Sesampainya Joa dan Ucha di kantin mereka langsung mencari Anneth dan Vanya. Mereka melihat Anneth dan Vanya yang sudah menunggu di salah satu meja kantin. Dan langsung menghampirinya.
"Lama banget sih kalian?". Tanya Anneth pada Ucha dan Joa.
"Sorry ya Neth. Ini Ucha lama banget. Pakai protes segala lagi". Jawab Joa pada Anneth.
"Loh kok salahin aku sih,Jo? Kamu tuh yang salah,ninggalin aku tadi". Protes Ucha pada Joa.
"Masih marah lagi Cha, tadi kan aku udah minta maaf".
"Iya,nggak marah kok. Cuma sedikit kesal. hehe...". Ucap Ucha sambil tertawa.
"Oh iya. Cha,kenalin ini Vanya. Sahabat aku dari kecil yang sering aku ceritain". Ucap Anneth memperkenalkan vanya dengan Ucha.
"Ini orangnya?? Bener ya gosipnya satu kelas tadi, cantik banget. Nambah nih saingan aku". Ucap Ucha dengan ke lebayannya.
"Hehee Kamu bisa aja mujinya. Nama aku Vanya Alessia Nayshilla. Panggil aja Vanya. Kalau kamu?". Tanya Vanya sambil menjulurkan tangannya pada Ucha.
"Aku Charisa Faith, biasa dipanggil Ucha". Kata Ucha membalas juluran tangan Vanya.
"Ooh..kamu mau kan jadi sahabat aku?". Tanya Vanya pada Ucha.
"Mau kok. Kamu kan sahabat Anneth,jadi otomatis akan jadi sahabat aku juga"
"Makasih ya Ucha cantik". Ucap Vanya berterima kasih pada Ucha.
"Eitss....jangan senang dulu. Semuanya itu ada syaratnya loh!". Kata Ucha pada Vanya.
"Jangan aneh-aneh deh Cha". Ucap Anneth dan Joa bersamaan.
"Nggak papa kok. Emang apa syaratnya,Cha?". Tanya Vanya pada Ucha.
"Nggak susah kok. Cuma jangan nambah nambahin sainganku untuk dekati kakak ganteng dan super cool di SMA ini". Terang Ucha pada Vanya.
"Siapa sih Cha? Banyak banget perasaan yang kamu suka?". Tanya Anneth pada Ucha.
"Siapa lagi neth, kalau bukan kak Verrel ketua osis SMA ini. Ya kan Cha?". Ucap joa memastikan pada Ucha.
"Yupss. Seratus untuk Joa"
"Ha...ha....". Tiba-tiba Anneth dan Vanya tertawa bersamaan.
"Loh kok kalian ketawa? Emang aku nggak cocok ya sama kak Verrel?". Tanya Ucha sedih.
"Emang nggak cocok cha. Antara langit dan bumi kamu sama kak Verrel. Kak Verrel itu udah ganteng,baik,pintar lagi. Lah kamu, cuma anak manja ". Ucap Joa sambil tertawa.
"Jahat banget si Jo". Ambek Ucha pada Joa.
"Dasar anak manja,gitu aja langsung ngambek. Mana mau kak Verrel sama kamu anak manja". Kata Joa mengejek Ucha.
"Eh, BTW tadi kenapa kalian ketawa? Apa jangan-jangan kamu udah dekat sama kak Verrel Van". Tanya Ucha sedih.
"Emang udah kenal dan dekat Cha. Dari aku brojol malahan". Kata Vanya sambil tertawa kecil.
"Hah??seriusan udah kenal dari kecil. Udah di jodohkan ya kalian?". Ucap Ucha sedikit merengek.
"Wajar si Cha, kak Verrel lebih milih Vanya dia itu baik,ramah. Lah kamu bisanya Cuma nangis,ngambek, atau nggak marah-marah". Kembali Joa mengejek Ucha sambil tertawa sekeras-kerasnya.
"Dari pada kamu,kerjanya ngejek terus". Kesal Ucha pada Joa.
"Udah, udah jangan berantam. Malu tau dilihatin orang". Ucap Anneth melerai mereka.
"Ucha cantik, tenang aja aku nggak mau kok sama kak Verrel. Bukan tipe aku dia". Ucap Vanya menenangkan Ucha yang mulai menangis.
"Serius Kak Verrel bukan tipe kamu? Ya udah kalau gitu untuk aku aja ya?". Ucap Ucha yang mulai berhenti menangis.
"Iya ambil aja sama kamu. Ntar aku dosa lagi suka sama kak Verrel". Ucap Vanya pada Ucha.
"Kok dosa sih suka sama kak Verrel". Tanya Ucha dan Joa merasa heran.
"Ya karena kak Verrel kakak aku". Ucap Vanya dan langsung tertawa bareng Anneth.
"Hah??Jadi dari tadi kalian ngerjain kita?". Tanya Joa penasaran.
"Ha...ha.... Sorry Cha,Jo". Ucap Vanya dengan masih tertawa.
"Iihhh.....Jahat banget sih kalian,kan aku jadi takut tadi". Ucap Ucha dengan nada sendu.
"Takut nggak dapat kakak aku yang ganteng itu ya cha?". Tanya Vanya jail pada Ucha.
"Ya abisnya kamu bikin takut. Yang lama aja belum habis-habis saingannya,udah datang yang baru pula". Rengek Ucha tapi sambil tersenyum.
"Udah Jangan sedih lagi,Cha". Kata Anneth pada Ucha.
"Iya Cha jangan khawatir. Nanti aku bantuin deh dekat sama kak Verrel". Ucap Vanya memberi semangat pada Ucha.
"Serius,van?". Tanya Ucha pada Vanya.
"Ciee,Ucha dapat dukungan nih dari calon adek ipar". Ucap Joa menggoda Ucha.
"Tapi ada syaratnya loh Cha. Kamu belum jawab, mau nggak jadi sahabat aku?". Tanya Vanya pada Ucha.
"Yaahhh... kok jadi aku sekarang yang dikasih syarat. Iya deh sekarang kita sahabatan ya, sahabat manis ku plus calon adek iparku.He..he..he....". Canda Ucha pada Vanya.
"Yeahhh, sahabat kita nambah lagi". Teriak Joa senang.
"Aku senang sekali deh. Baru masuk sekolah udah dapat sahabat-sahabat yang baik dan cantik kayak kalian". Ucap Vanya senang.
Mereka berempat pun berpelukan dan berjanji akan jadi sahabat selamanya. Sampai mereka tidak sadar bahwa bel telah berbunyi menandakan waktu istirahat telah usai.
"Loh,kok cepat banget masuk?". Tanya Joa heran.
"Iya,bakso aku belum habis ini". Sekarang Ucha yang heran.
"Siapa suruh kamu banyak tingkah Cha. Nggak habis kan tu bakso, kan sayang". Ucap Anneth pada Ucha.
"Iya bakso aku sama Anneth aja udah habis nih". Timpal Vanya lagi menyetujui perkataan Anneth.
"Iya deh, lain kali aku sama Joa nggak banyak tingkah". Ucap Ucha sambil tersenyum nakal pada Joa.
"Kan mulai lagi nih cari masalah. Pakai bawa-bawa nama aku lagi!". Ucap Joa kesal pada Ucha.
"Udah kali Jo, itu aja di tanggapin. Ucha kan Cuma bercanda". Ucap Anneth pada Joa.
"Iya. Yaudah yuk kita balik ke habitat masing-masing". Ajak Vanya pada mereka semua.
"yuks...". Ucap ketiganya bersamaan.
Itulah mereka dengan sifat dan karakter masing-masing. Ucha yang suka nangis dan ngambek. Joa yang suka jahil. Dan Anneth sama Vanya dengan sifat dewasa mereka.
Salam Manis,
DevanyaAs.
KAMU SEDANG MEMBACA
кєν η ναη(completed✔)
Teen FictionMencintai bukan berarti harus memiliki.... Ini kisah tentang dua manusia yang berteman saat kecil dan dipetemukan kembali di masa-masa remaja mereka. Mereka ialah Kevin dan Vanya. Mereka berdua harus terpisah diumur Vanya yang masih menginjak 5 tahu...