Hari yang ditunggu tiba. Hari ini Sekolah Nusantara akan melaksanakan perpisahan. Vanya sudah siap dengan balutan gaun Princessnya beserta riasan yang sangat cantik. Maminya lah yang menjadi stylist nya hari ini.
"Mi,udah siap?". Teriak Vanya dari luar kamar maminya.
"Udah sayang nih tinggal pakai sepatu". Jawab mami Vanya sambil keluar dari kamar.
"Kayaknya Vanya kalah cantik dari mami nih". Kata Vanya ketika melihat maminya sangat anggun.
"Ya nggak mungkin lah maminya jelek kalau anaknya secantik ini". Kata mami Vanya sambil mengelus pipi Vanya.
"Mi,kak Verrel mana?". Tanya Vanya karena tidak melihat Verrel sejak tadi.
"Udah ke sekolah duluan. Biasalah seksi sibuk kakak mu itu. Ya udah pakai sepatunya". Ucap mami Vanya.
"Kirain aku yang paling heboh. Eh rupanya ada yang lebih, padahal yang mau perpisahan kan aku". Ucap Vanya sambil memasang sepatunya.
"Ya udah yuk kita ke depan. Papa udah nunggu tuh".
Sampai di depan rumah ternyata ada tamu.
"Eh ada Kinan,Mas Ditto sama Kevin. Mau ke sekolah juga kan?". Tanya Mami Vanya pada tamu yang ternyata adalah keluarga Kevin. Kevin pun langsung menyalami mami Vanya begitupun Vanya juga menyalami kedua orang tua Kevin."Iya. Kita mau ajak berangkat bareng". Jawab papa Kevin.
"Aduh jadi nunggu lama nih. Biasalah dandani anak gadis lama".
"Nggak papa kok. Kan nggak sia-sia lama. Hasilnya kan calon mantu aku cantik sekali". Ucap mama Kevin dan membuat Vanya ngedumel dalam hati "iih malas banget punya calon modelan kak Kevin, suka marah".
"Ya udah Vanya bareng kita aja ya?". Ajak mama Kevin pada Vanya.
"Enggak usah tante, Vanya sama mami dan papa aja". Tolak Vanya halus.
"Kamu bareng Kevin aja dek. Papa sama mami mau kerumah Oma dulu". Ucap Papa Vanya.
"Ya udah Vanya ikut aja ke rumah oma". jawab Vanya.
"Tapi tadi adek bilang harus datang lebih awal biar latihan dulu. Nggak mungkin kan Pangeran Kevinnya latihan tanpa Putri Vanya nya". Ucap mami Vanya agar Vanya nurut. Vanya pun hanya bisa pasrah. Terpaksa dia pun ikut dengan kelurga kevin.
Selama di perjalanan Vanya dan Kevin saling diam-diaman. Hanya mama papa Kevin lah yang membuat suasana tidak terlalu sepi. Kadang mereka bertanya pada Vanya tetapi setelah itu hening kembali. Karena merasa canggung,Kevin pun membuka pembicaraan. Dia berbisik pada Vanya.
"Vanya,kamu cantik".
"Makasih kak". Jawab Vanya dingin.
"Kamu setuju nggak dengan perkataan mamaku tadi?".
"Yang mana kak?". Tanya Vanya pura-pura tidak tau.
"Yang ini..."Tiba-tiba Kevin mengencangkan suaranya.
"Ma,calon mantu mama ini cantik banget ya. Cocok kan sama aku?". Vanya pun langsung terkejut mendengar perkataan Kevin."Cocoklah, anak mama kan ganteng terus calon mantu mama cantik".
Kevin langsung mengalihkan pandangannya pada Vanya yang sedang dalam ekspresi terkejut. Dan kembali berbisik pada Vanya
"Udah tau kan? gimana setuju?".
Vanya pun tidak menggubris perkataan Kevin dia langsung turun dari mobil karena mereka sudah sampai. Kevin pun juga ikut turun dan langsung menggandeng tangan Vanya. Vanya mencoba untuk melepaskan nya tapi malah dipererat oleh Kevin."Gitu dong sayang di gandeng Vanya nya. Baik-baik ya. Mama sama papa pergi dulu bentar,nanti kalau udah mulai acaranya kita datang lagi". Ucap mama Kevin pada mereka.
"Iya tante,om. Hati-hati ya". Ucap Vanya. Setelah mereka pergi Vanya langsung marah-marah.
"Kakak ngapa sih gandeng-gandeng aku?Nggak usah sok baik deh depan om sama tante. Orang kakak kan kerjanya marah-marah aja".
"Udah selesai marah-marahnya? Kamu bilang aku yang suka marah-marah, tapi kamu sendiri juga marah-marah. Lagian nanti kalau kamu nggak aku pegangin ntar kamu jatuh. Terus rusak dandanannya, hilang dong cantiknya. Nanti mamaku nggak mau lagi kamu jadi mantunya". Kata Kevin sambil tersenyum jail.
"Terserah deh". Jawab Vanya jutek. Mereka pun pergi ke Aula untuk latihan sebelum penampilan sambil gandengan tangan.
Sampai di Aula mereka langsung jadi sorotan mata banyak orang termasuk Anneth,Deven,Ucha,Joa,dan Verrel.
"Raja dan ratu udah datang nih. Ternyata ada yang lebih sweet ya dari Couple Denneth". Kata Ucha sekalian meledek Anneth dan Deven.
"Apaan sih Cha. Biasa aja kali".Jawab Vanya bete.
"Biasa apaan pegangan tangan gitu". Kata Verrel ikutan meledek adeknya. Vanya pun langsung melepas gandengan tangan mereka.
"Ya udah yuk kita mulai latihannya". Kata Bu Uci. Mereka pun memulai latihan. Pertama latihan untuk yang bernyanyi, lalu yang menari,dance dan sejenisnya, dan terakhir latihan drama karena drama juga yang menjadi penutup acara nantinya.
Salam Manis,
DevanyaAs.
KAMU SEDANG MEMBACA
кєν η ναη(completed✔)
Novela JuvenilMencintai bukan berarti harus memiliki.... Ini kisah tentang dua manusia yang berteman saat kecil dan dipetemukan kembali di masa-masa remaja mereka. Mereka ialah Kevin dan Vanya. Mereka berdua harus terpisah diumur Vanya yang masih menginjak 5 tahu...