Part 1

250 24 1
                                    

Dor dor dor
Suara tembakan menggema di mana-mana.
Kota daegu yang diperbincangkan masayarakat kini telah membuktikan rumor itu sendiri. Sungguh miris
" oh shit! " pekik seorang teroris saat seorang gadis berhasil kabur dari cengkeramannya. Peluru teroris itu habis.
Gadis itu lari sekencang kencangnya. Ia takut.
Saat dirinya duduk di sudut gedung tua, ia menangis terisak.
Flashback on

" pergilah jisoo!" Pekik seorang pria yang ternyata adalah ayah dari gadis itu. Gadis bersurai panjang itu pun menangis
" tidak! Aku akan tetap disini " ujarnya
Ibu dan ayahnya menggelengkan kepalanya.
" tidak jisoo, berbahaya. Cepat lari jisoo, lari! " pekik ibu jisoo
Orangtuanya menatap nanar tali yang terikat kuat di tubuh mereka.
" jisoo, dengar nak..kau harus selamat. Jangan pikirkan kami. Ini sudah menjadi takdir kami sekarang " ujar ibu jisoo sambil menangis
" lari jisoo!!!" Pekik ayahnya saat salah seorang teroris kini masuk ke ruangan itu dan mengeluarkan pistol.
Jisoo menangis kencang saat dirinya lolos dari ruangan itu.
Tapi...
Dor dor
Mereka telah pergi.....
Jisoo sendiri sekarang
Flashback off

" hiks ayah, ibu...." isaknya
Tiba-tiba sebuah tangan kekar menyentuh pundaknya
Ia mendongak dan mendapati seorang pria tampan berseragam layaknya tentara. Pria itu menatapnya datar tanpa ekspresi
" sedang apa?" Tanya pria itu
Tapi jisoo tak berniat menjawab pertanyaan itu. Menurutnya pria itu tidak bisa melihat sedang apa ia.
" hei, kau dengar? Siapa namamu? " Tanya pria itu lagi setelah mengetahui tatapan diam gadis itu, pria tadi mencelos dari hadapan jisoo. Ia memanggil seorang pria setengah tua
" paman, disana ada seorang gadis. Tolong urus dia " ucapnya pada pria yang tampak masih tampan itu

Mendengar perintahnya, pria itu lantas menghampiri jisoo yang menangis sambil memeluk lututnya. Ia iba dengan gadis ini.
" hei nak, namamu siapa? Dimana keluargamu?" Tanyanya sukses membuat jisoo menatapnya sendu.
" mereka telah meninggalkanku " ucapnya sedikit serak
Lantas pria itu ikut bersedih. Ia tak tega melihat kondisi gadis ini.
" kalau begitu maukah kau ikut denganku?" Tanya pria itu
Jisoo menatap pria itu dengan jeli. Ia khawatir jika pria ini hanya akan menjahatinya saja. Tapi, tatapan itu sangat hangat. Ia malah dibuat heran karena saat menatapnya, jisoo malah seperti melihat pantulan dirinya sendiri. Pria itu mirip dengannya.
Menyadari diamnya jisoo, pria itu lantas mengacak surau coklat jisoo dan tersenyum manis.
" jangan takut, kau aman bersamaku "
" lalu pria tadi? Apa dia baik? " Tanya jisoo
" tentu, dia bahkan sangat baik " ucapnya sambil tersenyum
" ayo ikut denganku, berbahaya disini "
Jisoo tersenyum menatapnya

To be continued

See you again guysss

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang