(1)

950 43 0
                                    

Semuanya berawal dari sini
Awal dimana kisah ini tertulis


Happy reading
.
.
.

Teringat waktu itu,
Aku masih merasa seperti anak SD yang lugu dan polos meski sebentar lagi akan menginjak'kan kaki ke bangku Sekolah Menengah Pertama, aku terlihat santai. 

Meskipun ada perpisahan dengan teman lama, tapi tak sedikit pun tetesan air mata ini jatuh membasahi pipi. Justru diriku merasa bahagia karna sebentar lagi akan mendapatkan teman baru, seragam baru dan sekolah baru. Seperti tak percaya dengan hari-hari yang begitu cepat berlalu dan aku tak sesalkan itu.

"Hanya ada rasa kecewa yang mendalam ketika harus meninggalkan semua permainan lamaku."

"Bermain kelereng, gambar maupun sepeda seakan membuat hidupku berwarna saat itu." ini yang masih terbayang dibenakku.

Tak terasa hari sudah sore, aku jadi lupa bahwa hampir seharian penuh aku bermain bersama teman-temanku hingga rasa lelah ini tak tertahankan lagi.

"bro,,,bro,, bro,,!!!"

"aku balik dulu yah...
Besok baru main lagi." Pamitan dan bergegas ke rumah dengan mengendarai sepeda.

"Okelah brow,, hati-hati." kata teman-temanku.

Dan sesampainya di rumah, aku langsung menuju kamar mandi dengan badan yang masih berbau keringat tanpa istirahat sejenak. Setelah selesai mandi, aku segera makan lalu tidur.

"Rasa cape yang luar biasa membuatku lelah hari ini."

***

Keesokan harinya aku hanya sibuk menanti janji dari kedua orang tuaku.
Berharap mereka menepati janji yang dulu pernah terucap dari bibir manis mereka.

Karna tak sabar, dengan segera aku mendekati ibuku yang ketika itu sedang melihat bunga kesayangannya.

"Bu... Jadi nggak ke toko ntar." Bertanya pada ibuku sambil memegang tangannya.

"Yahh,,, tanya ayahmu sana." kata ibuku.

"Trus ayah kemana bu?" tanyaku penuh gelisah.

"ayahmu lagi sibuk mencari nafkah untuk si buah hatinya." jawab ibuku sambil senyum-senyum.

Mendengar ucapan ibuku tadi, aku langsung pergi mencari temanku.

"Heyy... Kemana kamu?" Tanya ibuku.

"Mencari nafkah untuk ibu." jawabku sambil berlari penuh cemas.

Saat malam pun tiba,
orang tuaku menepati janjinya lalu mengajakku ke toko untuk membeli perlengkapan sekolah.

"Yahhh namanya juga mau masuk SMP pasti serba baru semuanya." hahahahaha

Aku yang awalnya merasa cemas dengan perlakuan ibuku, kini menjadi semangat bahkan bulan dan bintang malam ini ikut merasakan apa yang kurasakan.

Bertiga satu tujuan dengan mengendarai sepeda motor, kami menelusuri jalanan kota.

"Horreeeee,,, akhirnya tiba ke tempat tujuan."

Tanpa pikir panjang, aku berlari memasuki Toko perlengkapan itu. 

"Hmmmm... Jadi pusing sendiri melihat sepatu yang begitu banyak."

Eiittzzz...
tiba-tiba datang seorang bapak bersama anak gadisnya tapi aku masa bodoh aja dan tidak terlalu peduli dengan mereka.

"Maklum namanya juga bocah." wkwkk

"Kok orang tua ku kenal?" bertanya dalam hati ketika melihat mereka saling menyapa.

Sepertinya keluarga atau teman atau apalah intinya saling kenal meski aku sendiri tak mengenali mereka.

Hmmmzzzz.......

Tiba-tiba ada yang aneh dengan mataku yang sedikit fokus melihat gadis berpakaian rapi dengan gantungan semacam kalung dilehernya.

Mungkin usianya sebaya denganku dan sepertinya mereka dari kampung
Karena bisa kelihatan dari tampangnya yang lugu, pendiam serta penampilannya yang sedikit bebeda. Pikirku demikian.

Setelah perlengkapan semua sudah dibeli, kami segera pulang kerumah menikmati malam yang masih tersisa ini sebelum pagi datang menyambut.

***

Seminggu tlah berlalu. Akhirnya penantian yang ditunggu-tunggu tercapai juga.

Ohhh......
Betapa semangatnya diriku menyambut pagi ini..
Berbeda dengan hari-hari sebelumnya.

''Saatnya mempersiapkan diri sebelum menginjakkan kaki di Sekolah Menengah Pertama."

Yooo.................

Ketika semua sudah beres, aku langsung bergegas pergi kesekolah yang baru dan tak lupa mengucapkan selamat pagi kepada kedua orang tuaku.

Sekolah ku tak begitu jauh dari rumah jadi aku hanya berjalan kaki saja. Rupanya kerikil-kerikil kecil sudah menanti kedatanganku.

"Dengan santai aku berjalan sombong melewati mereka, bahkan rumput dan matahari pagi menyapaku, ku tak hiraukan."

"Aku sama sekali tak peduli karna mereka bukan tujuanku...."

Saat Memasuki gerbang sekolah, sejenak ku menarik nafas perlahan sambil melihat seragamku yang baru,  ketika itu aku berpikir bahwa:

"kehidupan baru segera dimulai".

Asiiikkkkkk .......
Akhirnya jadi anak SMP juga. Perasaan senang pun tak terhelak'kan lagi. Ingin sekali rasanya untuk menangis tapi tak ada yang mampu menampung air mata ini.  Ingin rasanya tertawa sekeras mungkin tapi tak ada yang mampu meredup suara ku.

Dengan terpaksa aku hanya tersenyum sambil berjalan kebingungan mencari tahu situasi.

Minggu pertama kami masih MOS (masa orientasi siswa) yaitu masa dimana mencari teman baru. Hahahahaha

"Maklum coy,,,,,Namanya juga lulusan SD jadi mengertilah."

"Ahh,,Senangnya bisa punya banyak teman baru." bahkan kegirangan ini tak kunjung henti.

Ada kejadian yang menurutku sangat luar biasa karna baru berjalan dua minggu sekolah, aku sudah dapat surat cinta dari kakak kelas. Sempat berpikir bahwa dunia SMP jauh berbeda ketimbang duduk di bangku SD.

Paraahhhhhh.......!!

"Ternyata masuk SMP kayak gini rupanya." Pikirku sambil menggaruk garuk kepala nggak jelas.

Sumpah... yang ada dipikiranku saat itu buntu TOTAL seperti ingin hilang ingatan.

Tak apalah,,,,!!!

"Jalani dulu,, mungkin ini permainan yang indah." Hahahahaha

Ingin rasanya untuk membuka dan melihat isi surat tersebut tapi hatiku berkata lain.

"Sudahlah Dolf,,, bukanya pas pulang sekolah aja." hatiku berkata.

Kemudian surat yang berada di tanganku, segera ku masukan kedalam tas dan berharap pas pulang sekolah nanti, aku akan baca surat itu.

Akhirnya waktu telah menunjukan pukul 13.00 WITA. Tanda berakhirnya  pelajaran. Aku pun merapikan buku-buku yang masih berserakan di atas meja lalu memasuk'kan nya kedalam tas kemudian berdoa sebelum pulang.

Sesampainya dirumah, bukannya baca surat malah pergi main.

Yaeellaahhhh,,,,,,,
Karna keasikan main jadi lupa dengan surat cinta itu dan surat cinta itu dibiarkan begitu saja di dalam tas hingga datangnya malam.

Besoknya, aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Ini merupakan hari dimana otak, hati, iman dan fisik'ku sedang di uji oleh ibunda tercinta yang baru saja menjadi ibu tiri...

OMG.......... WTF...............

Bersambung ............ 👉 (2)

Masa Lalu (REVISI ULANG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang