Chapter 12: It's Always Calm Before The Storm

43K 2K 5
                                    

Viola’s POV:

Setelah mendengar penjelasan Grayson aku menepuk bahunya. Aku tidak mau melihatnya merasa bersalah. Aku mengira bahwa semua itu adalah mimpi ternyata semuanya itu nyata. Berarti ciuman dan sentuhannya itu juga nyata. Aku merasa kotor hanya karena mengingat hal-hal tersebut. Aku sekarang sudah merasa aman karena ditemani oleh dua orang di sisiku ini.

 

Sorry banget ya Vi. Gue bener-bener ngga tau.” Katanya.

 

“Ngga papa kok. Mana ada yang tau kalo ternyata dokter itu palsu.” Kataku menghiburnya.

 

“Gue janji bakal ngelindungin lo setelah ini.” Kata Grayson.

 

“Jangan sentimentil gitu ah.” Kataku memukul bahunya.

 

“Ya udah lupain yang pait-pait. Keadaan lo gimana?” Tanya Julian.

 

“Udah ngga papa kok. Jauh lebih enak. Kata dokter gue kenapa?” Tanyaku.

 

“Katanya sih lo kecapean. Oh iya. Kata Sella lo udah ngga tidur selama 4 hari. Pantes aja kepala lo capek dan pusing.” kata Julian.

 

“Tenang aja. Gue udah bisa tidur kok sekarang.” Kataku.

 

“Ya udah deh bagus.” Kata Julian.

 

“Ngomong-ngomong, kapan gue bisa keluar rumah sakit? Gue harus lanjutin kerjaan gue nih. Pasti udah numpuk banget.” Kataku.

 

“Kerja lagi yang lo pikirin istirahat dulu kek. Lagian lo baru ambil break dua hari.” Kata Grayson.

 

“Justru kalo gue ngga kerja, gue bisa gila.” Kataku

 

“Bebel banget deh anak ini.” Kata Grayson menjitak kepalaku.

 

Obrolan dilanjutkan dengan topik masalah Grayson dan Valentino. Lalu Julian membahas masalah Randy dan Valencia yang akan mengadakan acara bulan madu mereka di Hawaii. tiba-tiba mama masuk ke dalam ruanganku dengan muka khawatir. Dia segera memelukku. Aku melihat ke arah papa yang juga ikut dengan muka yang menandakan aku tidak apa-apa. Papa tersenyum.

 

“Tuh kan, mama bilang apa? Kamu sih nekat pake acara tinggal sendiri segala.” kata Mama. Tebakanku benar. Sebentar lagi pasti mama akan menyuruhku tinggal di rumahnya.

 

“Nggak ada hubungannya kali ma.” Kataku ke mama.

 

“Ya udah. Habis kamu keluar dari rumah sakit, kamu balik ke rumah.” Katanya. Aku memandang mama dengan pandangan tidak suka.

 

“Ngga deh ma. Aku bakal cari apartemen baru. Kayak anak mami aja udah gede gini masih tinggal sama mama.” Kataku.

 

Possessive LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang