Part 8: Chasing Mate:D

56 11 0
                                    

Tak terasa sebulan lagi Vanya dan teman-temannya akan meninggalkan Sekolah dan mereka akan berpisah. Kecuali Vanya dan keempat sahabatnya yaitu Anneth,Ucha,Joa,dan Deven, karena mereka akan melanjutkan ke SMA yang sama di Yayasan sekolah mereka yaitu SMA Nusantara.

Seminggu lagi SMP di Jakarta akan melaksanakan UN. Jadi hari ini jam pertama dan kedua kosong karena seluruh guru rapat begitu juga Anggota OSIS SMP dan SMA. Mereka mau merapatkan program sekolah kedepannya dan acara perpisahan karena acara perpisahan SMP dan SMA mereka digabung. Anneth dan keempat sahabatnya nongkrong di Kantin sambil menunggu guru selesai rapat.

"Neth mau nambah lagi baksonya?".Tanya Vanya pada Anneth.

"Boleh kalau ditraktir.He..he..he....".Jawab Anneth bercanda.

"Astaga Neth,udah 4 porsi loh.Mau nambah lagi?Ntar gendut Deven nggak mau lagi sama kamu".Ucap Joa bercanda.

"Ha..ha...Mau Anneth Kurus,mau Anneth gendut tetap sayang kok. Kan aku cinta hatinya Anneth bukan fisiknya Anneth. Ya kan Neth?". Kata Deven sambil mengedipkan sebelah mata pada Anneth. Anneth pun langsung tersipu malu apalagi teman-temannya langsung menggodanya.

"Hmm....Kode keras tu Neth. Peka dong". Kata Ucha menggoda Anneth.

"Apaan sih,Cha. Nggak lucu".Balas Anneth lagi.

"Emang nggak lucu sih Neth. Tapi romantis". Joa pun ikut menggoda Anneth.
Mereka pun tertawa bersamaan.

Tiba-tiba Britney,Putri,dan Lifia datang.
"Asik nih. Lagi ngomongin apa sih sampai ketawa gitu? Boleh gabung nggak?". Tanya Britney pada mereka.

"Boleh gabung aja sini kita comblangin Anneth sama Deven rame-rame". Kata Joa masih dengan sisa ketawanya.

"Oh, yang gini-gini aku senang nih ngecomblangin orang". Kata Lifia antusias.

Mereka semua pun tertawa sementara Anneth dia hanya pasrah karena akan dicomblangin dan di goda-goda terus sama teman-temannya.

Setelah lama mereka membicarakan Anneth dan Deven tiba-tiba Putri buka suara mempertanyakan Kevin pada Britney.
"Ney,dengar-dengar Kak Kevin udah putus ya sama Kak Nahisya. Kamu tau kenapa?".Tanya Putri pada Britney.

"Iya udah putus. Setahu aku sih Kak Nahisya yang mutusin dengan alasan bosan dengan Kak Kevin yang selalu sibuk dan cuek. Padahal emang begitulah sifat Kak Kevin tapi dalam hatinya dia sayang dan cinta". Jelas Britney pada mereka semua.

Vanya yang mendengar penjelasan Britney langsung melayangkan pikirannya pada beberapa hari yang lalu saat Kevin marah pada dia.
"Apa kemaren waktu itu kak Kevin baru putus. Terus Kak Kevin nggak sadar. Dia mungkin mengira aku ini pacarnya terus marah karena terlalu emosi disebabkan patah hati. Buktinya saat itu dia bilang jangan ganggu aku begitu pun sebaliknya dengan aku tapi beberapa hari kemudian dia menawarkan aku berangkat sekolah bareng". Gumam Vanya dalam hati. Vanya terus keheranan dan bertanya pada dirinya sendiri kenapa dan mengapa itulah yang terus memenuhi pikirannya.

                                          ❣❣❣

Sementara di ruang OSIS rapat masih berlanjut. Mereka sudah selesai membicarakan program OSIS berikutnya. Mereka pun melanjutkan dengan merapatkan acara perpisahan. Dari mulai koordinator acara,seksi-seksinya,susunan acara inti sampai acara hiburan,dan rekomendasi dari anggota OSIS untuk pengisi acara. Tapi selama rapat Kevin tidak memperdulikan rapat tersebut. Ia terus memikirkan Nahisya yang menghianati dan mutusin dia begitu juga Vanya yang seperti menghindari dia.
"Kev lo mikirin apa? Dari tadi gue tengok lo melamun aja". Tanya Gemilang salah satu anggota OSIS.

"Nggak. Gue nggak mikirin apa-apa".Jawab Kevin bohong.

"Ya udah perhatikan tu. Lo kan wakil ketua OSIS. Persetujuan kan juga di minta dari lo."

"Iya". Jawab Kevin sambil mengangguk. Tapi ia tetap saja tidak peduli,ia tetap saja melamun. Sampai tiba-tiba suara Verrel mengejutkannya.

"Kevin, sebagai wakil ketua OSIS setuju?". Tanya Verrel pada Kevin.

"Setuju kak". Jawab Kevin asal,padahal ia tidak tau apa hasil rapat.

"Rapat kita hari ini ditutup dan silahkan kembali ke Kelas masing-masing". Kata guru pembimbing OSIS.

Saat jalan menuju kelasnya,Kevin tetap saja melamun. Verrel yang merasakan keanehan pada Kevin pun langsung menghampiri dan bertanya padanya.
"Kev,lo kenapa sih, dari awal sampai akhir rapat melamun terus?". Tanya Verrel bingung dengan sikap Kevin.

"Nggak kok kak. Aku tadi nggak melamun dan dengarin kok rapat tadi". Jawab Kevin bohong lagi.

"Hmm..Kalau gitu apa dong hasil rapat tadi?". Tanya Verrel sebagai bukti Kevin tidak bohong.

"Udah lupa kak. Banyak banget hasilnya".

"Kan bohong. Lo kalau ada masalah cerita aja sama gue. Mana tau gue bisa bantu". Ucap Verrel.

"Nggak kok kak. Biasa baru putus".Ucap Kevin.

"Oo...Kenapa?".

"Dia bilang aku ini cuek,terus sibuk. Seharusnya sih dia ngomong dulu, tapi dia udah duluan punya yang baru tapi belum mutusin aku". Jawab Kevin sedih.

"Lo yang sabar ya Kev. Kalau modelan yang kayak gitu nggak usah di bawa pusing". Kata Verrel menghibur Kevin.

"Ya kak. Kalau jodoh kan nggak kemana. Ambil positifnya ajalah, mungkin Tuhan mau orang yang baik sama yang baik juga". Kata Kevin sambil tertawa.

"Kamu benar tuh. Positif Thinking aja. Kalau gue sih itu sebabnya nggak mau yang namanya pacaran, biar tidak ada yang menyakiti dan tersakiti". Ucap Verrel pada Kevin.

"Yaudahlah nggak usah dipikirin. Mending kita ke Kelas,belajar. Biar masa depannya cerah. Kalau kita udah sukses pasti jodoh akan datang. Ya nggak Kak?". Tanya Kevin meminta persetujuan Verrel.

"Benar tuh. Ya udah yuk kita ngejar jodoh....Eh maksudnya ngejar cita-cita". Kata Verrel. Mereka pun tertawa bersamaan dan kembali ke kelas masing-masing.













Salam Manis,
DevanyaAs.

кєν η ναη(completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang