Mian, update nya lama. Lagi ujian sihh
Readers: "yaelah thor, kek readersnya banyak aje lu "
Author: lah...serah gua lahStoppp!!
Maaf dengan typo yang berkeliaran
Happy reading...
" Kau tak ingin kembali ke kantor? Nanti kalau yuta mencarimu bagaimana?" Tanya jisoo di pelukan taeyong
Taeyong yang mendengar itu terdiam. Memikirkan jawaban apa yang harus ia katakan ada jisoo.
Tidak mungkin kan, dia berkata kalau yuta dan ia sudah tak bersahabat lagi?" tae?!" Gertak jisoo membuat taeyong sadar dari lamunan
" ya?" Tanya nya balik
Jisoo mempoutkan bibirnya dan berpaling
" Kau tidak mendengarkan ya?" Tanyanya
Taeyong terkekeh dengan pertanyaan jisoo dengan nada manja nya itu. Jemari kekar pria itu tersulut menyisir surau jisoo yang sedikit berantakan.Jisoo merasa pipinya memanas.
Jika benar, pasti rona warnanya tengah merah muda sekarang.
Taeyong tersenyum jahil melihat gugupnya jisoo.
Ia jadi ingin menggoda jisoo
" pipimu merah " ucapnya
Jisoo yang kikuk hanya bisa menutup nya dengan mendengus sebal.
" apa? Merah? " Tanya jisoo
" ya, seperti apel. Bolehkah aku mengecup nya?"
Jisoo melotot dan kembali blushing mendengarnya
" aigoo, sejak kapan kau berpikiran mesum seperti itu? Huh, sepertinya aku harus hati-hati sekarang " ucap jisoo lagi
" kenapa?" Tanya taeyong
" pikirkanlah "Jisoo meninggalkan taeyong yang masih berdiam diri di sofa rumahnya, ah rumah kyuhyun. Tapi bukankah itu rumahnya juga? Jisoo tidak tahu
" jichu...! " Teriak taeyong dari bawah
Mendengar itu, jisoo lantas beranjak dari kamarnya untuk melihat apa yang terjadi sehingga ia berteriak
" ada apa?!" Tanyanya sedikit berteriak dari atas
Ia bisa melihat dengan jelas taeyong yang tengah memerosotkan tubuhnya ke bawah sofa sambil menonton tv." aku lapar "
Jisoo membuka mulutnya mendengar rengek taeyong.
Apa pria itu bunglon? Yang setiap harinya berubah warna?
Namun pria ini berbeda sikap.
Kadang dingin, menyebalkan, menjengkelkan, romantis, hangat dan sekarang? Manja!
" Kau pikir aku ibumu ?!"
Taeyong mengerucut kan bibirnya
" Ayolah, aku lapar jichu " rengeknya lagi
" dan apa itu jichu? Huh "
.
.
.
" jadi kau dulu sahabat taeyong?" Tanya yuta kepada seorang wanita cantik dihadapannya
" ya, memang kenapa?ada urusan apa?" Tanya wanita itu
Yuta tersenyum smirk
Ia mendapatkan ide yang tepat
" Apa kau tak tahu kabar tentang taeyong? Kudengar, dulu kau pernah menyukainya kan?" Tanya yuta lagi
Wanita itu terkejut saat yuta mengatakan rahasia nya.
" tenang, aku akan jaga rahasia mu "" apa maksud berita tadi?"
Tanya wanita itu. Ia tk berniat untuk mengetahui darimana yuta mengetahui rahasia nya.
Bahkan dulu hanya ia dan taeyong yang tahu.
" Taeyong memiliki kekasih sekarang " jawabnya
Wanita itu diam
Lalu ia ber oh malas
" oh "" Kau hanya ber oh saja? Kau tak terkejut?" Tanya yuta
Ia kira wanita di depannya akan terkejut
" untuk apa? Lagipula aku sudah tak mencintai taeyong " ucapnya
Yuta menganga tak percaya.
Apa ia gagal rencana sebelum memulai?
" aishh " gerutu nya
Wanita itu heran
" ada apa? Kenapa kau yang malah frustasi?"
Yuta menetralkan ekspresi nya
" Kau sama sekali tak ingin mendekatinya lagi?" Tanya yuta
" tidak, aku sudah tidak peduli lagi "
Yuta menggeram
" Masalahnya kekasih taeyong itu adalah gadisku . Dia merebutnya dariku kau tahu? Dengan seenak jidat, ia merebut nya. Kau tahu bahkan aku belum mengungkapkan perasaanku padanya!" Ucap taeyong dengan nada tegas dan terkesan dingin
Wanita itu memutar bola mata malas
" memang secantik apa gadis itu? Sampai-sampai kalian tergila-gila padanya? Sepertinya aku lebih cantik, kau tahu aku seorang model kan? " Ujar wanita itu dengan lagak yang sombong
Yuta memutar bola mata jengah, jadi ini juga sifat wanita itu? Sombong?
" jelas dia lebih cantik darimu "
Ucap yuta jujur
Itu memang benar. Yuta menyadari nya. Wanita di depannya ini memang cantik. Tubuhnya juga ideal. Pantas saja menjadi model, walau tidak terlalu terkenal.
Tapi yuta tidak tergoda.
Menurutnya jisoo lebih cantik berkaki lipat.
Mata wanita di depannya tidak seindah mata milik jisoo.
Bulu matanya juga tak se lentik milik jisoo. Pipi jisoo lebih terus dan bola mata berwarna coklat gelap milik jisoo membuat yuta yakin jisoo lebih cantik darinya.Wanita itu malah menghembus kan nafas kasar.
" Kau mau uang?"
Mata wanita itu berbinar sekarang
" tentu, tapi kenapa kau baik sekali?" Tanya nya
" ada syaratnya "
.
.
.
" ini, makanlah "
" gomawo, jichu ku yang cantik "
Pipi jisoo memanas. Namun ia segera menutup nya
" berhenti bicara dan makanlah "
Taeyong tersenyum
Ia membayangkan jika jisoo menjadi istrinya dan memasakkan makanan lezat setiap ia pulang kerja.
" jisoo, aku tak bisa membayangkan bagaimana senangnya aku kalau kau menjadi isteriku "
Jisoo melebarkan matanya.
" dasar! Jangan terlalu banyak berkhayal! "Taeyong tertawa puas
To be continue
See you again
Don't be silent readers ya?

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionAku mencintaimu. Tetaplah disana karena Aku akan memperjuangkan cinta ini - Kim Jisoo Aku juga mencintaimu. Aku akan tetap disini menunggumu. Walaupun nyawaku harus ditukar untuk cinta ini - Lee Taeyong