Part 7: Finally Know

51 12 1
                                    

Pagi ini Vanya berangkat sekolah sendirian karena kakaknya, Verrel sudah berangkat duluan untuk rapat OSIS.
"Pa, papa nggak bisa antar Vanya ke Sekolah?". Tanya Vanya pada papanya yang sedang sarapan.

"Maaf sayang pagi ini papa ada meeting. Kamu berangkat pakai taksi aja ya?". Terang Papa Aron pada Vanya.

"Ya udah deh pa. Nggak papa". Kata Vanya Kecewa.

"Katanya nggak papa.Tapi mukanya kok cemberut sih?". Goda Papa Aron pada Vanya yang muka nya cemberut.

"Nggak kok pa. Bukan karena papa nggak bisa ngantar tapi karena hari ini mami nggak masak mi rebus kesukaan Vanya". Ucap Vanya berbohong padahal sebenarnya dia masih memikirkan perkataan Kevin kemarin.

"Adek nggak boleh makan mi instan sering-sering. Baru lagi makan mi semalam,bahaya loh!". Ucap Mami Alona yang baru datang dari arah dapur.

"Iya Mi. Tapi minggu depan boleh kan,mi?". Tanya Vanya pada maminya.

"Boleh tapi nggak boleh banyak-banyak. Mending nih makan sup". Beri mami Alona sup pada Vanya.

Vanya pun segera menghabiskan makanannya dan langsung berangkat sekolah,sebelum itu dia menyalami mami dan papanya secara bergantian.
Dia menunggu di Halte dekat rumahnya tapi tidak ada satu pun kendaraan umum yang lewat.

"Apa aku jalan kaki aja ya? Mana tau di tengah jalan nanti ada kendaraan umum". Gumam Vanya dalam hati dan dia pun mulai berjalan. Belum terlalu jauh Vanya berjalan dari halte tadi ada motor yang menghampirinya. Dan ternyata pemiliknya adalah Kevin.

"Mau ikut dengan ku?". Tanya Kevin sambil mensejajarkan kecepatan motornya dengan kecepatan Vanya berjalan".

"Nggak usah kak. Kakak duluan aja". Ucap Vanya dingin.

"Yakin? nanti kamu terlambat". Tanya Kevin lagi.

Vanya pun berpikir. "Benar juga.Kan sekolah ku masih lumayan jauh aku pun juga malas jalan". Gumam Vanya dalam hati.

"Ya udah aku ikut kakak aja". Ucap Vanya dan dia pun langsung naik ke atas motor Kevin.

Sampai di Sekolah Vanya langsung buru-buru pergi tapi sebelum itu dia tak lupa mengucapkan terima kasih, tetapi dengan nada yang dingin. Kevin yang melihat kelakuan aneh Vanya itu merasa kebingungan.

"Aneh, Vanya kok dingin gitu sama aku ya?Apa dia udah tau kalau aku Kevin yang suka gangguin dia waktu kecil". Batin Kevin pada dirinya. Dia pun langsung masuk ke kelas tidak mau terlalu memikirkan hal itu.

Sebelum masuk ke kelasnya,Kevin di cegat oleh Nahisya. "Vin,gue mau ngomong sama lo".

"Mau ngomong apa lagi. Nggak ada yang perlu diomongin". Jawab Kevin marah.

"Aku mau putus dari kamu. Aku nggak suka cowok yang cuek dan sibuk". Ucap Nahisya pada Kevin.

"Emang kita udah putus. Sejak lo menghianati gue. Lo itu gue anggap bukan siapa-siapa". Jawab Kevin lalu masuk ke kelasnya.

Sementara Vanya sampai di kelas, Vanya terkejut karena pagi ini kelasnya sangat heboh. Vanya pun langsung pergi ke tempat duduknya dan bertanya pada Anneth apa yang telah terjadi sampai membuat satu kelas heboh.

"Neth,ada apa sih? heboh banget kayaknya". Tanya Vanya pada Anneth.

"Oh,itu biasa ngomongin kak Kevin. Foto masa kecilnya, kata mereka kak Kevin ganteng bawaan lahir". Jawab Anneth sambil tertawa.

"Darimana dapat fotonya?". Tanya Vanya lagi.

"Tuhh....dari Britney. Britney kan sepupu kak Kevin". Beritahu Anneth sambil menunjuk Britney.

"Oohhh....". Jawab Vanya sambil mengangguk. Dia pun langsung menghampiri Britney.

"Ney,boleh lihat fotonya nggak?". Tanya Anneth setelah dia menghampiri Britney.

"Oh,boleh boleh.Ini!". Britney pun memberikan foto yang ia pegang.

Saat melihat foto tersebut Vanya langsung terkejut.
"Loh kok ada aku disini?". Gumam Vanya pelan.

"Ney,boleh nggak aku minta fotonya 1?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ney,boleh nggak aku minta fotonya 1?". Tanya Vanya pada Britney.

"Oh ambil aja.Banyak kok ini". Ucap Britney. Vanya pun langsung menyimpan foto tersebut.

Pelajaran pun dimulai Pelajaran pertama adalah pelajaran matematika,lalu dilanjutkan dengan Bahasa Inggris,dan terakhir olahraga. Sekolah hari ini telah selesai. Vanya langsung buru-buru pulang,ia mau mempertanyakan foto tadi pada Maminya. Sampai dirumah ia tidak menemukan mamanya didalam. "Apa mami di taman belakang ya?". Tanya Vanya pada dirinya. Benar saja pada saat Vanya ke taman belakang ternyata ada maminya dan dua orang tamu. Yang satu seorang perempuan seumuran maminya dan yang satu... "Hah...? Itu kan kak Kevin ngapain ke sini?". Heran Vanya karena ternyata tamu yang satu lagi adalah Kevin. Vanya pun langsung menghampiri maminya.

"Eh,anak mami udah pulang. Sini sayang, kamu masih ingat nggak ini siapa?". Tanya Mami Vanya sambil menunjuk tamu perempuan.

"Enggak mi,Vanya lupa". Vanya menggeleng tidak ingat.

"Wajar sih kamu lupa. Kan udah lama banget dan waktu itu kamu masih kecil. Ini tante Kinan,Vanya. Teman papa dan mami kamu. Mamanya Kevin". Ujar tamu tersebut yang ternyata mamanya Kevin.

"Oh,iya tante. Vanya baru ingat". Ujar Vanya dan langsung cium tangan pada mamanya Kevin. Tanpa bertanya pada maminya,sudah terjawab pertanyaan Vanya tentang foto itu. Dia baru tau ternyata Kevin adalah teman masa kecilnya. Saat melihat Kevin Vanya jadi nggak Mood.

"Vanya permisi ganti baju ya tante". Ucap Vanya permisi padahal sebenarnya ia menghindari Kevin, dia takut Kevin marah lagi pada dia.










Salam Manis,
DevanyaAs.

кєν η ναη(completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang