanti aku jemput kamu setelah pulang kantor, kita makan malam. Atau kamu ingin aku menemuimu saat makan siang?

Me
Kita ketemu saat makan malam saja, aku ada janji makan siang dengan Ahmad hari ini.

Firman
Ahmad lagi, kau pandai membuatku cemburu

Me
Geez, itu hanya makan siang antar teman sebelum dia kembali ke Belta

Firman
Baiklah tuan Putri

Setelah dapat balasan terakhir pesan darinya, aku bergegas pergi ke kantor. Sesampainya dikantor aku disambut senyum Astri.
'Hampa tanpamu' katanya
'Alay'
Dia terkekeh, dan kami pun melakukan pekerjaan kami.

Tiba saatnya makan siang
'Aku mau makan siang bersama Hans, kau mau ikut?' kata Astri
'Aku makan siang diluar bersama Ahmad, sebentar lagi dia menjemputku'

'OMG, dia disini? Kalian balikan?'
Ah, aku lupa kalau aku mengaku ke teman-temanku bahwa Ahmad adalah mantan pacarku.
'Tidak, hanya berteman, selamanya berteman'

'Kenapa begitu?' tanyanya
'Karena memang seharusnya begitu, sepertinya dia sudah sampai, aku keluar, bye Astri' kataku sambil berlalu karena aku sudah melihat pesan dari Ahmad kalau dia sudah didepan kantor.

Selama makan siang, kami hanya diam, tak seperti biasanya kami bercerita panjang lebar tentang kegiatan kami. Dia pun beberapa kali mengucapkan permintaan maaf karena tak bisa membalas perasaanku dan tak pernah tahu tentang perasaanku padanya. Aku meyakinkan Ahmad bahwa aku akan baik-baik saja, kita akan baik-baik saja dalam hubungan pertemanan ini.

~Selamat Membaca~

ME! (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang