SIBLINGS

2.8K 203 1
                                    

Minggu Pagi

Tok tok
'Mba, aku boleh masuk?' Suara adekku
'Masuk aja dek, ga dikunci' jawabku
' Ehm, mba, aku mau nanya, cuma jangan marah ya'
'Nanya apa?'
'Mba ga terpaksa kan tunangan sama mas Firman?' Katanya hati-hati
'Maksudmu nanya itu apa Putra?'
'Aku ga pengen kalau nanti pas nikah mba ga bahagia, aku ga pengen mba nikah karena umur mba sudah saatnya nikah, aku pengen mba nikah sama orang yang mba cintai' jelas Putra.

Putra adalah adekku yang pertama, dia adalah cowok yang cuek tetapi sangat sayang padaku. Dia selalu mengantarku kemana saja, menjagaku, memarahiku kalau aku ceroboh atau menimbulkan masalah. Sifatnya lebih tua dia daripada aku, jadi aku selalu merasa punya kakak cowok.

'Aku mencintai Firman' jawabku setelah terdiam beberapa menit
'Mba yakin? Tanpa paksaan? Tanpa pacaran?'
'Yup, Firman adalah orang yang baik, aku yakin aku memilih pria yang tepat' jawabku yakin
'Dia terlihat cuek dan kasar'
'Coba kamu ngaca, kamu kaya gitu'  jawabku sambil terkekeh
'Hei, aku ga kaya gitu' protesnya

'Kamu kaya gitu, sifatnya dan sifatmu sama persis, dia perhatian dan sayang padaku walau kelihatannya aja cuek dan kasar'
'Aku ga pengen mba menyesal nantinya'
'Aku tak akan menyesal'

Kami diam beberapa saat, setelah aku pikir-pikir ini adalah pertama kalinya kami bicara serius berdua.

'Kemarin Wawan mengintrogasi mas Firman' lanjut Putra
'Apa? Wawan bilang apa sama Firman?'
'Dia bilang kalau mba sampe nangis, dia bakal membunuh mas Firman'
'What???' Aku terkejut
'Wawan!!!! Sini kau' teriakku

Kamar kami bertiga bersebelahan, jadi teriakanku sudah pasti terdengar olehnya.

'Ini masih pagi, ngapain teriak?' Jawab Wawan
'Kau mengancam Firman?' Tanyaku
'Iya' jawabnya singkat
'Kau ini apa-apaan sih?'
'Lagian dia berani-beraninya merebut mba dari kita, inget ya mba, kita berdua, aku sama mas Putra, bakalan mantau mas Firman, sampai mba nangis, End' katanya sambil tangannya memperagakan pisau mengiris leher
'Betul' kata Putra setuju

Wawan adalah adek bungsuku, dia adalah orang paling jahil serumah. Bandel, suka seenaknya sendiri tapi selalu mengikuti semua kata dan nasehatku. Putri Erlina, Putra Erlangga, Dermawan, adalah nama kami bertiga.
Nama Wawan diambil dari namanya Dermawan, beda sendiri karena dulu ibu tak ada niatan untuk mempunyai tiga orang anak, tapi dia tetiba muncul di rahim ibuku.

Aku tertawa terbahak-bahak
'Mba ngapain tertawa?' Tanya Wawan
'Mba kira kita bercanda, kita serius' lanjut Putra
'Ulululuuuu, adek-adek mba yang manis ini ternyata sayang sama mba' jawabku masih terkekeh

Aku kemudian mendekati mereka berdua dan memeluk mereka secara bersamaan.
'Terima kasih, mba sayang kalian berdua'

Setelah momen mengharukan itu, tiba-tiba ayahku masuk kamarku.
'Buk, anak kita berubah jadi Teletubies' teriak ayahku
'Kenapa memangnya?' Tanya ibuku mendekati ayah
'Tu, mereka berpelukan, padahal tadi baru ayah dengar Putri teriak-teriak' kata ayah menunjuk kearah kami.
'Manisnya' komentar ibuku
Kami berlima pun tertawa, minggu pagi ini benar-benar membahagiakan.

Sore Harinya

Ting
Satu pesan masuk

Firman
Sore Love💕
Lagi apa?

Me
Apaan pakai love segala 🙄
Aku lagi packing buat persiapan balik ke Alba

Firman
Panggilan sayang terhadap tunangan 'LOVE', Maafkan aku tak bisa mengantarmu 😔

Me
Hadeh, ga perlu diantar, aku kan memang mau naik kereta, kamu berangkat ke Belta kapan?

Firman
2jam lagi, ini mau berangkat ke bandara. Aku kangen kamu

Me
Semalem kan ketemu 🙄
Oh iya, kamu semalem diapain sama Wawan?

Firman
Dia cerita? Katanya kalau kamu nangis, aku mau dibunuh. Adekmu seram.
Dan satunya lagi meminjam HPku mengecek siapa saja yang aku chat, galeriku dll.
Adekmu posesif

Me
Huahahahahaha
Maklum ya, aku wanita kesayangan mereka

Firman
Akan ku buat kau bahagia 😘

Me
Aku percaya padamu, jangan sampai kau membuatku menyesal telah memilihmu 😤

Firman
Tak akan pernah terjadi
Aku mau berangkat dulu ya

Me
Hati-hati, Love you❣

Firman
Iya, Love you too💕

~Selamat Membaca~

ME! (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang