Pagi ini ada acara lomba yang diadakan di SMA Nusantara. OSIS SMA Nusantara yang mengadakan, tapi anak-anak SMP boleh ikut berpartisipasi. Lomba nya berupa lomba seni dan olahraga. Anneth mengikuti lomba seni yaitu lomba menyanyi, padahal sebenarnya Anneth malas ikut. Tapi Anneth yang memiliki suara yang bagus dipaksa ketiga sahabat untuk ikut lomba menyanyi. Apalagi dukungan Deven yang tidak kalah hebohnya dari Vanya, Ucha dan Joa yang membuat Anneth jadi semangat ikut.Verrel yang merupakan ketua OSIS dan panitia acara tersebut pun sibuk mempersiapkan acara. Tiba-tiba Vanya,Anneth,Ucha,Joa,dan Deven menghampiri Verrel.
"Hai kak. Anneth mau daftar nih. Anneth mau ikut lomba". Ucap Vanya mengagetkan Verrel."Eh dek,kamu bikin kaget aja! Anneth mau ikut lomba apa,Neth?". Tanya Verrel pada Anneth.
"Lomba nyanyi kak. Nih....disuruh teman-teman".Jawab Anneth pasrah."Yang lain nggak ikut?Anneth kalian suruh tapi,kalian sendiri nggak ikut?". Tanya Verrel pada semuanya.
"Bukan nggak mau ikut kak. Tapi nggak punya bakat". Jawab Deven.
"Semua orang punya bakat loh dev. Tapi kalian nggak mau tunjukin. Ucha, dia kan pandai main gitar, bisa ikut lomba seni musik. Joa, dia kan jago dalam bidang olahraga, bisa ikut basket, karate, badminton, atau apalah yang berhubungan dengan olahraga.Kalau Vanya kamu ikut seni teater aja dek,kan kamu hobi tuh acting. Kalau Deven kakak nggak tau nih apa bakatnya?". Jelas Verrel panjang lebar diakhiri pertanyaan pada Deven.
"Deven tuh jago basket kak. Kan dia kapten basket terus suaranya lumayan bagus kok". Jawab Ucha pada Verrel.
"Yaudah dev kamu ikut basket aja kalau nggak duet tuh sama Anneth". Jawab Verrel yang membuat mereka semua teriak setuju.
"Yaudah gue duet aja deh sama Anneth. Daripada main basket, sakit telinga diteriakin deven keren, deven ganteng sama cewek-cewek". Jawab Deven sok keren.
"Bilang aja mau modus sama Anneth,Dev. Pakai sombong segala". Kata Joa sambil tertawa.
"Ehh.Emang Annethnya mau duet sama kamu,Dev?". Tanya Vanya sambil melirik sedikit pada Anneth.
"Mau,Neth duet sama aku?". Tanya Deven sok manis pada Anneth.
"Terserah kamu.Asal kamu serius aja". Jawab Anneth.
"Kalau sama kamu aku selalu serius kok Neth". Balas Deven yang membuat pipi Anneth memerah.
"Cie...cie...cie....Anneth diseriusin nih". Ucap yang lainnya kompak.
"Ya udah kalian daftar situ ya. Sama Kak Nashwa". Tunjuk Verrel pada salah satu meja di seberang mereka.
🍡🍡🍡
Mereka pun menghampiri meja yang ditunjuk Verrel. "Pagi kak. Kak Kita mau daftar nih". Kata Vanya pada Nashwa.
"Sebelumnya mau ikut lomba apa? seni atau olahraga?". Tanya Nashwa ramah.
"lomba seni 3 orang 1 orang lomba olahraga". Jawab Vanya lagi.
"Oh ya ini isi dulu formulirnya". Kata Nashwa sambil memberikan formulir.
"Terima Kasih,Kak". Jawab mereka serempak.
Mereka pun mengisi formulir tersebut.
"Udah siap nih yuk kita kasih ke kak Nashwa". Kata Anneth setelah selesai mengisi formulir.
"Yuk!!". Jawab yang lainnya kompak. Mereka pun menghampiri Nashwa. Ucha pun mengumpulkan semua formulir dan memberikan pada Nashwa.
"Kak ini formulirnya"."Oh ya. Ini ini nomor pesertanya". Nashwa memberikan nopes pada mereka.
"Joa ikut lombanya hari Selasa. Deven dan Anneth hari Rabu. Charisa dan Vanya hari Kamis ya". Lanjut Nashwa pada mereka.
"Baik kak. Terima kasih ya. Kita permisi dulu mau latihan". Kata mereka serempak.
"Iya sama-sama. Sukses ya".Kata Nashwa Menyemangati mereka.
Salam Manis,
DevanyaAs.
KAMU SEDANG MEMBACA
кєν η ναη(completed✔)
Teen FictionMencintai bukan berarti harus memiliki.... Ini kisah tentang dua manusia yang berteman saat kecil dan dipetemukan kembali di masa-masa remaja mereka. Mereka ialah Kevin dan Vanya. Mereka berdua harus terpisah diumur Vanya yang masih menginjak 5 tahu...