Part 11

65 11 0
                                    


Happy reading.....



Keributan mulai terjadi di pesta itu. Semua orang kebingungan sekaligus ketakutan di saat yang sama.
Jisoo salah satunya.
Ia bahkan tak sadar jika saat ini ia memeluk erat taeyong didepannya.
Pria itu tersenyum tipis, sebelum akhirnya menelpon seseorang

" datanglah ke pesta dan lacak siapa pelakunya "

Tanpa menunggu jawaban dari seberang sana, taeyong mematikan telponnya dan hendak pergi menarik jisoo.
Namun jisoo menahan taeyong dengan menarik lengan jaketnya.
" ma-mau kemana? Aku takut " ujar jisoo sambil menunduk
Taeyong menggenggam tangan jisoo
" aku akan bersamamu " ujar taeyong dengan tersenyum tipis

Jisoo merasa lega dan sedikit berdegup saat melihat senyuman itu. Entah kenapa, walaupun tipis itu sangatlah hangat dan tulus.
Jisoo mengangguk pasti
" baiklah "
.
.
.
.
" jadi, mereka adalah orang yang sama dengan yang se4ing meneror ku?" Tanya taeyong ditelpon
Jisoo hanya bisa memperhatikan gerakan lamat taeyong dalam berbicara. Sungguh lucu
" cari terus keberadaannya "

" kenapa melihatku seperti itu?" Tanya taeyong setelah mematikan telponnya
Jisoo yang terkejut merasa kikuk dan malu. Ia baru saja ketahuan memperhatikan taeyong.
Pria itu malah terkekeh melihat ekspresi malu jisoo.
Ia juga tahu jisoo memperhatikannya sejak tadi.
Wajah jisoo kian memerah saat taeyong mendekatkan wajahnya ke wajah jisoo

Dekat
Dan...
Dekat.....
Semakin dekat....

" kenapa?" Tanya taeyong saat ia menjauhkan wajahnya
Seketika jisoo mengerjapkan matanya
" a-apa?" Tanya jisoo balik
" kau tak berharap aku menciummu kan?" Goda taeyong menoleh hidung jisoo
Jisoo mendengus sekaligus gugup mendengarnya
Itu memang benar. Jisoo kira akan ada adegan kiss scene seperti di dalam drama padanya.
" apa maksudmu? Ciuman? Dasar percaya diri sekali kau!" Sergah jisoo memalingkan wajahnya yang memerah
" Ayolah, kau tak pandai berbohong tau!" Ledek taeyong
" tidak! Aku tidak berbohong!" Ujar jisoo lagi
" jisoo..."
" tidak "

Cup

Jisoo mengerjapkan matanya berkali-kali. Berusaha menyadari apa yang barusan didapatnya. Jantungnya kini lebih berpacu 3 kali lipat.
Ini seperti mimpi

Taeyong mengecil pipinya

" a-apa yang kau lakukan?" Tanya jisoo lirih sambil memegangi pipinya yang memanas
Taeyong tersenyum manis
" sekarang nyata kan? Aku menciummu. Jisoo, aku tahu ini terlalu cepat. Tapi aku tidak mau terlambat dan kehilanganmu. Aku ingin melindungimu dan memberimu kasih sayang dan cinta. Mulai sekarang jauhi pria lain, karena kau milikku sekarang. Kita menjadi sepasang kekasih kau mau kan? Aku berjanji akan selalu berada sisi sini setiap saat " ujar taeyong

Jisoo mencoba mencerna setiap ucapan pria itu. Ia luluh hanya karena ucapannya. Baru kali ini ia mendengar taeyong berbicara panjang lebar. Tapi bukan itu yang jisoo cerna, melainkan maksud dan janjinya.
Jisoo juga mencintai taeyong.
Yah, walau rasanya waktu sangat mendesak

" jisoo?" Panggil taeyong
" iya?"
Taeyong mendecak sebal
" jisoo, aku tahu ini tidak romantis sama sekali. Tapi aku janji akan memberikan apapun jika kau mau menjadi kekasihmu " ucap taeyong sambil mengusap pipi jisoo
Gerakannya terhenti saat tangan mungil jisoo menahan tangannya
" tidak perlu, aku tak butuh siapapun dariku " ucap jisoo dengan wajah datar
Taeyong menelan saliva nya. Apakah jisoo akan menolaknya begitu saja?
" kenapa? Kau tak mau menjadi-"
" aku mencintaimu lee taeyong " potong jisoo

Taeyong mematung.
Ia masih berusaha me ngontrol kesadarannya
" k-kau? Kau mau?" Tanya taeyong
Jisoo mengangguk dengan pasti.
Taeyong memeluk jisoo dan berputar kecil sambil mengangkat tubuh jisoo
" taeyong lepaskan!" Pekik jisoo
" ada syaratnya " jawab taeyong
Pria itu tetap memutarkan badannya
" apa itu?" Tanya jisoo
Taeyong tersenyum puas
" cium aku!"

Peletak

" dasar mesum!  Cepat lepaskan aku, aku pusing!" Pekik jisoo lagi
" tidak akan, salahmu karena berani mencintaiku. Kau ini anak kecil " ledek taeyong

" yak! Lee taeyong aku benar-benar pusing! Turunkan aku, apa kau tidak lelah? Cepat turunkan aku!" Pekik jisoo
Dengan terpaksa taeyong menurunkan jisoo.
Ia menatap kesal jisoo. Jisoo sangat pemarah saat ini.
" dasar namja pabo! Kau pikir aku tak pusing! Pakai memberi syarat aneh pula" Bentak jisoo tepat di depan mata taeyong
Entah kenapa taeyong merasa sedikit sakit mendengar ucapan jisoo padanya. Apa karena taeyong sudah be4pacaran dengan jisoo? Taeyong juga tak tahu.
" maafkan aku, aku memang bodoh. Kau pasti tak mau mencium-"

Cup

Apa ini? Kenapa rasanya taeyong memiliki sayap dan beterbangan di angkasa? Apa ini juga yang dirasakan jisoo tadi?

Jisoo mencium pipinya lembut, sedikit lama
Lalu tersenyum manis sambil menangkap wajah tampan itu
" jangan sedih, aku hanya merasa pusing. Ingat ya, aku mencintaimu " ujar jisoo manis

Taeyong tak percaya ini.
Ia merasakan  bagaimana rasanya jatuh cinta.
Tapi ia teringat pada pria jepang itu.
Sahabatnya itu juga menaruh hati pada gadisnya
Ia harus apa?

" tae? Kau kenapa?" Tanya jisoo
Taeyong spontan menggeleng
" jangan dekati pria lain ya? Aku pasti cemburu "
Jisoo terkekeh setelahnya
" iya iya "

Di seberang jalan sana..
Seorang pria mengepalkan tangannya kuat melihat kejadian menyakitkan didepannya.
Hatinya seakan diremas kuat melihatnya.

Dia yuta

" tak kan dibiarkan jisoo menjadi milikku lee taeyong " lirihnya
















To be continue


Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang