part 8

75 14 2
                                    

Happy reading.....

Gadis itu berjalan sambil bersenandung ria tanpa menghiraukan tatapan orang padanya.
'Bagaimana bisa dia secantik itu?'
'Wah, aku seperti melihat bidadari'
'Apa dia sudah punya kekasih?'
'Senyumnya manis sekali'
Begitulah sekiranya bisik-bisik orang saat melihat kim jisoo berjalan sambil tersenyum manis. Bagaimana tidak? Taeyong mengizinkannya cuti dan pergi bersama yuta
" yuta-kun!" Panggilnya pada seorang pria tampan
Pria itu lantas menoleh lalu tersenyum manis
Bahkan matanya tak mampu berkedip lagi

" ada apa?" Tanya jisoo
" kau cantik " jawab yuta
Jisoo tersenyum dan sedikit merona mendengar pujiannya
" terimakasih, kau juga tampan..sangat tampan " ujarnya bersemangat
Yuta lantas tertawa lalu mengacak rambut jisoo membuat gadis itu sedikit meringis merasakannya

'Ahh, dia sudah punya pacar'
'Pacarnya tampan sekali..'
'Mereka sangat romantis'

Yuta dan jisoo sama sekali tak menghiraukan bisikan orang itu
Tapi benar, gadis didepannya ini bak bidadari

Yuta dan jisoo sama sekali tak menghiraukan bisikan orang ituTapi benar, gadis didepannya ini bak bidadari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak berbeda dengan yuta, jisoo juga merasa yuta adalah pria yang tampan. Walaupun tak setampan taeyong, yuta juga sangatlah tampan menurut jisoo

 Walaupun tak setampan taeyong, yuta juga sangatlah tampan menurut jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelan serba putih itu malah membuatnya semakin manly

" kita mau kemana?" Tanya jisoo mengiringi langkahnya
" ke pantai?" Tanya yuta
Jisoo lantas melompat
" jinjja? Pantai??" Pekiknya
" iya jisoo " jawab yuta
Mata jisoo melebar dan ia melompat-lompat kegirangan mendengar jawaban yuta
Yuta tertawa melihat tingkah polos jisoo yang seperti anak kecil itu.
Ia merasa seperti seorang ayah yang menjanjikan mainan untuk putrinya
" kau senang?" Tanya yuta
" of course " jawab jisoo dengan senyum lebar yang tak pernah luntur sejak tadi
Yuta merasa senang kali ini. Bagaimana tidak? Jisoonya senang, ia juga pasti ikut senang.
Jisoo selalu tersenyum saat bersamanya. Itu membuatnya semakin mencintai jisoo. Semakin jauh dari jisoo, ia merasa ada yang kurang di hidup nya.
.
.
.

" carilah profil orang itu, dan siapkan beberapa orang untuk ikut bergerak!" Ucap taeyong pada orang didepannya
" baik mr lee " jawabnya lantas keluar dari ruangan itu
" kau pikir kau bisa main-main denganku, hmm?" Lirih taeyong geram saat mengingat bagaimana orang itu dengan lancang mengikutinya kemanapun

Ia merasa sepi jika jisoo tak bersamanya.
Namun disisi lain, ini adalah cara yang cukup baik untuk menyembunyikan jisoo dari orang sialan yang meneror nya.
Rasa pening taeyong rasakan.
Sibuknya dan banyaknya pekerjaan membuatnya merasa penat
Ia menekankan matanya perlahan
Namun kemudian bangun kembali
Ia merasa wajah jisoo hadir di pelupuk matanya saat terpejam tadi

" perasaan aneh ini seperti..."
.
.
.
.
" yuta, kau mau kemana?" Tanya jisoo saat dilihatnya yuta beranjak dari duduknya di pasir pantai
" membeli minuman " jawab yuta
" Aku ikut " sahut jisoo
Yuta terkekeh melihatnya
" jisoo, aku hanya pergi ke kedai itu. Kau disini saja ya?" Ucapnya pada jisoo
Akhirnya jisoo hanya bisa mengalah
" Tapi jangan lama-lama " ujar jisoo dengan nada merengek
" iya, hanya sebentar " ujar yuta sambil tersenyum

Jisoo merasa senang saat ini.
Sudah lama sekali ia tak pergi ke pantai
Desiran ombak membuatnya merasa lebih tenang

" hei!" Tegur seseorang
" yuta, cepat sekali?" Tanya jisoo
" kau ingin aku pergi lama ya? Baiklah " ujarnya lalu beranjak pergi
" tunggu, yuta! Jangan pergi! Aku tak bermaksud begitu " teriak jisoo namun yuta tak meresponnya.
Ia malah pergi menjauh
Jisoo berlari mengejar yuta yang berjalan jauh didaerahnya

Grep

Tangan mungil itu melingkari pinggang yuta erat. Seakan tak mau dilepas
Yuta tersenyum puas, rencananya berhasil
Tapi gadis itu selalu bisa mengacaukan jantungnya.

Tapi senyuman itu kian memudar saat yuta mendengar isakan kecil dari mulut gadis itu
Ia langsung membalikkan tubuhnya dan menatap wajah jisoo
Benar, gadis itu menangis kecil
" hei, aku hanya bercanda. Maafkan aku ya? Sudahlah jangan menangis ya?"
Jisoo mendongak menatap manik hitam yuta dengan tatapannya yang sayu
Tapi, setelahnya tawa yang nyaring keluar dari bibir gadis itu
Yuta yang melihatnya hanya bingung
" kau tertipu tuan nakamoto! Satu kosong! Hahaha" seru jisoo dengan tawa yang begitu riang

Yuta yang mendengar itu lantas berjalan kearah jisoo dan menangkap tubuhnya
" dasar penipu kecil " umpatnya
Jisoo tertawa puas setelah menipu yuta
" salahmu karena mengerjaiku " ujar jisoo
Yuta akhirnya menyerah dengan elakan jisoo
Toh gadis itu akan membalasnya nanti
" ayo duduk lagi " ajak yuta dengan menggenggam tangan jisoo

" kau bawa apa?" Tanya jisoo
" minumlah, gadis seusianya pasti menyukainya " jawab yuta
" baiklah "
Jisoo meneguk cairan manis berwarna pink itu
" kau benar, ini enak sekali " ujar jisoo

Tak lama, ia merasa ada yang aneh dalam tubuhnya
Dadanya seakan ditekan hingga tak dapat bernafas lebih
" y-yuta..s..sesak sekali " ucap jisoo terbata
Yuta menolehkan pandangannya pada gadis yang kini tengah memegangi dadanya
Wajahnya bahkan memerah
" astaga, jisoo kau kenapa?" Tanya yuta dengan panik

Jisoo merasakan sesak yang begitu berat di dadanya
Ia memukul dadanya sendiri berharap bisa menghirup oksigen lebih

" jisoo! Jisoo, kau baik-baik saja kan?"
Yuta tak dapat berpikir apapun
Tubuhnya seolah sudah berubah menjadi patung sekarang
" y-yuta, a..Aku ..."
Belum selesai mengatakan, jisoo ambruk tepat dipangkuan yuta
" jisoo! Jisoo bangunlah!"
" jisoo bangun!" Teriak yuta
Ia mulai kehabisan akal
Maka dengan pasti, ia melakukan langkah penyelamatanatan pertama

Nafas buatan

.
.
.
Di kantor taeyong...
" terimakasih, kau boleh keluar "
Taeyong membaca dokumen yang diberikan sekertaris tadi padanya
" lumayan.." Gumamnya

Tring

Sebuah pesan masuk mengalihkan atensi taeyong pada berkasnya
Ia mengambil ponsel itu dan membacanya
Namun, bukan pesan masuk berupa teks yang ia dapat
Melainkan sebuah foto

" brengsek!!" Umpatnya geram saat melihat foto yang ia terima

Foto yang menunjukkan seorang pria yang mencium gadisnya
Tapi bukan, mereka tidak berciuman

Tangan taeyong mengepal kuat
" apa aku marah?"





To be continue

See you again

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang