***
Pukul 21.30, Al sampai di kost, dan dia memutuskan untuk tidur, memutuskan untuk menyudahi hari yang sial itu, memutuskan untuk mengistirahatkan jiwa dan raganya.
Matanya mulai terlelap. Dan, tiba-tiba saja potret wajah Senja yang berusaha meminta maaf pagi tadi terbayang oleh Al."Ada apa denganmu tuan otak, jangan memikirkannya, aku sedang tidak ingin memikirkan apapun, istirahatlah tuan". Al berbincang dengan otaknya sendiri sambil mengetuk kepalanya.
Setelah itu, Al benar benar terlelap.
Ternyata tuan otak maha pendengar.*
23.15. Ditempat yang lain, Senja yang masih terbangun, baru saja selesai dengan tugas deadlinenya. Senja bergegas naik ketempat tidur, menarik selimutnya dan terpikirkan kembali semua perkataan buk Tyas tentang Al.
Sangat berbeda dengan pandangan mahasiswa lain, sangat berbeda dengan pendapat Joni. Untuk saat ini, otak Senja lebih berpihak ke Joni, memerintahkan dia untuk tidak peduli dan jangan berurusan lagi dengan Al setelah dia mengembalikan mp3nya. Sementara itu hatinya sedikit memerintahnya untuk mengetahui tentang Al lebih banyak lagi, itu karena pendapat buk Tyas yang sangat berbeda dari yang lain, terlebih buk Tyas adalah orang yang berpengaruh di kampusnya.Berusaha melupakan pikiran tentang Al, Senja merebahkan badannya dan tertidur, sembari menunggu hari esok.
Hari yang penuh dengan kejutan!
***
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Teen FictionSebuah cerita kehidupan pemuda anarki yang menjunjung tinggi idealismenya. Yang dibumbui dengan keindahan alam, gunung, laut, kopi, kritik, cinta dan Senja.