Part 19

69 9 0
                                    

Happy reading...
















'Lenyapkan Lee Taeyong'

Pranggg!

Yuta membanting barang yang ada di sekitar kamarnya dengan frustasi. Karena percayalah dua sangat marah dan kesal saat ini. Gadis yang ia sebut calon istrinya malah berbaikan dengan Taeyong. Dan itu tentu membuatnya semakin benci kepada pria itu.

"Kau pikir kau bisa merebut Jisoo dariku? Hah, lihat apa yang akan aku lakukan. Sekarang bersenang-senanglah Lee Taeyong sialan, sebelum ku kirim kau ke alam baka"
.
.

.
"Taeyong, kita mau kemana?" Tanya Jisoo, karena saat ini mereka tengah di mobil Taeyong.  Tidak, Taeyong tak berniat membawa kabur Jisoo. Pengecut menurutnya jika melakukan hal itu. Ia hanya ingin mengajak Jisoo ke suatu tempat dan membuat jisoo yakin kalau ia benar-benar mencintainya. Soal Yuta, ia berencana membayar hutang itu. Lihat saja apa yang akan terjadi.

"Pantai?" Tanya Jisoo
Ya, saat ini mereka telah sampai di tempat yang dikatakan Taeyong. Ternyata pantai.
"Ya, apa kau kecewa?" Tanya Taeyong hati-hati.
Jisoo tersenyum lalu menggeleng
"Tidak, malah aku sangat senang. Terimakasih ya?" Ujar Jisoo tulus. Taeyong balas tersenyum singkat.

Melihat Jisoo yang seperti anak kecil membuat Taeyong senang. Walaupun jarak nya berjauhan ia tetap mengawasi Jisoo. Barangkali Jisoo dalam bahaya. Ia akan siaga satu untuk itu.

Belum selesai dengan pikirannya, mata Taeyong memicing saat melihat segerombolan pria asing yang mendekati Jisoo di bibir pesisir pantai. Jisoo nampak sedikit terganggu. Membuat Taeyong gatal ingin menghampiri nya.

"Ayolah nona, kami kan hanya ingin berfoto denganmu" bujuk pria ber jaket kulit depan Jisoo.
Lalu kedua pria dibelakang nya ikut mengangguk setuju.
"Iya, jangan jual mahal lah. Lagipula bos kami ini baru mengajakmu berfoto, belum bercinta" Setelahnya tawa renyah muncul dari ketiga pria itu. Jisoo yang mulai mencium bau ketidaknyamanan mulai mundur perlahan. Ia tengah bersiap mengambil pergerakan untuk kabur.

"Kenapa nona? Kau takut pada kami? Kami kan hanya meminta mu berfoto dengan kami" ujar pria satu lagi.
"Mmm, maaf. Aku tidak bisa. Jadi bisakah kalian pergi? Maaf sekali lagi" ujar Jisoo berusaha untuk tidak panik dan tetap tenang.

"Baiklah baiklah. Jika tidak mau foto terus apa? Kau mau bercinta dengan kami? Mau menghangatkan ranjang kami?" Tanya pria itu membuat Jisoo terkejut dengan kata vulgar nya.

Plak!

Jisoo menampar pipi pria didepan nya. Ia gadis baik-baik. Apa-apaan mereka bicara seperti itu?.
"Jaga bicaramu tuan! I'am not a bitch. Aku bukan jalang yang kau bayar untuk menikmati tubuh nya" ujar Jisoo yang sudah kentara kemarahan nya.

Sedangkan pria itu menatap Jisoo tajam. Seakan tak terima dengan apa yang dilakukan padanya. Saat akan melayangkan tamparan nya, pergerakan nya terhenti karena seseorang menahan tangannya.

"Taeyong!" Seru Jisoo yang langsung berhamburan memeluk Taeyong dari belakang. Ia sungguh takut jika sudah berhadapan dengan preman.

"Apa yang kau katakan pada gadisku?" Tanya Taeyong datar. Pria tadi lalu menyeringai.
"Kenapa? Aku hanya meminta nya untuk berfoto saja" Jawab pria itu santai.
"Lalu kenapa dia sampai takut?" Tanya Taeyong berbalik santai.
"Maksudku berfoto intim tuan hahaha!" Tawa lantang keluar dari mulut menjijikkan pria-pria itu. Membuat Taeyong yang mendengarnya mengepalkan tangannya erat. Jisoo masih memeluknya. Lalu ia dengan lembut melepaskan pelukan itu.

Buagh!
Buagh!
Buagh!

Pukulan bertubi-tubi Taeyong berikan pada ketiga pria yang telah lancang menggoda Jisoo.
"Ku peringatkan pada kalian. Jangan ganggu kekasihku atau ku melenyapkan kalian semua" Ucap Taeyong mengancam.

"Oh ya? Lalu kalau aku menyentuhnya? Seperti ini?" Tanya seorang pria dengan lancang merangkul pinggang Jisoo.
"Lepaskan dia!!" Teriak Taeyong.
Habis sudah kesabarannya menghadapi pria sialan itu.
"Kenapa? Lagipula gadis ini cantik, cocok untuk dijadikan santapan malam ini" ujar pria itu dengan nada sensual namun malah membuat Jisoo dan Taeyong jijik.

"Lepaskan aku brengsek! Kau tuli? Aku bukan jalang-jalang sialan mu itu!! Pergi sana dan cari wanita yang ingin bercinta dengan pria murahan seperti mu!" Ujar Jisoo berusaha lepas.

Plak!

"Kau bilang apa nona? Aku brengsek? Murahan? Wow, kah sungguh berani" ujar pria itu.
"Sialan! Kau berani-beraninya menampar kekasihku!"

Buagh!

Buagh!

Buagh!

Buagh!

Buagh!

Dan terjadilah keributan dan perkelahian mereka. Tentu saja itu membuat banyak orang yang berkumpul heboh untuk melihat keributan yang terjadi. Bukannya berhenti, Taeyong malah terus memukuli pria-pria itu tanpa ampun.

Membuat petugas keamanan ikut turun tangan melerai mereka.
"Apa yang kalian lakukan? Kalian berkelahi di tempat umum! Berhenti! Kau juga berhenti memukulinya!" Teriak salah satu petugas lelaki menarik Taeyong untuk berhenti melanjutkan aksinya.

"Lain kali jangan biarkan pria mesum masuk kesini! Kalau saja aku tidak memukul nya, apa kalian mau bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada kekasihku?! Lalu jika pria mesum itu memperkosa gadisku apa kalian mau bertanggung jawab hah?!!" Teriak Taeyong marah. Ia sungguh tak puas menghajar pria-pria brengsek itu.

"Maafkan kami tuan. Kami tidak tahu semuanya. Lain kali kami akan berhati-hati. Kekasihmu tidak apa?" Tanya petugas yang lain.
"Memang tak apa! Tapi dia ketakutan. Sudahlah! Aku menyesal kesini"

"Taeyong, sudah..jangan berbicara seperti itu" ujar Jisoo mengusap tangan Taeyong.
.

.

.

Selepas kejadian tadi, Taeyong terus menempel pada Jisoo. Kemanapun gadis itu pergi, dia pasti ikut. Kecuali ke dalam toilet. Pasalnya ia begitu khawatir pada Jisoo.

"Mau sampai kapan kau membuntutiku?" Tanya Jisoo
"Sampai kau benar-benar aman"
Jawab Taeyong. Jisoo memutar bola matanya. Tapi jujur ia senang Taeyong begitu posesif padanya.
"Baiklah baiklah"
.

.

.

"Jadi kau punya dendam dengan Lee Taeyong?" Tanya Yuta kepada seorang pria tampan berwajah datar didepannya.
"Iya, karena itu aku menerima tawaran mu. Temanku juga punya dendam pada pria itu. Jadi kami bisa bekerja sama" Ujar pria itu.

Yuta mengangguk puas. Ia akan memanfaatkan pria didepannya untuk melenyapkan Taeyong.
"Kaau begitu bunuh Taeyong. Tepat di hari pernikahan ku" Ucap Yuta.

"Apa kau tak takut ketahuan?" Tanya pria itu santai.
"Tidak. Aku tahu kau psikopat yang handal" jawab Yuta dengan seringaiannya. Pria itu lantas tersenyum smirk.

'Kau bahkan psikopat juga'

"Baiklah, aku pergi dulu. Ada urusan lain" ucap pria itu beranjak dari duduknya.
"Urusan apa? Membunuh lagi?" Tanya Yuta mengejek.
"Ya begitulah"

"Baiklah, terimakasih atas bantuan mu. Kuharap kau berhasil melenyapkan pria itu mengingat dendam mu padanya,  Jung Jaehyun" ujar Yuta.
"Tak masalah"












TBC

WTF! Apa lagi ini?? Gaje banget sumpah! Aku kehabisan akal ih!
Tapi yang penting up ya guys? Soalnya udah beberapa hari gak up. Maaf ya, untuk saat ini aku akan lebih fokus ke ff Only You.
Karena ternyata kalau aku fokus ke ff Special Love aku bingung.

So, biar aku habiskan dulu konflik di ff ini ya? Biar aku juga cepet menyelesaikan yang itu.
Aku akan. Berusaha buat faster update.

Sorry for Typo!

See you again..!

Vomment nya dong:)

Nyeongan!

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang